FIRST STORY

29 3 1
                                    

Huaaammmppp...
Kata pertama yang keluar setelah gue bangun pagi. Angka jam sekarang menunjukkan pukul 04.30 pagi yang dimana waktunya gue bangun dan melakukan ibadah sholat subuh, itu tugas pertama gue. Yang kedua gue harus segera mandi dan mempersiapkan seluruh kebutuhan sekolah. Belum lagi kalau mama menyuruh untuk membangunkan adik-adik yang susah untuk dibangunin kalo nggak ditendang ya nggak bangun.

Setelah selesai mandi, langsung tuh ke dapur untuk mengambil sarapan yang sudah dinanti-nanti. Kadang saat sarapan sempat kepikiran untuk membawa bekal atau nggak usah tapi kebanyakan gue nggak pernah bawa bekal ke sekolah.

"Mah... Yogi berangkat..." Ucap gue ketika akan berangkat kesekolah menggunakan sepeda.
"Iya... Kalo di jalan yang hati-hati jangan ngawur" balas mama dengan tegas

Sampai di kelas, jam menunjukkan pukul 06.15. Sambil nunggu temen-temen dateng, kadang gue iseng-iseng aja nih stalking sosmed orang. Kadang juga kalo tugas belum selesai atau susah gue pinjem deh ke temen hehehe... Itu adalah salah satu alasan kenapa gue selalu datang lebih pagi

Hal yang paling gue tunggu-tunggu adalah saat mengetahui bahwa Jennifer juga datang pagi-pagi, karena gue bisa deket sama dia tanpa sepengetahuan temen-temen gue.

Dulu gue ketemu Jennifer itu ya biasa aja, tapi semenjak gue kenal deket dengan dia, perasaan gue tuh ingin lebih dari sekedar teman semata. Dan selama ini gue pendekatan hanya bisa lewat WhatsApp, di kelas sebenernya gue bisa tapi mungkin nggak selama di WhatsApp. Karena di WhatsApp gue bisa cerita apapun kepada Jennifer tanpa sepengetahuan temen-temen gue.

Yang gue takutkan hanya ketika gue sudah mengutarakan perasaan gue kepada Jennifer, tapi dianya malah merasa hanya menganggap bercanda atau mungkin bisa membuat gue menjadi aneh baginya. Masalah itu selalu mengahantui pikiran gue selama ini.

Dan pernah pada suatu saat setelah pulang sekolah, setelah kerja kelompok di sekolah lebih tepatnya, dia meminta gue untuk menunggu (lebih tepatnya gue yang gak tega ninggalin dia sendirian disekolah) karena angka jam sudah menunjukkan 04.15 sore dan dimana kondisi sekolah lagi sepi.

"Kamu tadi bilang dijemput jam berapa?" Tanya gue memecah keheningan sesaat. "Tadi sih bilangnya jam lima karena ku pikir kerja kelompoknya bakal lama, eh... Ternyata jam 4 sore udah selesai" balas Jennifer. "Kamu nggak pulang aja nanti dimarahin lho" Nada Jennifer sedikit menyuruh. "Nanti aja, masih nungguin kamu soalnya. Btw kalau kamu udah pulang pun mungkin aku masih di depan sekolah nungguin temen pulang" gue membalas.

Pada moment itu gue merasa bisa dekat dengannya meskipun hanya sesaat dan mungkin moment yang tak terlupakan. Saat ini gue merasa bahwa perasaan gue udah semakin kuat aja, karena ketika akhir pekan gue selalu begadang dan meskipun gue udah ngelarang atau minta dia gak usah begadang, dia tetep aja msih begadang dengan alasan "nanti kamu nggak ada temennya, makanya sini aku temenin" kalau dia udah begitu ya mau gimana lagi.

Pada saat acara-acara tertentu di sekolah Jennifer pun juga sering mengajak foto bareng, meskipun gue malu-malu tapi perasaan gue juga ingin bisa foto bareng dengannya.

Gue dan Jennifer kini sering bercanda ria di dalam kelas meskipun gue cowok sendiri di antara teman-teman ceweknya.
Gue sempat berpikir apakah teman-teman Jennifer memikirkan hal yang aneh-aneh tentang kita.

By the way, gue suka pertama kali dengan dia karena pada saat di kelas dia pernah mengucapkan "I Love You" secara terang-terangan. Dan gue juga tau kalau itu hanya dalam hal bercanda, tetapi setiap hari dia mengucapkan kata tersebut secara langsung maupun lewat WhatsApp. Ketika itu langsung perasaan tidak ingin kehilangan pun muncul dalam hati.

Dan pada saat ini gue dan dia pun udah jadian. Sesaat sebelum kita jadian kita berdua sempat hanya berdua di dalam kelas dan berbicara soal bagaimana perasaan kita satu sama lain
Meskipun gue mengutarakan perasaan gue tidak secara langsung tetapi gue tidak merubah perasaan gue kepada Jennifer

Pernah pada suatu minggu pagi setelah bangun dari ngantuknya begadang, gue langsung pegang hp dan memberi ucapan selamat pagi untuknya, dia juga membalas ucapan salam dengan hangat.

Kenangan tersebut mungkin menjadi kenangan indah yang pernah gue alamin. Dan gue juga terus berharap bahwa hubungan kita akan terus seindah itu.

Catatan penulis:
Cerita ini masih belum selesai mungkin kedepannya akan ada lanjutan kisah atau perlu revisi untuk cerita di atas ;)

SCHOOL : Where We Met For The First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang