#2 Rewrite The Stars

174 32 8
                                    

Lagu Zac Effron dan Zendaya yang berjudul Rewrite The Stars menemani perjalanan Chris dan Stay malam ini. Diluar tampak tetes tetes hujan kembali mengguyur jalan, malam yang dingin tapi hangat bagi keduanya.

Chris tampak santai mengendarai mobilnya, dan Stay mengamati hujan dari jendela disampingnya sambil menghayati lagu yang terputar. Jari gadis itu mengukir entah apa pada jendela kaca mobil yang berembun itu.

"Aku gasuka lagu ini, terlalu sedih." Ujar sang gadis setelah cukup lama terdiam.
Chris melirik ke arah sang gadis sejenak, kemudian kembali memfokuskan pandangannya pada jalan.

"Cewenya gamau berjuang, harusnya kalau sama sama memperjuangkan mereka bisa bersama." Ada nada kesal dari kalimat gadis itu, seolah tak suka dengan sikap perempuan yang menyanyikan lagu tersebut.

"Terkadang ada hal yang gabisa dipaksain, Stay." Jawab Chris kemudian.

Stay lalu menatap Chris, pandangannya tidak tertuju pada hujan diluar lagi.

"Nope! Cewenya juga suka sama cowonya, Chris. Jadi ini bukan dipaksain." Sang gadis masih tetap dengan pendiriannya.

"You're wrong, sweetheart. This song tells about how two people fall in love each other but they are not a soulmate."

Stay membisu. Melihat serius ke arah Chris yang sedang mengendarai mobilnya, seolah meminta kelanjutan penjelasan dari kalimatnya barusan.

"Kamu ga akan bisa paksain apapun kalau nyatanya Tuhan memang ga menakdirkan itu." Lanjut Chris.

"Jadi kita harus mengalah dengan keadaan?"

"Bukan mengalah dengan keadaan, Stay. Tapi menerima apa yang udah ditakdirkan untuk kita."

Stay kembali membisu. Pandangannya kini beralih ke arah jalanan didepannya. Hujan masih mengguyur jalan, seperti tidak ada keinginan untuk berhenti. Ditambah jalanan yang terlihat sepi karna jam sudah menunjukkan pukul 00.05 dini hari. Terasa kosong dan dingin.

"What if we rewrite the stars, Chris? Is it possible for us?" Gadis itu bukan sedang bernyanyi, melainkan bertanya serius pada lelaki disampingnya.

Kali ini, Chris yang dibuat terdiam.

"Impossible, isn't it?" Sang gadis kembali melanjutkan pertanyaannya karna Chris tak kunjung menjawab.

Chris menepikan mobilnya, kemudian memberhentikannya dipinggir jalan.

"Kenapa berhenti?" Tanya Stay bingung.

Setelah mobil berhenti dipinggir jalan, Chris mengarahkan tangannya untuk menangkup wajah gadis disampingnya.

"Kalau cerita yang Tuhan tulis bukan untuk kita berdua, bukannya kita bisa buat cerita sendiri? Kita rayu Tuhan untuk ubah cerita itu, biar ada kamu dan aku didalamnya." Ujar Chris sambil menatap lekat pada mata sang gadis.

"Memangnya bisa?"

"Tuhan itu baik, Stay. Kita gatau kalau belum kita cobakan?"

"Tapi tadi kata kamu ada hal yang gabisa kita paksain? Kalau kita coba terus berarti kita memaksakan hal itu, Chris." Ada nada kesal yang menggemaskan dari nada bicara Stay.

"Hey, listen! Benar, ada hal yang gabisa kita paksain. Tapi satu yang harus kamu tau, kalau itu tentang kamu, aku akan berusaha semampu aku bahkan melewati batas kemampuanku."

Stay tertawa pelan, wajahnya masih ditangkup oleh lelaki didepannya itu.

"Cheesy! Kalau gabisa juga gimana?"

"Kalau cerita itu memang bukan untuk kita, aku akan jagain kamu dari jauh. Aku akan titip kamu sama seseorang yang dipasangin sama kamu dicerita itu. Aku akan-"

Perkataan Chris terhenti saat melihat gadis didepannya menangis.

"Hey baby girl, don't cry" Ujar Chris sambil mengusap air mata sang gadis. Kemudian memeluk gadis itu kedalam dekapannya.

"Jangan nangis. Aku ga suka liat kamu nangis. Kamu makin cantik, aku makin pingin lindungin kamu."

Chris salah kalau berpikiran perkataannya itu akan membuat tangis Stay reda, nyatanya perempuan itu semakin sesegukan didalam dekapan Chris.

"Protect me then, always by my side." Kata Stay sambil sesegukan.

"I'll, Stay. So, don't cry please?"

"Chris, kalau seandainya cerita itu bukan untuk kita... Aku pingin kamu orang pertama diantara kita yang dapatin kebahagian kamu, aku bakalan ikut bahagia karna disaat itu kamu juga bahagia. Aku bakalan jadi orang terbahagia karna kebahagiaan aku udah dapatin kebahagiaannya sendiri."

"You are my happiness, Stay. If you are fine, I am fine as well. So, promise me you will be fine with or without me by your side hm?"

Stay menggeleng kuat. Tangisnya lebih keras dari sebelumnya. Gadis itu semakin memeluk erat Chris.

Harusnya Chris tau, kalau Stay tentu tak akan bisa bahagia tanpanya. Bagaimana gadis itu bisa bahagia kalau semestanya hanya terpaku pada Chris?

Bahkan sang gadis rela menukarkan seluruh kebahagiaannya untuk Chris.
Karna bagi Stay,
Chris adalah kebahagiaannya.
Rumahnya.



__________________

Author's note:
Jadi part ini terinspirasi dari perkataan Chan di Chan's room eps.42 waktu dia bilang "as long as you guys are okay, im fine as well" dan lagunya juga, Chan udah sering putar lagu ini di vlivenya jadi aku pilih lagu ini biar jalan ceritanya lebih dapat.

So how's this part? Really need your advice for my story, pwease?;3

Don't forget to vote and comment.
I Hope you guys enjoy it!
Much love from me❤❤❤

Stay. | BangchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang