Kebahagiaan

1.3K 122 30
                                    

2 bulan kemudian...
"Selamat, kedua anak anda sudah bisa dibawa pulang tuan" kata dokter tersebut sambil menjabat tangan seorang pria yang disinyalir bernama Nagisa:v

"Ah! Souka?! Baiklah, arigatou!" seru pria tersebut sambil membalas jabat tangan si dokter.

Di kediaman Shiota...
"Apa?! Beneran?? Akhirnya, anak-anakku akan pulang" seru (name) sambil menangis haru.

"Ya sudah, mari berangkat" kata Nagisa sambil mengandeng (name) menuju mobilnya.

"Ha'i!!!" seru (name) riang. (Beneran ini ibunya?:v).

Dirumah sakit...
"Futtaru! Yukari! Ibu datang.." kata (name) sambil mengendong kedua anaknya haru.

"Akhirnya ya... Selamat nyonya Shiota" seru seorang perawat yang sering mengurusi kedua anak Nagisa dan (name) ini.

"Hm! Terima kasih juga sudah mau merawat anak kami" kata (name) sambil tersenyum manis.

"Oh iya, suami anda kemana?" tanya perawat itu ramah.

"Sedang mengurus registrasi perawatan Futtaru dan Yukari" kata (name) ramah.

"Baiklah, saya tinggal dulu ya" kata perawat itu. Aurel pun mengangguk dan perawat itu pun undur diri.

Tak lama kemudian...
"Akhirnya~" kata Nagisa sambil mencium kening kedua anak kembarnya.

"Mari pulang Nagisa-kun" kata (name) sambil mengeratkan pelukannya pada kedua bayinya.

"Mari" kata Nagisa.

Mereka pun pulang ke kediaman Shiota dan merayakan kedatangan kedua anak mereka yang baru keluar dari rumah sakit.

15 tahun kemudian...
"Okaa-san! Kami berangkat!" seru seorang pemuda berambut baby blue.

"Baiklah! Hati-hati!" seru seorang wanita parubaya dari arah dapur.

"Oh iya Okaa-san, hari ini aku akan telat makan malam. Soalnya harus mengerjakan beberapa soal-soal remedi" keluh seorang gadis dengan rambut hitam panjangnya.

"Hm! Semangat selalu Yukari!" seru sang ibu sambil berjalan menuju kedua anaknya dan memeluknya.

"Terima kasih untuk semuanya Okaa-san" kata kedua anaknya itu. Kedua anak (name) itu pun membalas pelukannya.

"Seandainya Otto-san ikut seperti ini bersama kita" kata pemuda berambut soft blue.

Tiba-tiba sebuah tangan tepat mencubit pinggul pemuda itu.

"Hussh! Dasar anak durhaka!" kesal Nagisa. Sang anak yang menjadi korban pun merintih kesakitan.

"Alay!" sindir gadis berambut hitam.

"Yukari-nee-chan ku yang cantik, kamu tidak akan pernah merasakan kesakitan yang hakiki ketika kamu tidak nakal" kata pemuda itu.

"Oho... Mau jadi nakal nih? Mau aku laporin sama pacarmu si tuan putri Asano itu? Hum?" ancam gadis bernama Yukari itu.

"Becanda Nee, aku nggak akan nakal. Janji" kata pemuda bernama Futtaru.

Yukari pun menghela nafas. "Sudahlah, mari berangkat. Lihat, ibu dan ayah sudah nggak sabar pengen berduaan itu" tunjuk Yukari.

Nagisa dan (name) pun menjauh dengan muka yang memerah.

"Baiklah, kami berangkat Otto-san, Okaa-san" seru Yukari dan Futtaru serentak.

"Hm!" angguk Nagisa dan (name) serentak.

Setelah Yukari dan Futtaru pergi, Nagisa pun membisikkan sesuatu yang membuat (name) langsung memerah seperti kepiting rebus.

"Kurasa Yukari dan Futtaru butuh adik~"

*Tamat*

Yoo! Minna!!
Akhirnya end juga nih cerita huhu... Author terharu//digaplok Karma.

Oh ya, buat yang selalu ngikutin cerita author terima kasih:*

Bahagia author tuh:)

Sekian yang dapat author sampaikan. Bila selama ini author ada salah mohon dimaafkan dan kalau sayang boleh pelukan online nih//ditembakin Chiba:v

Oh ya, author akan akhiri semua kegiatan author di cerita ini. Setelah ini author tidak akan menulis cerita lagi:' //tapi boong:v

See you guys, author always love you all:*

My New Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang