Hidup Wang Yibo hancur setelah kematian tunangannya. Dia hidup menyendiri. Suatu hari hidupnya berubah ketika Xiao Zhan, seorang Dewa jatuh dan mendarat di balkonnya. Wang Yibo dengan enggan membiarkan dia tinggal tetapi tanpa dia sadari, Dewa canti...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Shiming, God of Love and Fate, dia seperti ensiklopedia berjalan dan senang bergosip
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Donghua Dijun, God of Knowdledge, dahulunya God of War namun karena melakukan kesalahan besar dengan jatuh cinta pada manusia, dia dibebas tugaskan dan hanya berperan di bidang pendidikan
"Kurasa cermin itu sebentar lagi akan retak jika kau tatap terus menerus." goda Shi Ming yang membuat Donghua tersentak.
"A.. Aku sedang mengawasi Xiao Zhan dengan anak manusia itu." dengan cepat Dijun menggerakkan tangannya dan seketika tampilan di cermin memperlihatkan Xiao Zhan dan Wang Yibo sedang berada di daerah pemakaman. Dan secara perlahan, Wang Yibo tampaknya mulai terbiasa dengan kehadirannya.
Shi Ming terkekeh. "Apa dewa diperbolehkan berbohong? Dijun, kau bisa menipu orang lain dengan wibawamu, sikap dinginmu, tapi itu tidak berlaku untukku."
Dijun menghela nafas tapi tidak mau mengakui apa pun karena dia tahu Shi Ming mengetahuinya dengan baik.
"Bagaimana kabar wanita itu?"
"Jiu Er tampak tidak sehat. Dia terlihat pucat. Aku khawatir dengannya. Tidak ada yang merawatnya."
"Dia akan terus menderita seperti itu jika hawa murni dewa yang diserapnya belum dihilangkan."
"Aku merasa bersalah sudah merebut Xiao Zhan darinya."
"Semua sudah digariskan. Dan ini saatnya untuk menyelesaikannya."
"Entah apa reaksi Xiao Zhan jika tahu dia memiliki Ibu seorang manusia. Apa kau berpikir dia akan baik-baik saja disana, Shi Ming? Berdasarkan waktu di bumi, Xiao Zhan sudah seminggu menetap disana. Dan Wang Yibo itu sepertinya masih belum bisa menerima kematian kekasihnya."
"Owh, kau sekarang sudah mulai mengingat nama calon menantu manusiamu itu, Dijun?" goda Shi Ming yang hanya mendapat tatapan tajam dari Donghua.
"Cinta perlu waktu untuk bersemi, sobat." Shi Ming tersenyum penuh arti. "Kisah cinta mereka akan lebih indah dari kisah cinta yang pernah aku buat."
