Elixir 1

7.8K 779 10
                                    

Wei Wuxian membuka matanya perlahan dan membiasakan matanya dengan cahaya yang masuk melalui fentilasi udara di ruangan itu.

Ia mencoba untuk duduk meskipun rasa nyeri masih sangat terasa di perutnya. Lan Wangji yang sedang melakukan meditasi ikut terjaga setelah mendengar rintihan Wei Wuxian. Dia segera menghampiri lelaki berbaju merah itu dan membantunya bangun.

"Terima kasih, Lan Zhan," ucap Wei Wuxian tersenyum lemah.

Lan Wangji hanya diam. Dia membuka ikatan piyama Wei Wuxian dan memeriksa luka yang dibalut dengan perban putih itu.

"Kau tidak sadarkan diri selama 5 hari, seharusnya luka ini sudah cukup mengering."

Wei Wuxian menggigit pipi bagian dalamnya. "Mo Xuan Yu ini memang memiliki tubuh yang lemah," ujarnya menggembungkan pipinya.

Lan Wangji menatapnya lama. "Semuanya sudah tahu."

"Pada akhirnya juga akan seperti ini. Kita tidak bisa menutupi sesuatu selamanya, bukan?"

"Mereka akan kembali memburumu." Lan Wangji bernada khawatir.

"Aku masih memilikimu untuk melindungiku. Bukankah begitu, Han Guang-Jun?" Wei Wuxian tertawa kecil. "Tidak ada yang perlu ditakutkan."

Lan Wangji hanya diam menatapnya. "Jangan pernah jauh dariku agar aku selalu bisa menjagamu."

Wei Wuxian semakin tertawa. "Lan Zhan, Lan Zhan. Dulu, ketika semua orang menyanjungku, membanggakanku. Hanya kau satu-satunya orang yang memusuhiku. Sekarang, ketika seluruh dunia ingin melenyapkanku. Kau malah berada di sisiku bahkan menentang keluargamu. Ada apa denganmu?" Wei Wuxian menarik pelan pipi tirus Lan Wangji.

"Aku mencintaimu," ucapnya. Wei Wuxian tersenyum.

"Kau mulai mahir mengucapkan kalimat itu sekarang ternyata." Wei Wuxian tertawa tapi Lan Wangji tidak. Lelaki itu masih setia dengan raut cemasnya.

Kekhawatirannya ini bukan tanpa sebab. Lan Wangji benar-benar trauma dengan kematian Wei Wuxian 16 tahun yang lalu. Bisa jadi dengan kabar kembalinya dia ke dunia, akan lebih banyak orang yang mengincarnya.

•••

A Yuan menatap lurus aliran sungai di belakang Yun Shen Bu Zhi Chu. A Xing yang sedang bermain bersama dengan kelinci-kelinci putih milik Lan Wangji menatap sang kakak heran. Tidak biasanya A Yuan menyendiri seperti itu. Ia pun berjalan mendekat dan duduk di samping A Yuan.

"Gege." A Yuan menoleh dan tersenyum.

"Kau juga disini?"

A Xing tertawa. "Seharusnya aku yang bertanya itu padamu, Kakak. Bukankah perpustakaan jauh lebih menarik bagimu daripada ini?" A Yuan tersenyum.

"Aku hanya ingin mencari udara segar disini."

A Xing tersenyum samar memainkan air yang berada di bawah kakinya. "Apakah kakak merasakan sesuatu?" tanya A Xing melirik A Yuan.

"Maksudmu?"

"Tuan Muda Mo."

•••

"A Ling."

Jin Ling menoleh menatap sang ayah yang berjalan mendekat. Ia mendengus dan kembali memunggungi lelaki nomor satu Jin Lanling itu.

"Jika ayah kesini hanya untuk memarahiku lagi, aku sedang tidak dalam suasana hati yang baik," ketusnya. Jin Zixuan terkekeh pelan.

•All Of You• WANGXIAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang