Kehamilan

1.9K 151 75
                                    

Seorang dokter muda keluar dari ruang pemeriksaan.

"J-jadi bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Nagisa panik.

"Selamat tuan Shiota, kini anda akan menjadi seorang ayah" kata dokter itu sambil tersenyum manis.

"A-ayah... A-aku.. Aku ayah??" tanya Nagisa memastikan.

"Iya, sekali lagi selamat tuan Shiota" kata dokter itu sekali lagi.

"Aaa... Aku... Aku seorang ayah!!! Aku akan menjadi seorang ayah!" seru Nagisa senang. Nagisa pun langsung menghubungi keluarga (name) dan ibunya.

15 menit kemudian...
"Nghhh... A-aku dimana?" tanya (name) yang kini sudah siuman.

"Ini dirumah sakit tsuma" kata Nagisa sambil tersenyum manis.

"Nagisa-kun, kau.. Kenapa terlihat begitu bahagia? Apa aku baik-baik saja?" tanya (name) bingung.

"Ya.. Bahkan aku sangat bahagia bukan hanya karna kesehatanmu, tapi juga karna kehadiran sosok baru dikeluarga kecil kita" kata Nagisa tersenyum simpul.

"Sosok? Apa rumah kita ada penunggunya?!" tanya (name) panik.

"Bukan... Bukan itu (name)-chan, tapi sosok baru itu masih bersemayam disini" kata Nagisa sambil mengelus pelan perut (name) yang masih rata itu.

"Oh... Tunggu! Apa?!? Maksudnya?" tanya (name) panik.

"Iya, sembilan bulan lagi kita akan menjadi orang tua. Aku bersyukur kepada Kami-sama karna telah memberikan (name)-chan dan bayi kita untuk melengkapi hidupku yang sempat kelam ini" kata Nagisa sambil mengengam erat tangan (name).

(name) yang mendengarnya pun menitikkan air mata harunya. "Arigatou Nagisa-kun" kata (name) sambil tersenyum manis.

Nagisa dan (name) pun menyatukan kening mereka dan saling berjanji akan menjaga bayi mereka hingga bayi itu kelak siap menghadapi dunia barunya ini. Namun...

"Woi Nagisa-kun! Kenapa (name)-chan bisa hamil heh?!" teriak Neo yang dengan tidak etisnya mendobrak pintu ruangan tempat (name) dirawat.

"Neo-kun?" tanya (name) bingung.

Neo pun segera menghampiri (name) yang sedang bersandar di ranjang rawatnya.

"(name)-chan! Seandainya aku yang menjadi suamimu, pasti sekarang kau akan hamil anak kembar kita" teriak Neo tidak terima. Belum lagi tangisan bombaynya.

Perempatan imanger sudah mulai tumbuh dikening Nagisa.

"Eh! Kembar?" ulang (name) polos.

"Ya! Kalau (name)-chan istriku akan ku buat kau hamil anak kemb.. I-ittai Yunna-san!!" rintih Neo ketika Yunna menarik telinganya kasar.

"Sudahlah (name)-chan, lupakan omongan Neo-kun. Maaf mengganggu kegiatan kalian berdua Nagisa-kun" kata Yunna sambil berjalan keluar sambil menyeret Neo ditangannya.

"(name)-chan! Mari kita ulang masa lalu!!" teriak Neo heboh.

Nagisa pun menutup pintu itu rapat dan kembali duduk tenang disamping (name) yang nampak syok mendengar kata-kata Neo tadi.

"Sudahlah, jangan di dengarkan" kata Nagisa sambil menenangkan (name) yang masih syok.

"Kembar? Apakah anak kita kembar Nagisa-kun?" tanya (name) sambil mengusap perutnya yang masih rata.

"Ah! Eh! K-kau bicara apa?" tanya Nagisa terbata-bata.

"Apakah anak kita kembar?" ulang (name).

My New Family [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang