Tidak ada yang berubah sejak hari itu. Termasuk fakta bahwa hari dimana Mark harus kembali ke Canada semakin dekat. He keeps the fact from the others about his departure.
Mark mencoba untuk menikmati hari-harinya di penghujung masa SMA. Meskipun pernyataan cinta Mark ditolak Arin, hal itu juga tidak merubah keadaan keduanya. Mereka masih dekat seperti tak terjadi apapun.
" Maybe a day after graduate dad,"
"...."
" Oke dad, See you soon. Tell Mom that I miss her too,"
Mark memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku celananya. Ketika Mark berbalik, laki-laki berdarah kanada itu dikagetkan oleh sosok Arin yang ternyata sedari tadi berdiri di belakangnya.
" Lo ngagetin gue tau gak, Ada apa nih lo disini?" Tanya Mark.
Arin tidak menjawab dan memilih pergi dari tempat itu.
Arin tau Mark akan pergi ke kanada untuk melanjutkan studinya karena memang keluarga Mark berada di sana. Tapi Arin rasanya masih tidak percaya bahwa laki-laki itu akan pergi sehari setelah kelulusan.
Ini kedua kalinya Mark berhadapan dengan kasus yang sama. Dulu sewaktu Mark kelas 2 SMP di Kanada, dia juga menyukai seorang gadis yang berdarah blasteran seperti dirinya bernama Seo Herin.
Dan sama seperti Arin, gadis itu juga menolak Mark ketika Mark menyatakan perasannya. Hanya saja Arin tidak menghindari Mark seperti yang Herin lakukan.
Yeri cukup kaget melihat Arin yang tiba-tiba menangis tanpa sebab. Bahkan Arin tidak menjawab pertanyaan Yeri ketika Yeri menanyakan alasan Arin menangis.
" Udah dong rin jangan nangis, kalo lo gak cerita mana bisa ngasih solusi gue,"
" Gue cuma pengen nangis aja Yer,"
Yaudahlah ya biarin Arin nangis. Yeri cukup ngelus pundak sahabatnya itu.
Karena kadang ada hal-hal yang gak bisa kita ceritain dan nangis salah satu cara yang bisa bikin hati seseorang lebih lega.
Kadang Arin sebel. Kenapa sih Arin gak bisa bilang ke Yeri kalo Mark bakal balik ke kanada. kalo Mark suka sama Arin. Rasanya Arin jadi sedih kalo inget gimana Arin mulai suka sama Mark tapi kalo Arin nerima Mark, Arin takut gak sanggup LDR-an.
" Yer," Ucap Arin di sela tangisnya.
" Hm,"
" Gue kayaknya suka sama Mark,"
" I know it, begitu juga sama Mark. He adore you too," Yeri meluk Arin karena sahabatnya itu nangisnya tambah kenceng waktu denger perkataan Yeri.
Maafkan aku yang benar-benar buntu tanpa ide.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship ✓
RomanceDestiny is something we've invented because we can't stand the fact that everything that happens is accidental