malam itu

976 116 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


☂️☂️☂️

Belakangan ini, Sehun jarang pergi ke kantor entah karena apa. Joy sendiri bingung. Hampir seluruh dokumen yang perlu ditandatangani Sehun tertumpuk di mejanya. Beberapa pekerjaan pun harus ditangani Joy saat ini.

Waktu istirahat, Joy melahap bekalnya di ruang kerjanya. Lebih tepatnya, di depan ruang kerja Sehun. Joy melahap sandwich sambil melihat timeline di social media-nya. Sampai ia melihat postingan Sehun dengan foto hitam polos dan caption-nya yang cukup membuat Joy khawatir. Pria itu sendiri mematikan fitur komentar di postingannya tersebut.

'Sekalipun dia pergi, tidak ada yang peduli. Dia pamit, tidak ada yang mengerti. Lantas, untuk apa dia bertahan?'

— itu kalimat yang ditulis Sehun.

Joy tidak bodoh masalah seperti ini. Jika ia bodoh, mana mungkin ia mendapat beasiswa, lulus dengan embel-embel mahasiswa terbaik dan langsung direkrut menjadi sekretaris? Joy melihat postingan itu dalam waktu lama. Tiba-tiba, pikirannya tertuju kepada Sehun. Sedang apa pria itu saat ini? Apakah dia sedang senang? Dan masih banyak lagi pertanyaan dalam diri Joy mengenai kondisi Sehun saat ini.

Ia menghubungi Sehun, tetapi tidak diangkat. Hanya saja, Sehun mengirim pesan.

Sehun
Gak
Gak usah nelpon
Saya sibuk jg
Klo ada perlu, nnti saja

Joy
baik pak [Read]

Singkat tapi membuat Joy sedikit tenang meskipun masih khawatir. Ya, ia khawatir sebagai rekan kerja Sehun. Ia berusaha mengalihkan pikirannya agar melupakan Sehun untuk sementara waktu karena atasannya itu sendiri sedang tidak ingin diganggu. Joy kembali bekerja dengan hati yang gelisah.

"Tenang, Joy. Pak Sehun gak akan kenapa-napa" gumamnya lalu kembali berkutat dengan laptopnya.

👑👑👑

👑👑👑

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Me and YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang