Senyuman pesaing semesta

8 0 0
                                    

Ya terimakasih gais udah mau ngikutin sampe sini
Gue bakal memperbaiki kesalahan dan kekurangan gue
Jadi gue harap komentar kalian.
.
.
.
.
.
.
.
Ya setiap harinya disekolah gue selalu berdua bersama Wisly hingga temen-temen gue mengira kalau gue dan dia pacaran.
Ntah apa yang ada dibenak Wisly dan apa perasaan dia ke gue tapi gue ngerasa kalo gue dan dia udah pacaran tanpa harus tembak menembak seperti kisah kisah cinta para remaja di novel.
Saat itu sekolah gue mengadakan persami disekolah.
Yup awalnya kedua orangtua dari Wisly melarangnya untuk ikut,
Tapi Wisly tetap memaksa untuk ikut.
Banyak barang bawaan dari Wisly termasuk obat-obatan yang dia bawa.
Ibunya menitipkan Wisly kepada gue.
Ya walaupun tempat tidurnya terpisah gue tetep mantau dia dari kejauhan.
Tengah malam tiba,
Semua tertidur pulas seakan lelah akan kegiatan hari ini yang penuh canda tawa.
Sementara Wisly tidak.
Dia terbangun dan keluar
Menatap bintang-bintang dimalam hari sendirian.
Akhirnya gue datang menemaninya.
Indah ya bintik-bintiknya
Katanya.
Lah kok bintik?bintang kali wis
Jawabku
Oh iya ya bintang hehehe, kok lu ga tidur?
Tanyanya
Gatau tubuh menolak buat tidur Wkwkwk
Jawabku
Apasi ngelawak?
Jawabnya sambil menyubit tangan gue.
Saat itu berdua sambil menatap langit seakan dalam adegan film yang dibutuhkan tinggal lagu cinta.
Disaat itu juga gue menggenggam tangan nya dan dia pun mengeratkan genggamannya.
Saling berbalas menatap mata.
Dan akhirnya berciuman dibawah sinar bulan yang menyorot indah kekita berdua.
Malam itu adalah malam yang indah
Makasih ya buat selama ini mau nemenin gue.
Gue anggep lu sebagai kesayangan gue, jangan tinggalin gue sendirian ya:)
Katanya
Siap ibu dokter Wkwkwk
Canda ku
Yap kembali menatap langit dan dia bersender ke gue.
Seakan malam itu
Adalah malam milik berdua.
Pagi hari datang
Gue dan Wisly masih tertidur dikamar masing-masing
Penjaga datang membangunkan
Akan diadakan senam pagi dilapangan katanya.
Ya dalam keadaan mengantuk tetap mengikut kegiatan senam itu.
Tapi anehnya diwajah Wisly tidak terlihat lelah sama sekali dan gue sangat salut sama dia saat itu.
Setelah senam, diadakan makan bersama
Wisly mengajak untuk makan berdua dengan gue.
Tapi gue menolak,
Karena gue ingin memberikan waktu buat Wisly untuk berteman dan bersosialisasi dengan yang lain (Dan juga gue malu dikatain bucin melulu)
Akhirnya dia meng iyakan tapi wajahnya cemberut seakan kesal sama gue.
Walaupun cemberut wajahnya malah semakin lucu seperti anak kecil.
Ohh sungguh mirip Fayra.
Ya gue teringat kata-kata Fayra saat dia sakit
Aku mau satu sekolah sama kamu biar kita bisa ketemu terus, berduaan, pulang bareng, kamu jaga aku, aku jaga kamu terus kita tunjukkin ke dunia kalo dunia kita berbeda dan lebih indah dari mereka:"
Tiba2 air mata jatuh ke pipi gue.
Tidak banyak tapi lumayan buat membasahi muka gue.
Mungkin disaat itu Wisly melihatnya dan langsung menghampiri gue.
Lu kenapa?dih nangis
Kata dia dengan lugu dan lucu
Ga papa bu dokter kelilipan sama bumbu pedes
Kataku
Bumbu pedes palalu peang kita aja makan pake sambel
Kata teman gue Rivaldo
Tuh gabole bohong kenapa ih
Dengan manja nya Wisly mengusap air mata itu
Ya aku terharu aja kamu semangat banget dari kemarin seakan menyembunyikan penyakit itu biar orang orang gatau
Kata gue
Pffft lebay amat pindah ah gue ada dua burung beo lagi bercinta
Kata rivaldo menyela
Ett ganggu aje lu do
Kata gue
Yauda kalo gitu alesannya gue balik makan yaa,lu jangan nangis oke
Dia kembali
Ya hari memasuki senja
Dan sudah waktunya untuk pulang dan mengakhiri kegiatan
Wisly menghampiri
Makasih ya kegiatan ini gue belajar banyak dari lu
Ya lagi dan lagi dia mengucapkan kata terimakasih ke gue.
Dari situ gue juga tersadar
Dari kedua perempuan yang kuat
Bahwa biarkan penyakit bersarang ditubuhmu tapi jangan sampai mereka menguasainya
Lawan lah dengan senyuman dan semangat mu
Maka penyakit itu akan sirna dengan sendirinya.
Ya gue mengantarkan Wisly untuk pulang.
Hingga sampai dirumah dan disambut oleh orangtuanya
Dan diajak untuk mampir dan makan
Tapi gue menolak karna gue ingin istirahat dan pulang
Disaat hendak pulang Wisly menghampiri dan mencium pipi gue.
Dan masuk kerumah nya sambil memberikan senyuman pesaing semesta.

Simple Story[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang