Vᴇɪʟ

1.9K 219 249
                                    

Taufan mungkin sudah terbiasa dengan kehilangan, walaupun begitu Ia tetap tidak bisa melepaskan apapun. Apalagi Halilintar...

.
.
.
Thousand Cranes
Chapter 2: [Veil]
.
Rate: T
.
Chara: Taufan. B, Halilintar. B
.
Warn: OOC, Typo, Error dimana-mana, Bahasa tidak baku
.
Segala hak cipta BoBoiBoy dipegang oleh Monsta, saya hanya meminjam karakternya saja

__________________________

Namanya Taufan Adinata, umur tujuh tahun. Kedua orangtuanya tertimpa kemalangan dan meninggal dunia, sekarang Ia sendirian.

Pemakaman orang tuanya hanya dihadiri olehnya dan kakeknya. Sejak hari itu dirinya hancur.

Tidak ada yang mau merawatnya, tidak ada. Dia anak yang nakal, bandel, ribut dan tidak bisa diam, pantas saja tidak ada yang mau merawatnya.

Sang kakek sudah terlalu tua untuk merawat cucunya itu. Jadi, mau tidak mau Taufan harus tinggal di panti asuhan.

Panti asuhan ternyata tidak seburuk yang Taufan kira. Ia memiliki teman, kakak pengurus panti juga baik kepadanya dan Ia mendapatkan kasih sayang dari pengurus panti dan teman-temannya.

Banyak hal terjadi di panti asuhan. Orang-orang datang dan pergi, dan suatu saat pasti ada keluarga yang mau mengadopsi Taufan.

Saat umurnya menginjak usia sepuluh tahun seseorang mengadopsinya. Pada saat itu Taufan merasa senang dan sedih dalam waktu yang sama.

Ia senang, akhirnya Ia memiliki keluarga lagi. Ia dapat memiliki seorang ibu lagi, Ia dapat memiliki seorang ayah lagi. Ia dapat merasakan masakan rumah, dan kasih sayang keluarga yang sudah absen selama empat tahun di hidupnya.

Tapi Ia sedih. Ia sedih harus meninggalkan teman-temannya, yang berarti mengucapkan selamat tinggal pada tempat dan orang-orang yang menjaganya selama ini.

Keputusannya sudah bulat, Ia akan memiliki keluarga baru, nama baru dan kehidupan baru. Kehidupannya sebagai  Taufan Ambara dimulai dari saat ini juga.

____________________________________

Taufan Ambara, umur tiga belas tahun. Memiliki keluarga baru yang menyayanginya, dan kehidupan baru yang lebih baik.

Genap tiga tahun Taufan meninggalkan Panti Asuhan, Ia mendapatkan keluarga angkat yang baik. Ayah yang penyayang, Ibu yang lemah lembut, serta Kakak yang peduli dengannya.

Hari ini adalah hari pertamanya di SMP. Ia berhasil masuk ke SMP favorit sebagai salah satu siswa dengan nilai terbaik dalam tes masuk. Kerja kerasnya selama enam tahun benar-benar membuahkan hasil.

Upacara pembukaan semester baru berjalan lancar. Taufan sempat terkagum-kagum saat melihat Paskibraka melakukan formasi baris-berbaris dengan kompak.

Pidato dari kepala sekolah dan morning speech sukses membuatnya bersemangat, walaupun jujur saja badannya terasa pegal karena harus terdiam di posisi berdiri tegap selama satu setengah jam.

Thousand Cranes[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang