Simple Story[END]

Penantian

Berhari-hari yang gue lewatin bener-bener kelabu dan gaada sesuatu yang membahagiakan.
Gue memilih buat melampiaskan semua kebosenan gue ke game dan mengatakan tidak ke cewek lagi.
Pagi bangun, solat, makan, stalking fayra, maen game, stalking fayra, solat, makan, dan seterusnya.
Hingga suatu ketika, keajaiban muncul.
Rara teman dekat fayra chat gue dan mengatakan bahwa fayra udah putus sama pacarnya.
Betapa senangnya gue.
Gue pun berlaga seperti jagoan, memberanikan chat dia, baikin dia, dan selalu ada buat dia.
Dia curhat banyak ke gue.
Dia bilang yid mantan gue gasanggup masa sama sifat gue, trus akhir-akhir ini dia apa??semakin lama dia malah susah buat dikekang, dan ternyata cinta dia cuma manis diawal pahit diakhir. Sambil menangis terdengar disuara telpon dimalam hari.
Keesokkannya gue ngerasa hari bener-bener berubah.
Burung berkicauan.
Daun berguguran.
Hari sangatlah cerah.
Pagi-pagi fayra sudah menelpon.
Halo?apa anda sudah bangun?Wkwkwk suara yang indah membahagiakan mengawali pagi yang indah.
Dengan candaannya itu seakan membuat semua masalah yang semalam hilang dan memudar.
Dan siap untuk membuka lembaran baru.
Ia banyak bercerita tentang mantannya.
Dan ia juga bertanya selama ini kamu kemana? Gue pun jawab bersemedi sama kera nya dora.
Ntah kenapa gue sebenarnya ingin jujur ke dia, tapi apa daya semua butuh proses.
Beberapa hari kemudian, Fayra mengajak jalan dengan saudaranya.
Batin dan mental berkata siap.
Fayra banyak bercerita dan berencana apa yang akan kami lakukan bila bertemu.
Sepulang sekolah, gue dengan cepat keluar sekolah dan bingung harus pulang sama siapa.
Teman kelas gue Ami dan Jammar mengajak gue untuk nongkrong ditempat biasa.
Seketika gue dilanda kebingungan.
Satu, gue gaenak kalo nolak.
Dua, gue lebih gaenak karna ada rencana sama fayra.
Disiang harinya, gue chat dia.
Ra maaf ya agenda kita ketemu kita cancel lagi aja.
Dia pun menjawab
Oke deh gapapa, padahal gue dah siap-siap tinggal jalan:)
Hufh seketika gue merasa bersalah dan ingin pulang saat itu juga.
Teman gue selalu menahan gue buat stay di tongkrongan.
Betapa jahatnya gue membatalkan rencana yang indah itu.
Ntah kenapa Fayra sama sekali ga marah.
Dan gue juga ngerasa bahwa akhirnya selama ini penantian gue ga sia-sia.
Dan gue janji gaakan bikin dia kecewa lagi dan lagi.

Maaf kalo cerita nya singkat karna ini baru dan ya kalo ada salah silahkan dikomen aja direvisi biar kedepannya bisa lebih baik lagi makasih
🙏🙏🙏