mata itu

18 2 0
                                    

Aku membuka pintu Caffe dengan wajah kaku dan pucat. Melangkah menuju meja kerjaku di Caffe yang biasa aku gunakan sebagai tempat mencatat pesana customer dan membantu Adinda melakukan kegiatan pencatatan penjualan.

"Adinda, ini copyan hasil meetingku sama hotel raya indah tadi. Sudah ada statement harga yang aku sepakati dengan pihak mereka di salah satu lembaran itu. Nanti kamu salin ya buat catatan kalau kamu menerima kerja sama dari mereka dan mencocokan harga sama menu yang tertera di lembaran itu" aku menuju meja kasir adinda dan langsung menjelaskan kepadanya dengan detail.

Aku merasa bingung.. linglung.. dan entahlah.. aku butuh sesuatu yang entahlah.. sesuatu yang bisa membuatku keluar dari situasi hatiku yang tidak baik-baik saja. Dan pikiran ku mendadak kacau.

Aku memutuskan pulang lebih cepat. Fokus kerjaku menurun drastis akibat kejadian siang ini. Aku pamit kepada karyawanku, meminta maaf karena tidak bisa membantu mereka hari ini.

Aku butuh istirahat, sendirian. Selama beberapa hari mungkin untuk menyegarkan hati dan pikiranku yang sedang kacau ini.

..............................................

Aku menyewa villa milik bibinya Dion yang ada di daerah malang. Sekitar lima jam lebih sedikit lah perjalanan dari Jogja menuju tempat itu.

Aku menghabiskan empat hari berdiam diri di villa ini. Menikmati udara segar dan sejuknya pegunungan. Mama sempat meneleponku dan menanyakan mengapa aku tidak pulang kerumah saat mama dan ayah baru sampai dari liburnya. Aku mengatakan sedang berlibur bersama teman semasa kuliahku dan meminta mama untuk membantu karyawanku di Caffe selama aku liburan.

Dan sekarang, pikiranku mulai tenang kembali. Emosiku mulai stabil. Hibernasi seorang diri di tempat yang sejuk memang pilihan terbaik saat hatiku gundah gulana.

Mengemudikan mobilku kembali kerumah untuk bertemu dengan mama dan ayah lagi. Saat sampai dirumah, mama menyambutku dan membuatkan makanan favoritku. Huaaaa sudah lama rasanya tidak menikmati masakan mama yang aduhai sedapnya di lidah..

"Nad, kamu tuh kalo mau bohongin mama yang pinter dikit dong. Kalo gak bisa bohong ya jujur aja sama mama.. kamu tuh ya.." ucap mama saat datang dari arah dapur menuju meja tempatku menikmati surga dunia dan meletakkan masakan mama untukku.

"Maksud nama apa?" Aku menghentikan suapanku dan mengerutkan dahiku menatap mama yang saat ini duduk di sampingku.

"Kamu bilang sama mama liburan sama temen, pedahal mengurung diri di villa tempat bibinya Dion. Mama tau, kayanya kamu shock ketemu dengan Raka beberapa hari yang lalu saat mama dan ayah di Jepang."

"Mama tau darimana kalau Nadia bertemu kembali dengan Raka?" Lah aku kaget pemirsah.. ya masa mama nyewa bodyguard untuk ngawasin ku lohh.. seingetku aku belum cerita apapun mengenai pertemuanku dengan Raka di hotel itu loh.

"Allah selalu baik sama mama Nad, salah satunya rahmatnya tuh, mama di kasih tau ikatan batin yang kuat buat kamu. Terus Allah juga membuka mata mama soal kamu melalui semuanya jadi mama tau banyak hal tanpa kamu beritahu mama" senyum mama dan tatapan mata mama meneduhkanku. Tapi tatapan mata itu memancarkan sesuatu yang entahlah.. ekspresi apa itu. Aku bukan ahli yang membaca mimik wajah..

"Mama jadi alim gitu bahasanya kayak Mama Dedeh. Mama curhat dong heheh. To the point lah.. mama tau dari mana..? Jangan bikin Nadia bingung sama ucapan mama deh"

"Makan dulu itu masakan buatan mama, terus kita ngobrol di ruang tv. Malam mama mau ke Caffe kamu bantu Dinda rekap pembelian harian. Maklum bosnya masih mogok kerja"

"Nadia bukan mogok kerja mama.. cuma ambil cuti" jawabku serasa tersenyum dengan rasa sedikit bersalah karena sudah merepotkan mama.

Aku segera menyelesaikan makan siang ku dan menyusul mama yang sudah duduk di depan TV menonton acara sinetron siang. Mama tipikal mama yang suka dengan acara sinetron atau acara reality show yang menye-menye. Walaupun mama menonton acara itu tapi mama gak cengeng ataupun baperan. Mama cenderung cuek dan fokus pada suatu hal.

Luka Hati NadiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang