1

46 5 3
                                    

"band Kaka kelas udah mau tampil ayo buruan turun!!"ajak ersa

Semua nya bersemangat,tapi tidak untukku,"Anasta cepet ih"naura memaksa ia menarik tanganku.
"Duluan aja,nanti aku nyusul"
Reni memastikan,"bener nih?"

Aku mengangguk sedangkan mereka langsung berlari,ku lihat mereka dari jendela kelas,sudah sampai di lapang,lucu juga sebegitu menarik nya kah band Kaka kelas?

Hari ini sedang ada acara pentas seni sekolah,diadakan 2 kali dalam setahun,tapi tetap saja anak-anak selalu heboh jika acara seperti ini diadakan. panggung cukup besar,panitia pengurus yang sedang kerepotan, murid-murid yang tengah teriak-teriak ga jelas,dan ada beberapa alumni yang datang dengan memakai seragam putih abu-abunya.

Jika kamu melihat segerombolan anak cewek yang tidak bisa diam,maka aku salah satunya di antara mereka.tapi tenang,ada satu orang yang masih waras,ya aku.kami berempat berteman, selalu berempat,tapi sering di anggap negatif oleh banyak orang.Ada naura yang paling pintar tapi bucin,ada ersa yang paling cantik,ada Reni yang paling rusuh,dan ada aku yang paling waras dan bisa dibilang paling cuek dan jutek.

aku menunggu beberapa menit lalu menyusul agar berada di barisan paling belakang.ersa berkali-kali menarik tanganku untuk pindah ke barisan depan dan berkali-kali juga aku menolak. Acara seperti ini memang bukan untuk manusia seperti ku,lagunya saja aku tidak tahu,lalu di depan aku harus ngapain? teriak-teriak kayak zombie?atau loncat-loncat kayak kangguru?ah sudahlah.

Dari yang kulihat,Ersa paling bersemangat kenapa? Karena ternyata ia naksir sama pianis nya,kak Aldo. Ia wakil ketua osis disini yang akan mengakhiri jabatan nya karna ia sudah kelas 9,ia tidak terlalu tampan kulit nya sawo matang,badannya agak berisi,tapi dia pintar dan berkharisma.

Saat aku sedang tertunduk memainkan pasir dengan sepatuku,tiba-tiba seseorang datang menghampiri,kulihat sepatu abu-abunya yang tidak asing lagi ku lihat.

"Masih aja ga tertarik dengan keramaian?"

Aku menengadah,dan tersenyum tipis"eh Abang! sumpah aku bosen nih"dengan raut wajah bete aku mengeluh. lalu laki-laki berkulit putih, dengan mata sipit berkacamata itu menepuk kepala ku dengan lembut.tidak tega ia melihat adik kecil nya yang jelas tersiksa dengan acara seperti ini.

"Pulang duluan aja mau?"jelas hati ini langsung membara mendengar kata pulang,jelaslah ingin sekali aku keluar dari belenggu sekolah ini.
"maulah!!tapi kalau pulang nanti di rumah mau ngapain ujung-ujung nya gabut"
"Main basket di alun-alun?"
"Hah?emang Abang bawa bola?"
"Jangan banyak tanya,ayo"

Dengan wajah bingung,Abang langsung menarik tanganku untuk menuju keluar gerbang. seperti Justin Bieber yang sedang membawa pacar simpanan nya, seperti itulah keadaan ku saat ini,kami jadi sorotan beberapa pasang mata.Sebagian anak cewek terheran​ karena seorang alumni tiba-tiba menarik tangan seorang cewek SMP, aku bisa dengan jelas mendengar pembicaraan anak-anak itu yang menahan cemburu dan melihat ku sinis. Jelas, seorang Bintang Frandi mantan ketua osis saat masih di sekolah ini dulu,anak basket yang paling tinggi, tampan dan cuek. Membawa seorang cewek bersama nya. Ingin sekali aku membawa spanduk agar tidak terjadi kesalahpahaman,dengan tulisan 'aku ini adik nya bintang jangan hujat,jangan negatif woy' tapi ah sudahlah.

jangan tanya kenapa kami bisa pulang duluan,karena ada pentas seni berarti tidak ada KBM jadi gapapa dong pulang duluan hehe.

Sudah diluar gerbang kami langsung menuju alun-alun,di tengah ramai nya kota memang pilihan pas untuk berolahraga untuk melepaskan semua penat.
"Abang gak nyalon jadi ketua osis lagi?"sedikit membuka topik pembicaraan, mengingat Abang yang duduk di bangku SMA kelas 11 IPA-1 sekarang.
"Insyaallah tapi kayaknya lawan Abang berat-berat,tapi Abang bakal coba"terlihat Abang yang memasang mata mencari sesuatu di sekeliling kita,dan ia langsung berseru ketika apa yang ia cari ketemu."oyy Ilham!!" Ia berlari sampai lupa dan meninggalkan adik nya.

Aku ikut menghampiri seseorang di lapang basket yang tadi di seru oleh Abang ku. Seorang laki-laki berseragam sama dengan apa yang di pakai Abang ku,laki-laki tinggi,kulit nya sangat putih,mata nya sipit,bibir nya segar dan merah muda,sedang mendribble bola basket serta terlihat keringat bercucuran dari pelipisnya. Tiba-tiba hati ini merasa kan getaran aneh, seketika Sukma ini tidak bisa berkata-kata.

Semesta,siapa dia? Kenapa diriku takjub melihatnya?Tuhan, sungguh indah karyamu.Apakah benar dia manusia?dia terlalu sempurna. Apa maksud kedatangannya semesta,apa aku boleh di bilang egois,saat ini aku langsung ingin memiliki nya.

"Woy Anasta cepet sini ngapain bengong!"



Tetes TintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang