prolog

96 23 3
                                    

Untukmu,

Saat ini,ketika aku hampir mengira semuanya sudah tepat,aku justru kembali menangis.diriku sudah tidak lengkap lagi,kosong,hampa, entahlah tapi itu yang selama ini kurasakan

Akhir cerita ini sudah lama selesai,cerita sederhana,namun sangat panjang waktu itu,aku putuskan untuk menulis cerita ini, cerita tentang kau dan aku,tenang saja cerita ini mudah di pahami,tidak akan membuat mu jengkel

Aku bingung bagaimana mengawalinya cerita nya,dengan kata apa,tidak ada yang ku rencanakan,karna memang saat pertama kita bertemu tidak di rencanakan.aku sebenarnya malu menulis cerita ini,karna aku tidak ingin kebodohan ku 'waktu itu' saat mencintai mu,di ketahui oleh mu

Tak apalah,aku hanya ingin menulisnya agar kenangan ini tidak benar-benar punah.aku juga ingin tau, bagaimana kabarmu sekarang? sudahkah kau dapat kebahagiaan?kamu laki-laki sempurna,aku yakin kau baik-baik saja.cerita ini aku buat karena luka yang kau berikan belum juga sembuh,masih terasa perih.aku ingin sudahi semuanya, perasaan ku padamu

Sudahi semuanya?

Hahaha Kalimat itu berulang kali aku katakan sejak cerita kita masih di rangkai,namun ya..tidak terlaksana.omong-omong,aku bukan seorang penulis, makannya sejak tadi aku bingung,tapi tak apa aku hanya ingin menulis cerita ini, bodohnya,pasti kau tidak peduli,aku juga tidak tahu kapan kamu akan baca cerita ini,mungkin tidak akan pernah kau baca,jelas kau tidak akan tertarik,tapi inilah satu-satunya cara aku menyampaikan rasa ku yang belum punah,dan ada banyak hal juga yang belum sempat aku beritahu kepada mu.

Anastasya anjani

Tetes TintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang