Elixir 2

7K 804 43
                                    

"Apa dia akan membunuh kita?"

"Tentu saja tidak, bodoh!"

"Tidak!!!"

Jingyi membuka sebelah matanya ketika ia tidak merasakan perihnya sayatan pedang di tubuhnya. Senyumnya melebar melihat Wen Ning yang ternyata hanya memutus tali hitam itu dan bukannya berniat membunuh mereka.

"A-apa aku masih hidup?" gumamnya meraba wajahnya sendiri. A Xing tertawa mengejek.

"Kau pikir kau sudah mati? Kalau memang kau sudah mati, kau akan langsung di tendang malaikat maut ke dalam neraka," ucapnya menakuti Jingyi. Jingyi mengerucutkan bibirnya kesal.

"Ternyata Leluhur Wei tidak sejahat yang orang-orang bicarakan," bisik salah satu dari mereka.

"Kau berhutang ucapan maaf dan terima kasih pada Kakak Wei, Jin Ling. Kau hampir menghilangkan nyawa seseorang karena seenaknya menghunuskan pedangmu padanya," sinis A Xing melirik Jin Ling yang hanya mendengus tidak suka menatap Wei Wuxian. Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum kecil.

"Sudahlah, A Xing. Jangan bicara begitu. Aku yakin Jin Ling tidak sengaja."

"Senior Wei, kami sangat berterima kasih padamu karena sudah menyelamatkan kami."

Wei Wuxian tersenyum. "Jangan terlalu formal begitu. Apakah kalian semua berada disini untuk mencari roh pedang juga?"

"Benar. Yang Mulia Jin meminta Yang Mulia Jin Ling dan kami untuk menemukan roh pedang disini," jawab Ouyang Zizhen, putra dari pemimpin sekta Baling Ouyang.

"Jin Zixuan? Apakah dia tidak mengetahui kalau roh pedang itu sudah diambil?"

Semua murid disana terkejut. "Apa maksudmu, kita sudah terlambat?!" panik Jin Ling. Wei Wuxian mengangguk.

"Kuharap belum. Karena itu kita harus bergerak cepat dan menemukan roh pedang itu sebelum berada di tangan yang salah," tegas Wei Wuxian. Semuanya mengangguk.

"Wei Wuxian! Keluar!" Teriakan itu mengejutkan mereka semua.

"Biar aku yang melihat ke depan," ucap A Yuan dan pergi ke pintu goa.

A Yuan mengerutkan dahinya melihat semua utusan dari berbagai sekte datang ke tempat itu membawa prajurit mereka masing-masing.

"A Yuan, dimana ayahmu?" tanya Lan Qiren.

"Ada apa ini, Kakek? Apa yang kalian lakukan disini?"

"Bawa kemari Leluhur Tua Yiling! Kami akan membunuhnya hari ini! Berani sekali dia muncul ke dunia ini setelah membuat kekacauan besar!" ucap salah satu pemimpin sekte.

Wei Wuxian, Lan Wangji dan yang lainnya keluar dari dalam goa itu setelah mendengar keributan yang terjadi di luar.

"A Zhen! Kemari, Nak. Jangan bersama penjahat itu!" teriak Pemimpin Baling Ouyang menatap putranya yang berdiri di samping Wei Wuxian.

Ouyang Zizhen mengerutkan dahinya tidak suka dengan yang diucapkan ayahnya.

"Tidak, Ayah. Senior Wei bukan penjahat! Dia orang yang baik! Dia-lah yang sudah menolong kami semua ketika kami terjebak dengan tali iblis dari goa ini!" ucapannya membuat semua pemimpin sekte itu tertegun.

Meskipun kekuatan yang dimilikinya berasal dari iblis dan bersekutu dengan para roh penasaran yang membawa ilmu hitam. Tapi, mereka pun mengakui kalau Wei Wuxian masihlah memiliki tujuan baik di dalam hatinya. Hanya saja, demi mendapat perlindungan dari sekte yang lebih berkuasa dan paling besar saat ini di wilayah Timur itu. Mereka terpaksa ikut berpura-pura membenci Wei Wuxian.

•All Of You• WANGXIAN [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang