• ᴘʀᴏʟᴏɢ

12.9K 851 43
                                    

Renjun menarik kopernya, Pesawat yang membawanya dari benua seberang baru mendarat beberapa menit lalu. Seulas senyum terus mengembang, mengingat akhirnya bisa dapat menginjakkan kaki kembali setelah hampir tiga bulan tidak pulang kerumah, membayangkan beragam hidangan yang dibuat eomma membuat Renjun menjadi lapar seketika.

Eomma♡
Eomma mungkin akan sedikit lama Injun, eomma akan beli beberapa roti dulu. Kita akan makan siang di kantor appa nanti.

Begitu pesan yang masuk saat Renjun menghidupkan kembali ponsel pintarnya setelah sebelumnya dialihkan kedalam mode pesawat.

Ne, eomma hati-hati sekarang jalan sangat lincin kan, kalau sudah didepan telfon aku ya! Biar Injun saja yang kedepan eomma tunggu dimobil saja.

Pesannya terkirim namun tidak segera dibaca, mungkin sedang dalam perjalanan pikirnya. Renjun lantas menyimpan kembali ponselnya kedalam saku.

Renjun mengambil tempat di kursi tunggu setelah sebelumnya memesan segelas latte dari coffee shop yang juga tersedia dibandara ini. Latte hangat memang paling pas disaat seperti ini.

Bahunya baru beberapa menit menyapa sandaran kursi saat Breaking News mengudara pada televisi besar yang berada didepannya.

Matanya membulat begitu mendapati wajah sang ibu dengan headline berita yang nampak tidak masuk akal tertera sangat gamblang disana, membuat otaknya mendadak kosong seketika cup coffee dalam genggaman pun terjatuh tanpa sadar.

"Son Seungwan mantan aktris terkenal meninggal dunia karena terlibat kecelakaan tunggal. Kuat dugaan kecelakaan itu disebabkan jalan raya yang licin dan belum dapat dipastikan apakah mobil juga menjadi alasan lain penyebab tabrakan ini."

Hatinya berulang kali menyangkal, sementara kaki tanpa sadar menarik diri untuk pergi kedepan bandara.

Sebelah tangan menarik koper sedang tangan lainnya sibuk mencari nama sang ibu dibuku telefon.

"Eomma aniya tidak eomma tidak." bibir tipis Renjun terus menggumamkan kata yang sama berulang kali, juga terus menyambungkan panggilan pada ponsel diseberang namun tetap nihil.

Panggilannya tak tersambung sampai kemudian ia beralih pada nomor sang ayah.

"Injun-ah." suaranya serak dan sedikit terbata, seakan memperkuat berita itu. Oh ayolah Renjun hanya ingin sang ayah menyangkal berita yang baru saja ia lihat. Ia ingin ayahnya mengatakan ibunya hanya lupa dan kelepasan langsung pergi kekantornya, dan tentang ponsel Renjun harap itu hanya kehabisan daya. Tapi kenapa seakan semua tidak berjalan sesuai kehendaknya?

"Appa, Eomma sudah dikantor appa kan?" air matanya turun tanpa sadar, isakan lolos dari celah bibirnya. Hati menyangkal tapi pikiran buruk terus bergentayangan membuatnya gila hanya dalam beberapa waktu.

"Renjun... ayah tidak bisa menjemputmu... Mark akan pergi ke bandara tunggulah sebentar lagi."

"Appa, berita itu bohong 'kan? tidak benarkan? Eomma baru saja mengirim ku pesan dia akan menjemputku, dia hanya terlambat karena membeli roti... Aku akan menunggu appa aku akan..."

comeback. || renjun wendy chanyeol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang