it's hurt

42 4 0
                                    

"Entahlah semuanya semakin rumit saat dia kembali"
.
.
.
.
.
.
.

********

Ara menatap gadis yang ada didepannya dengan heran dan juga was-was, maksudnya ngapain balik lagi gitu loh njeng setelah sekian lamanya.

Bobby,Faizal,kelvin,dan melati kecuali daffa sedang berkumpul dirumahnya untuk menghabiskan waktu bersama Irene, mantan kelvin sekaligus sahabat mereka dulu. Ara tidak terlalu menyukai Irene, entahlah instingnya hanya berkata untuk menjauhi wanita ular didepannya ini.

"Ngapain sih Lo ada disini? Bukannya Lo lebih betah dijepang sama kakek Sugiyono?" Tanya Ara blak-blakan membuat melati menyikut perutnya pelan, semua yang hadir disana langsung mendelik pada Ara karena ya emang hampir semua dari mereka sayang banget sama Irene kecuali Daffa dan Ara tentunya.

"Lo kalau gak suka Irene disini pergi sana, toxic ae Lo maemunah" ujar melati dan melanjutkan obrolan mereka yang terpotong akibat perkataan ara. Ara sendiri mendengus kesal dan pergi ke dapur untuk mengambil minum, namun gadis itu semakin kesal saat irene justru mengikutinya dan kini tersenyum sinis padanya. Ingin menonjok gadis ini tapi ia tau kalau Bobby akan marah terutama Kelvin.

"Gak ada yang berubah ya dari lo Ra, masih menyedihkan kek dulu" ujar Irene yang memulai percikan baku hantam antar keduanya. Irene mendengar suara teman-temannya mendekat, dengan cepat ia menarik tangan Ara yang memegang gelas berisikan air dan menumpahkan Kedirinya sendiri lalu menjatuhkan dirinya. Ara yang emang dasarnya otaknya gak gampang konek cuma melongo bingung, sambil masih memegang gelasnya yang sudah kosong tersebut.

Kelvin yang baru saja masuk kedalam dapur diikuti yang lainnya langsung terkejut dong, dan ngira kalau Ara udah jahatin Irene. Langsung aja si Kelvin ngedorong Ara buat ngejauh dan ngebantu Irene buat berdiri.

"Ra Lo apa-apaan sih?!" Ujar kelvin membuka suaranya setengah membentak, oke kini Ara tau bahwa Irene ingin semuanya mengira bahwa ara-lah tokoh antagonis disini.

"Apaan? Orang gue diem daritadi" bela ara untuk dirinya sendiri, namun sayang tidak ada yang percaya padanya. Jadi gini ya rasanya  difitnah, sakit banget bangsat!.

"Lo kalau gak suka gue ada disini bilang aja Ra, gue bakal pergi kok" lirih Irene berpura-pura sedih membuat tangan Ara gatal ingin menampol gadis didepannya ini. Bobby tiba-tiba menarik tangan Ara lumayan keras hingga pinggang gadis itu tak sengaja terantuk meja, gadis itu mengerang dan mengadu sakit pada Bobby namun laki-laki itu seakan-akan menulikan telinganya. Ia cukup marah pada Ara yang tidak bisa menjaga sikap, padahal yang salah siapa yang disalahin siapa? Goblok bat dah.

Faizal memicingkan matanya merasa ada yang tidak beres, sebenci-bencinya atau ketidaksukaan Ara terhadap orang lain gadis itu tidak akan menyentuh atau mengganggunya paling hanya akan menghujatnya saja dari belakang. Kelvin sendiri menenangkan Irene yang menangis atau pura-pura menangis lebih tepatnya.

"Gue balik dulu" ujar Faizal tanpa menunggu persetujuan dari semuanya ia segera enyah darisana. Bobby membawa Ara kekamar milik adiknya tersebut.

"Lo apa-apaan sih Ra?! Kalau emang Lo gak suka atau benci sama Irene gak usah gini juga goblok! Jatohnya lo norak tau gak" ujar Bobby, membuat Ara melongo tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Tolong banget ini mah, dia yang udah dihina dan sekarang dia juga yang disalahkan? That's so funny!.

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang