24 November 2019
.
.
Sayaorangkaya_
.
.catatan : semua yang berada di cerita ini kecuali tokoh adalah milik saya.
Tommorow by Together belong to Bighit. Ent.
---------------------------
Selamat membaca!kriiet.... pintu itu terbuka menunjukan tubuh Soobin yang tegap berjalan menuju kursi kosong berada di sisi ranjang pasien.
"Jinna?" panggil Soobin pada Jinna yang terus dari tadi diam sewaktu ia masuk.
"pulanglah..." ucap Jinna pelan dengan mata melihat kebawah.
"pulanglah..pulanglah" ucap Jinna kembali membuat Soobin khawatir.
memegang pundak Jinna, tangan Soobin di tepis dan tubuh Soobin di pukul dengan bantal oleh Jinna.
"PULANG! PULANG! PULANG..!" teriak Jinna terus memukul Soobin memakai bantalnya.
"ada apa jinna? katakan!?" tanya Soobin khawatir mencoba menahan rasa sakit yang menerpa tubuhnya.
Memang itu hanyalah sebuah bantal, tapi jika di pukul dengan kencang dan di lakukan bekali-kali pasti akan terasa sakit juga.
menghentikan pukulannya, Jinna melihat kearah mata Soobin.
"pulang..kumohon.." mohon Jinna dengan mata sembabnya membuat Soobin terdiam.
"baiklah."
berjalan pergi, Disaat ia sampai di ambang pintu, Soobin melihat kearah Jinna kembali.
"aku akan kembali besok, jagalah dirimu baik-baik. jika kamu membutuhkan sesuatu, telpon aku." ucap Soobin lalu pergi dengan tersenyum mencoba menyembunyikan kesedihannya.
hening, Jinna kembali menangis. perkataan ibunya Soobin membuat ia stress.
tentang perasaan Soobin yang sesungguhnya.
ya, jinna tahu itu. jinna sadar. tapi bisakah seseorang tidak mengatakan tentang hal itu kepadanya?
karena jauh di lubuk hatinya, ia beraharap Soobin benar-benar mencintainya.
Ucapan sang almarhum neneknya masihlah terngiang-ngiang di pikirannya.
"Soobin adalah orang yang baik Jinna, karena itu jangan salah gunakan kebaikan dia"
.
."aku pulang.." ucap Soobin membuka pintu rumahnya di sambut oleh ayahnya yang tengah meminum kopi dan ibunya yang memasak.
terdiam, rasanya sudah lama sekali ia tidak melihat pemandangan ini. lebih tepatnya 4 tahun.
kira-kira pada saat kelas 2 smp ia terakhir kali melihatnya. entah kenapa, Soobin rasanya ingin menangis.
keluarganya tetaplah sama, tapi entah kenapa sekarang terasa asing. apa saja yang sudah ia lewatkan?
"Soobin?" tanya sang ayah terkejut. ia tidak pernah melihat putranya pulang di sore hari seperti ini.
biasanya putranya akan pulang jam 9 paling awal atau tidak pulang sama kesali.
Soobin biasanya lebih memilih bersama Jinna dari pada mereka. jadi sang ayah benar-benar terkejut.
ibunya menghentikan pekerjaannya dan melihat kearah Soobin terkejut.
dimatanya, seperti ada sinar harapan.
"Soobin kamu pulang!" ucap sang ibu terlihat senang.
'apa? kenapa ibunya tidak marah-marah seperti biasanya setiap di pulang?' batiin Soobim kebingungan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sick
Fiksi Penggemarapakah kamu yakin kalau yang kamu rasakan itu cinta? *SOOKAI ------------- Warning : BxB ------------