Satu Lagi

43 12 4
                                    

Jam terakhir tepatnya pukul 14.00 hingga pukul 16.00 guru yang mengajar di kelasku tidak hadir waktu itu dan kami tidak di beri tugas apapun. Aku bersama teman sebangku, namanya Sari. Kami berbagi cerita bersama Aldy, ia temannya Sari yang biasanya suka cerita bersama.

"Eh gw kemarin jalan-jalan ama Gebran, nah kan gw tu berenti di deket jembatan terus nyelinguk ke arah bawah, terus gw liat ada pocong disana, gw tanya ama Gebran liat juga pa kaga' gataunya dia liat, tu pocong berdiri di deket jejeran pohon pisang", Aldy memulai ceritanya.

Sari dengan penuh rasa penasaran tapi takut ia menyela disaat Aldy bercerita, "Wih Dy,kamu ga takut apa liat kek gitu, hih kok serem ya Dy, kamu liat dijembatan mana Dy?".

Aldy menjawab pertanyaan Sari "Itu jembatan arah mau masuk kota, jembatan yang bawahnya ada sungainya".

Aku yang benar-benar bingung pada cerita Aldy dan mencoba bertanya kepada Aldy "Loh Dy, lu bisa liat hantu, bisa liat gituan? Sejak kapan Dy? Kok lu baru cerita? Berarti lu punya mata batin dong?".

"Ra, Ra satu- satu dong nanyanya, gw bisa liat gitu dari kecil, semua orang juga punya mata batin kali, termasuk lu pada tu juga ada cuma ga lagi kebuka", jawab Aldy sambil menertawakan pertanyaanku.

Sari ikut tertawa bersama Aldy dan berkata "Ra, kamu ni gimana sih kan emang Aldy bisa liat yang kek gituan kenapa kamu baru tau, udah gitu pertanyannya udah kek pewawancara bet".

"Yakan gw gatau Dy, Sar, bilang dong mangkanya dari tadi" sautku dengan malu.

Aldy kembali tertawa dan menanggapi pembicaraanku "Ya ini kan gw cerita ra kan sama aja gw bilang, gimana sih lu"

"Hmm" tanggapanku sepintas pada tanggapannya.

Sari bertanya pada Aldy, "Dy, Gebran temanmu juga bisa liat, kok dia tau kalau ada pocong di tempat yang kamu maksud".

Aldy menjawab "Gini Sar mungkin itu pocongnya yang mau nongolin dirinya, jadi walaupun orang yang mata batinnya ga kebuka ya dia bisa liat".

Aku berkata kepada Aldy dan Sari bahwa aku ingin bisa melihat hal yang seperti itu.

Tapi tanggapan Sari berbeda, "Hih kamu ini apa sih, nanti kamu di kasih liat sungguh Ra, memangnya kamu mau? Kamu ga takut?".

"Duh Ra, Ra banyak gaya tar yang pengen lu liat ada di depan lu auto diem lu ketakutan" jawab Aldy.

Aku hanya tertawa dan berkata "Ya kan kepo aja pen liat sendiri tanpa orang lain cerita".

"Oh iya Dy, emang gimana cara bisa liat gituan tapi sementara aja misal kek gw gini kan kepepet pen tau gitu" tanyaku pada Aldy.

Sari memperhatikan mata Aldy yang saat ingin menjawab pertanyaanku tapi arah matanya menuju kembali kesudut belakang kelas.

Tiba-tiba Sari membisiki ku "Eh tu Aldy pasti ngeliat, coba liat arah matanya yang bercerita dengan arah mata ga ke kita tapi fokus dan terusan melirik ke belakang"

Akupun terkejut dan meninggalkan tempat dudukku dan bertanya pada Aldy "Woy, di belakang ada kan? Kok perasaan gw ga enak? Lu liat apaan sih dari tadi?"

Aldy mencoba fokus pada hal yang sedang kami perbincangkan aku tau iya mencoba tak melihat apa yang ada di arah belakang kelas itu, terlihat dari raut wajahnya dan tatapannya yang masih melirik kebelakang seperti ada yang melihatnya juga.

Bel pulang berbunyi, saatnya kami pulang.

Sesampainya aku dirumah aku diam di kamar entah apa yang aku pikirkan, seingatku aku hanya diam tanpa berpikir apa apa.

Aku menantikan hari esok dimana aku ingin cepat-cepat bertanya pada Aldy tentang apa yang dia lihat tadi, karena saat itu aku benar-benar merasakan ada yang berdiri di belakangku walaupun aku tidak bisa melihatnya.

Hari berikutnya pun datang, sama seperti biasa aku datang 30 menit sebelum jam sekolah di mulai, kebetulan saat itu Aldy sudah datang, aku langsubg menghampiri Aldy.

"Dy kemarin ada kan? Lu liat gituan kan di belakang kelas? Sekarang masih ada pa kaga? W takut Dy?" tanya ku pada Aldy.

Sambil bermain HP, Aldy menjawab pertanyaanku "Iya Ra, gw liat, skrng keknya ga ada, itu yang jaga kelas ini, gosa takut napa kan lu sendiri yang nantang pen liat gituan, mau liat tapi takut dasar aneh lu Ra".

"Bukan gitu Dy, kan w duduk di belakang juga tar tu setan goda-goda gw gimana, jadi pen liat w Dy" sautku pada Aldy.

"Ra, Ra dasar aneh, mangkanya jangan mikir gituan, orang gw aja ga pengen liat gituan" ucap Aldy padaku.

Aku merasa ternyata di kelasku ada aja yang bisa liat kek gituan bahkan lebih dari 1, tekadku makin besar untuk bisa seperti mereka, walaupun aku takut tapi aku pengen tau wujud makhluk lain di sekelilingku.

PINTU BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang