SALAM dalam SHOLAT

33 3 0
                                    

*Cara Salam Ketika Shalat*
Oleh Ustadz Ammi Nur Baits
*======*

Asssalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

_Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,_

Berikut beberapa ketentuan salam dalam shalat:

*1. Salam termasuk rukun shalat.* Sehingga orang yang meninggalkan salam, baik dengan sengaja maupun lupa maka shalatnya batal.

Dari Ali bin Abi Thalib _radhiyallahu ‘anhu,_ Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda,

مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ، وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ، وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ

_“Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkannya adalah takbiratul ihram, dan yang menghalalkannya adalah salam.”_ (HR. Ahmad, Abu Daud, Turmudzi, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Makna:
*Mengharamkannya:* batas yang mengharamkan untuk melakukan kesibukan di luar shalat
*Menghalalkannya:* batas yang menghalalkan untuk melakukan kesibukan di luar shalat

*2. Salam yang statusnya rukun shalat adalah salam pertama, sedangkan salam kedua hukumnya sunah.* Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ pernah melakukan salam sekali.

Dari Anas bin Malik _radhiyallahu ‘anhu,_ beliau menceritakan,

أن النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كان يسلم تسليمة واحدة

_“Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan salam sekali.”_ (HR. Baihaqi dan dishahihkan al-Albani).

*3. Inti dari salam adalah bacaan Assalamu alaikum wa rahmatullah….dst.* Sementara menoleh ketika salam, hukumnya anjuran dalam madzhab Syafiiyah. Sehingga shalat tetap sah, sekalipun tidak menoleh ketika salam. Imam An-Nawawi mengatakan,

ولو سلم التسليمتين عن يمينه أو عن يساره أو تلقاء وجهه أجزأه وكان تاركا للسنة

Jika ada orang yang mengucapkan salam dua kali ke kanan atau ke kiri, atau menghadap ke arah depan (tidak menoleh), shalatnya sah, sekalipun dia meninggalkan sunah. ( _al-Majmu’ Syarh Muhadzab,_ 3/478).

*4. Dianjurkan untuk menoleh secara maksimal ketika salam dua kali, sehingga pipi orang yang shalat kelihatan dari belakang.*

Dari Sa’d bin Abi Waqqash *radhiyallahu ‘anhu,* beliau menceritakan,

كُنْتُ أَرَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ، وَعَنْ يَسَارِهِ، حَتَّى أَرَى بَيَاضَ خَدِّهِ

”Saya melihat Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ melakukan salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri. Hingga aku melihat putihnya pipi beliau.” (HR. Muslim 582).

*5. Tata cara salam ada 5:*

*A.* Mengucapkan, ”ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH” ketika menoleh ke kanan dan ke kiri.

Dari Abu Ubaidah,

أَنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، يَجْهَرُ بِكِلْتَيْهِمَا

Bahwa Ibnu Mas’ud _radhiyallahu ‘anhu_ salam ke kanan dengan mengucapkan, “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH” dan menoleh ke kiri dengan membaca, “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH” beliau mengeraskan keduanya. (HR. Abdurazaq dalam Mushannaf, 3129).

Kajian Siroh (Siraman Rohani)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang