healing, healer, fully healed

722 90 32
                                    

Early 2017

Suatu pagi, saat matahari bahkan belum sepenuhnya memunculkan diri, Jimin sudah segar dengan lilitan bathrobe di tubuh rampingnya. Tangannya terulur ke dalam lemari, memilah-milah beberapa pakaian yang dirasa tepat untuk rencananya hari itu. Namun setelah 30 menit berlalu, dirinya masih belum bisa memutuskan apa yang akan dipakainya. Beberapa potong pakaian di atas kasur menjadi bukti kebingungannya.

"Dek?"

Panggilan dan ketukan di pintu membuat Jimin menolehkan kepala, menunggu suara derit pintu hingga akhirnya terbuka dan menampilkan sosok sang mama.

"Ya ampun. Kamu lagi ngapain?"

Gadis itu hanya bisa tersenyum polos sambil menaikkan dua jari membentuk lambang damai di tangannya. Mereka tahu bahwa yang nantinya akan membereskan kekacauan Jimin adalah sang mama.

"Ma," Meninggalkan posisi semula, Jimin mulai melangkah ke arah sang mama. Bergelayut manja di salah satu tangannya dan bersandar pada pundak paling kokoh itu. "Taehyung ngajak aku keluar hari ini, tapi aku bingung mau pake baju apa."

Mama menggelengkan kepalanya beberapa kali, sebelum akhirnya tersenyum hangat karena itu berarti anaknya telah berhasil menutup luka lama dengan hadirnya Taehyung. Lama waktu yang dibutuhkan Taehyung dan Jimin selama kurang lebih satu tahun menunjukkan hasil yang begitu memuaskan dan keluarganya sangat berterima kasih pada lelaki itu.

"Emangnya anak mama mau diajak ke mana? Kok kamu baru bilang?"

Jimin cemberut. Bibir bawahnya dibuat lebih maju dengan pipinya yang menggembung lucu. "Dia minta ditemenin buat beli sesuatu, tapi gak tau ke mana. Dadakan banget ngajaknya, aku juga baru dikabarin."

Setelah menggumam dan menilik baju-baju di atas kasur, mama berjalan mendekat. Mengambil dan membandingkan antara yang satu dengan yang lain, hingga pilihannya jatuh pada sepasang blus berwarna coklat tua dan trousers putih.

"Nih, kamu pake ini aja." Sebelum berhasil diraih oleh gadisnya, mama menarik kembali dengan main-main. "Bilang Taehyung, mama gak izinin kalo anaknya mau diajak keluar jauh. Kamu baru sembuh soalnya."

"Oke!" Jimin membalasnya dengan riang. Jempol tangannya mengacung membuat sang mama ikut terkekeh. Sebelum keluar dari kamar anaknya, mama mengingatkan Jimin untuk segera berpakaian agar tidak melewatkan waktu sarapan bersama papa dan kakaknya.

.

.

.

Mid 2017

Setengah tahun telah berlalu dengan cepat dan Jimin baru menyadarinya ketika toko bunga yang dibangunnya sudah hampir selesai. Rencananya di awal sudah hampir terlaksana dan sebentar lagi, keinginannya menjadi seorang florist akan segera terwujud. Terima kasih pada keluarganya yang selalu memberi dukungan, dan juga Taehyung yang selalu siaga untuk memenuhi kebutuhan Jimin yang seringkali diminta secara mendadak.

Mengingat Taehyung, Jimin menjadi senyum sendiri. Kedua sudut bibirnya terangkat membuat lengkungan indah yang menghiasi wajahnya. Taehyung, yang dulu menjadi psikiaternya, kini telah sepenuhnya terlepas dari status tersebut. Hubungan antara dokter dengan pasien telah berubah menjadi..... Huh? Jadi apa, ya? Jimin bingung sendiri dan kini wajahnya menjadi sendu.

Baby, You Guess It WrongWhere stories live. Discover now