Chapter 1

104 53 19
                                    

Pintar itu relatif. Pintar belum tentu menentukan sikap orang itu baik dan pintar belum tentu menentukan orang itu sukses.

Seorang anak bernama Andi yang baru saja beranjak usia 17 tahun.

Andi memang anak yang rajin dan tekun terhadap sesuatu yang ia suka. Karena rajinnya itu Andi hampir tidak pernah gagal terhadap sesuatu yang ia kerjakan. 

* Bel istirahat berbunyi

Seperti biasa Andi, Tulus, Eza dan Mikel makan bareng di kantin. Sesampai nya dikantin mereka membahas materi untuk ulangan.

"Ehh nanti bantuin gua yaa bagi-bagi jawaban lahh, gua lagi males banget belajar ini" - ucap Tulus dengan muka yang lesu

"Iyee slow ae lus" ucap Andi, Eza, dan Mikel

Setelah selesai makan mereka menuju ke kelas, saat di lorong kelas ada yang menyapa Andi

"Hai.. Andii"ucap Anya sambil senyum manis melihat Andi

"Iyaa" ucap Andi

"Ehm" ucap Eza, Tulus, Mikel

Saat ulangan Eza, Tulus dan Mikel, kesulitan mengerjakan soalnya, tetapi Andi bisa mengerjakan.

"Sstt Andi, bagi jawaban dong gue kaga ngerti nih" ucap Tulus

Sambil menoleh ke samping melihat Mikel, Andi langsung menuliskan jawaban nya dikertas sobekan.

"Bagi dong gua juga" ucap Eza dan Mikel dengan suara yang pelan

"itu udah gua kasih ke Tulus" sambil menoleh Eza dan Mikel "luss jawabanya oper ke Eza sama Mikel" ucap Andi

"oke siapp" ucap Tulus

*Sepulang sekolah

Setelah bel pulang berbunyi, mereka berkumpul

"Ehh kita main yokk" ucap Mikel

"Ayoo" ucap Tulus dan Eza

"Gua, ga dulu dah yaa, besok aja dahh, gua mau ngerjain tugas dulu"Ucap Andi

"Yeilahh segalaan di, besok kan bisa di sekolah kita nyontek" ucap Tulus "Iya di kita main aja dulu tugas mah gampang" ucap Eza

"Hhmm besok deh yaa" ucap Andi

"Oh.. Ya udah" ucap Tulus, Eza, dan Mikel
 
Andi pun pulang ke rumah.

Saat Andi di rumah ia selalu membantu orang tuanya dan tidak pernah membantah. Ia selalu menjalankan perintah orang tuanya. Setelah ia membantu orang tuanya ia beristirahat sejenak, kemudian melanjutkan dengan mengerjakan tugasnya. 

Andi selalu mengulang materi yang dipelajari di sekolah setiap harinya. Tidak hanya itu, ia juga mempelajari materi yang besok akan dipelajari di sekolah. Setiap ada tugas pasti Andi yang selalu selesai duluan.

Andi anaknya aktif dikelas apabila guru memberikan pertanyaan Andi selalu mengangkat tangan untuk menjawab

*Saat pembagian raport tiba

Andi mendapatkan peringkat pertama dalam kelas dan ia pun diberikan selamat oleh teman-temannya

Andi mendapatkan penghargaan siswa terbaik, karena itu ia sangat terkenal oleh satu sekolah hingga guru-guru pun mengenal nya, karena sikap dan prestasi nya

Saat Tulus, Mikel, dan Eza berkumpul, mereka merencanakan untuk membelikan Andi sebuah novel yang ia inginkan, karena Andi, mereka merasa sangat terbantu dalam belajar.

"ehh gimana kalau kita kirim pakai paket saja biar surprise" ucap Eza sambil bermain hp

"oh iya ide bagus tuh, bolehlah" ucap Tulus

Dan mereka langsung membungkus hadiahnya tanpa memberikan keterangan pengiriman dari siapa.

Keesokan harinya, paket yang dikirimkan telah sampai di rumah Andi

"Paket siapa ini? Perasaan ga mesen" ucap Andi dengan kebingungan

Andi pun kaget melihatnya dan langsung membuka nya. Ia sangat terharu pas melihat isinya karena ada novel yang ia inginkan dan ada kertas kecil yang berisi pesan

"Selamat ya.. Andi... semoga makin rajin jangan lupa sholat dan jangan pernah menyerah dan sombong" -sahabatmu

Dan Andi, langsung menduga bahwa yang mengirimkannya adalah Eza, Tulus, dan Mikel. Setelah itu keesekan harinya disekolah Andi menemui Eza, Tulus, dan Mikel yang sedang bermain basket dilapangan

"Assalamualaikum"ucap Andi dengan muka yang senang

"Waalaikumsalam"ucap Eza,Tulus dan Mikel

Eza, Tulus, dan Mikel langsung menghampiri Andi

"Kalian ngirim yang ngirim paket ke rumah gua yaa?" ucap Andi

Dengan sambil senyum-senyum Eza, Tulus, dan Mikel menganggukkan kepalanya

"Ehh sumpah, gua nyangka banget dahh, makasihh banget yaa" ucap Andi

"iya sama-sama" ucap Tulus, Eza, dan Mikel

"Jangan lupa yaa pesan kita" ucap Eza

"Iya kokkk"-ucap Andi

Dari kejadian tersebut mereka pun semakin erat sudah seperti saudara dan mereka selalu bareng-bareng setiap kegiatan. Mereka berjanji akan selalu bersahabat selamanya

Dan liburan pun tiba, mereka pulang ke kampung halamannya masing-masing.

Next....

Sayap yang PatahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang