Awal SMA

66 13 1
                                    

17 Juli 2019, Awal dimana masa ku menjadi remaja dewasa dimulai, yap tepat 6 hari yang lalu aku berulang tahun. Cukuplah di tahun aku masuk SMA usia ku baru 15 tahun.

Aku memasuki lingkungan baru dimana sebelumnya tak pernah kurasakan lingkungan seperti ini, ya keren udah SMA juga lingkungannya lebih luas dari pada SMP. Banyak siswa yang mungkin belum aku kenali, banyak juga wajah-wajah orang yang belum aku lihat sebelumnya. Wajar ini sekolah negeri bukan swasta.

Hmm... ada masanya dimana aku mulai memperhatikan ada yang aneh tapi masih belum aku pahami. Jujur aku begini bukan berarti disini pengelihatanku tentang dunia lain terbuka, tapi semenjak pengenalan lingkungan sekolah aku mulai risih, entahlah hawa panas dingin yang tidak stabil membawa ku mikirkan hal negatif.

Hari demi hari aku jalani, sekolah ini sangat luas aku suka sekolah baru dengan lingkungan yang baru seperti ini apalagi ini sekolah terfavorit di kota ku.

Aku tertarik saat aku melewati lorong kelas yang menuju ke arah koperasi, di seberang ada kolam ikan yang menuju ke arah ruang guru. Aku merasa di situ ada yang tidak beres,
tapi aku hanya bergumam dalam hati "yakali disekolah bagus kaya gini ada 'begituan'". Mungkin kalian paham dengan apa yang ku maksud.

Usai sudah kegiatan hari itu, aku dan teman-teman ku pulang. Oiya saat itu aku belum memiliki teman dikelasku, ya ada sih itupun teman SMP namanya Deny. Kami bingung saat itu ingin pulang lewat arah jalan yang mana karena jalan keluar sekolah ada 2, pintu gerbang depan(utama) dan pintu gerbang belakang.

Sembari menunggu temanku yang lain aku bertanya kepada Deny "woy Den, kesan lu apa waktu masuk sini?"

Deny pun menjawab "ya gitulah seneng udah gitu deket rumah w tinggal loncat aja nyampe udah" sambil melirik temanku saat SMP yang berada di kelas lain sedang menghampiri kita.

"Woii" teriak Karel dari arah barat kami disana Melly, Echa, Lia, Alex dan Rio menghampiri ke arah aku dan Deny berada.

Setelah itu kami pun berjalan ke arah gerbang utama tadi untuk pulang ke rumah masing-masing, saat itu aku ada di deret belakang bersama Melly yang membahas soal kakel di sekolah kami temanku yang lain jalan terus karena langkah mereka panjang wajar aja aku pendek :).

Hmm saking asiknya aku main HP mulai tu hawa-hawa ga enak nyerang lagi, ga sadar bahwa kami melewati lorong yang menuju ke arah kolam ikan di tengah sekolah aku mulai berpikir positif "wajar aja dingin banyak pohon yang rindang" tapi sesampainya dijalan tepat di sebelah kolam aku mencium aroma bunga bercampur aroma tidak sedap.

Sumpah itu bukan bau kolam pada umumnya seketika pandanganku beralih pada ruang yang berisi trophy penghargaan yang berada tepat di samping ruang guru entah apa itu yang aku rasakan. Aku mencoba mengikuti langkah panjang dan mengikuti gerakan kaki seperti teman-temanku yang berjalan di depanku, sampailah kami untuk menunggu jemputan di gerbang sekolah. Aku menghirup udara sesekali untuk merasakan hawa yang segar dan menghilangkan aroma bunga yang menyengat.

Melly tiba-tiba mengejutkanku dan bertanya "woy apaan sih ga jelas bet deh lu, orang jalan dari belakang ke depan ga sampe 1 jam lu ngos-ngosan, kenape sih? Lu di kejar hantu?"

Aku terkejut dan menjawab perkataannya "eh jan ngaco lu ah yakali sekolah rame kek gini gw di kejar makhluk gituan ini masi siang tau, gw ga suka bau bungaaa"

Karel pun ikutan nyaut obrolanku dan Melly "lah lu Ra, aneh emang ga ada bunga nyenget juga keles dari tadi, kali idung lu bermasalah, cek ke dokter sana"

Echa pun memberiku minumnya dengan maksud menenangkan gitu dan berbicara kepada teman-temanku "udahlah mungkin Ara tu lagi capek, emang melelahkan kegiatan hari ini, jangan di ledek terus gih kasian"

Setelah itu jemputan yang kami tunggu datang dan kami pun pulang kerumah kami masing-masing. Sesampainya dirumah aku tak pernah memikirkan hal itu tadi aku hanya berpikir bahwa benar juga yang dikatakan Echa kalau aku hanya kecapekan. Yaudalah ya aku ga ambil pusing soal apa yang terjadi dihari itu.

Sesampainya aku di rumah aku benar-benar tak menghiraukan apa yang terjadi, aku langsung mengganti seragam dengan pakaian yang aku kenakan di rumah aku membereskan tasku dan ingin membersihkan diri(mandi).

Sesudah mandi aku pun tidur-tiduran di sofa sembari mengiringkan rambut ku, tiba-tiba aku serasa ditarik oleh pikiranku sendiri untuk melewati kolam yang ada di sekolah. Pikirku makin aneh aku pun langsung cepat-cepat mengambil makan, pikirku aku sangat lapar sehingga membawaku untuk berpikir yang tidak-tidak.

Makanan ku pun habis aku menuruhnya kembali di tempat cuci piring, aku kembali ke kamar bersandar dan mendengarkan lantunan lagu yang ada di HPku

Aku pun hingga tertidur pulas hingga dikala maghrib aku terbangun dan tak sadar bahwa hari mulai petang, aku duduk sembari menunggu adzan maghrib selesai. Aku mencuci muka dan berkaca di di depan wastafel kamar mandiku, aku melihat bayanganku tetapi aku merasa dia bukan aku.

Aku selalu menganggap ini halusinasi belaka meski aku tau sebenarnya aku mempunyai kemampuan melihat apa yang tak ingin aku lihat, aku pun mengaitkannya pada masa dimana aku masih berusia di bawah 6 tahun.

PINTU BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang