03

1K 150 104
                                    

Ternyata saya ga berbakat nulis genre supranatural bgini. WkkkMaapkeun klo jdinya gajebo ya. 



"Aa.. Toloongg…" Suara keras dari ruang tamu mengagetkan Wang Yibo yang tengah mandi. Dia bergegas keluar hanya berbalut handuk di pinggangnya. Mata Wang Yibo langsung terbelalak melihat keadaan ruang tamunya. 

“Sudah kubilang jangan menyentuh barang-barangku!" Wang Yibo memarahinya.

Xiao Zhan tersentak “Maaf, Yibo, aku sudah berhati-hati menggunakannya. Warnanya sangat cantik seperti pelangi, jadi aku penasaran. Aw, mataku perih, Yibo. Ini cairan apa?” Xiao Zhan mendongak dengan mata tertutup. Wajahnya sudah berlumuran cat warna warni. Di sela kemarahan, Wang Yibo tidak bisa menahan rasa gelinya melihat keadaan Xiao Zhan. Bahkan kaos yang Wang Yibo pinjamkan untuknya juga ikut kotor. “Ck! Bangunlah, bersihkan badanmu di kamar mandi.”

“Mandi? Baiklah. Aku mandi dimana?” Xiao Zhan masih belum bisa membuka matanya. Wang Yibo menariknya berdiri dan membimbingnya menuju kamar mandi. Dia mengambil air dan membasuh wajah Xiao Zhan. Akhirnya dia bisa membuka matanya kembali.

“Kau mandilah.” Wang Yibo memberitahunya setelah mengisi bathtub.

“Eh, disini? Hanya air saja? Kalian di bumi tidak mandi dengan susu dan bunga, ya? Kami para dewa biasanya mandi dengan susu dan bunga-bunga aneka warna. Itu membuat tubuh kami harum.”

“Kau itu banyak maunya.” Wang Yibo menatapnya kesal. “Jika kamu mau tubuhmu harum kau harus memakai sabun. Itu ada sabun cair. Kau pakailah. Bersihkan tubuhmu.” Wang Yibo meninggalkannya sendiri di kamar mandi. Xiao Zhan memutar mata bulatnya ke sekeliling ruangan.  Dia baru tahu ini tempat mandi manusia. Terlalu sederhana menurutnya. Tempat pemandian para dewa terlihat sangat mewah dan luas. Ada kolam besar bertahtakan batu-batu mulia, tidak seperti kolam kecil di depannya sekarang. Xiao Zhan menghela nafas. Dia tidak boleh komplain.  Turun ke bumi merupakan keinginannya sendiri jadi dia harus menanggung konsekuensinya. 

Xiao Zhan menanggalkan seluruh pakaiannya dan masuk ke dalam bak. 

"Hm..  Airnya tidak wangi." Xiao Zhan mengernyit. Kemudian dia teringat perkataan Wang Yibo yang mengatakan ada ramuan sebagai pengganti bunga yang bisa membuat tubuhnya harum. Xiao Zhan menatap botol-botol yang ada di depannya. Tapi botol-botol itu banyak sekali. Xiao Zhan tidak tahu botol mana yang dimaksud Wang Yibo. Xiao Zhan menggosok hidungnya memperhatikan setiap botol di depannya, dia tetap bingung. Akhirnya dia memutuskan untuk bertanya pada Wang Yibo.  Dia membuka pintu kamar mandi dan berjalan keluar. 

"Yibo,  botol yang kau maksud itu yang mana? Ada banyak botol disana." Xiao Zhan berjalan ke ruang tamu. 

Wang Yibo yang sedang membersihkan hasil karya Xiao Zhan di karpet dan sofanya kemudian menjawab sambil melirik ke arah Xiao Zhan. "Yang…. Hey!  Kenapa kau keluar dalam keadaan telanjang seperti itu???"

"Memangnya kenapa?  Kau kan juga laki-laki. Lagi pula kami disana tidak terlalu mempermasalahkan jenis kelamin." Xiao Zhan menjawab enteng. 

Wang Yibo menghela nafas panjang.  Tampaknya membiarkan Xiao Zhan tinggal di tempatnya membawa masalah baru baginya. 

Wang Yibo menarik Xiao Zhan kembali ke kamar mandi, berusaha mengacuhkan tubuhnya yang masih SANGAT telanjang. Setelah masuk ke kamar mandi,  Wang Yibo segera mengambil salah satu botol dan memberikannya kepada Xiao Zhan. "Ini, pakai ini untuk membersihkan tubuhmu."

"Bagaimana cara memakainya?" 

"Ya Tuhan, kau sangat merepotkan. Duduklah!" Xiao Zhan menurut dan langsung duduk di dalam bathtub. Wang Yibo menuangkan sedikit cairan dalam botol ke atas tangannya lalu mengambil shower puff. Xiao Zhan memperhatikan dengan seksama setiap gerakannya.  

Fallen AngelWhere stories live. Discover now