Dia?

38 4 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak ya gais

.
.
.
.
.

***

Reysha sedang terduduk dilantai balkon nya yang dingin. Udara yang dingin tidak sebanding dengan suasana dingin didalam rumahnya. Ia memeluk lututnya dan menopang dagunya disana.

Tatapannya lurus jauhh kedepan tatapan nya menyiratkan kesedihan, kekecewaan, kekosongan, dan luka yang mendalam.

Hanya keheningan dan angin malam yang kini menemaninya. Gemercik air hujan kini tengah menemaninya seolah olah bumi merasakan apa yang sedang ia rasakan kali ini.

Sekilas masa lalu itu menghampirinya kembali. Masa lalunya yang hanya bisa ia kenang bersama rasa sakit yang semakin hari semakin membabi buta.

Reysha merasa hati nya sangat tenang ketika ia sedang sendiri seperti ini. Bersama sang hujan yang mendampinginya. Gadis ini terlalu banyak mengalami masa lalu yang buruk.

Mulai dari perceraian kedua orang tuanya, dan pria yang pergi meninggalkannya. Ia pria yang sangat reysha sayangi sedari dulu. Pria yang selalu menemani hari hari reysha dulu. Sampai ahirnya ia mempunyai rasa yang lebih kepada pria tersebut.

Mereka yang selalu menjalani hari hari mereka dengan penuh canda dan tawa hingga ahirnya masa lalu itu datang dan membuat mereka berpisah. Sampai akhirnya reysha harus kehilangan orang yang ia sayangi untuk kedua kalinya.

Semua masa lalu nya menari nari di kepala reysha hinggal ahinya sebutir demi butir jatuhlah air dari mata reysha. Ia memejamkan mata seraya mengingat semua masa lalunya yang begitu KELAM.

Ia berharap tuhan berhenti memberi cobaan yang begitu berat kepadanya. Hingga dia merasakan kebahagiaan yang begitu besar.

***
Sinar matahari mulai menggelitiki wajahku, rasa hangat sinarnya menyinari ku masuk kedalam celah gorden pink yang ada dijendela kamarku. Aku menggeliat mulai merenggangkan otot otot ku.

Akupun duduk dengan menyenderkan punggungku ke kepala ranjangku, sembari mengumpulkan nyawaku. Setelah merasa nyawaku sudah terkumpul, aku turun dari ranjang dan berniat ke kamar mandi unruk melakukan ritual ku dipagi ini.

Hari ini hari minggu dimana aku hanya menghabiskan waktu ku di dalam kamar, entah hanya sekedar membaca novel atau menonton drama indonesia ke sukaan ku.

Hari ini sedikit berbeda aku berniat untuk mengajak adik ku jalan jalan pagi di depan komplek perumahan ku, akupun bergegas turun untuk menemui mama dan adik ku.

"vannn... Kamu dimana?" ucapku menggelegar di setiap sisi rumah.

"apaan si ka berisik banget!" ucap revan.

"lari yu... Eh jalan jalan aja biasa gitu ke taman deket komplek mau gak?" ucapku sambil menunjukan  puppy eyes.

"males ahh... Mending dirumah " ucapnya sambil meninggalkan ku ke ruang tv.

"Gimana mau sehat si orang diajak jalan pagi aja gamau!"

"kenapa si ini pagi pagi udah berisik aja"

Ucap nene yang membawa nampan berisi kue kesukaan ku dan menyimpannya dimeja yang ada diruang tv itu.

"ini nih ade gamau diajakin jalan pagi, aku kan bt dirumah mulu" aduku sembari menekuk muka ku.

Nene ku hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku ku.

"yaudah sana de anterin kaka nya tumbenan tuh dia mau jalan jalan ke taman kompelk biasa nya kan ngurung terus dikamar" ucap neneku sambil mengelus tangan adik ku.

"yaudah deh ayo"

Dengan semangat aku langsung ke kamar ku untuk mengganti pakaian ku dan memakai sepatu, dengan langakah penuh semangat aku turun ke bawah.

"dee.. Udah belum ayoo keburu siang nih"

"sabar kenapa si kak!"

"abis lama banget kaya cewe"

Mereka berdua pun berpamitan kepada nene dan mamanya. Mereka pun keluar dari gerbang dan menuju taman. Tujuan reysha sebenarnya hanya ingin menghirup udara segar dipagi ini sekaligus ia ingin menikmati jajanan pagi yang ada di taman komplek nya ini.

Sudah sangat lama sejak kepergian dia ia tidak pernah pergi ketaman ini. Tiba tiba sepercik kenangan kembali memutar dikepala gadis ini. Dengan cepat iya tukas jauh jauh pemikiran itu ia tidak ingin berlarut larut dalam kesedihan nya.

"aku aus kak"

"tunggu disini aku beli dulu deh"

"yaudah"

Akupun meninggalkan revan dan mencari penjual air mineral. Ketika sudah mendaptkan air mineral aku berniat kembali ke tempat revan beristirahat. Tanpa aku sadari aku tidak sengaja menabrak seseorang yang ada didepan ku
Brughh...

"eh sorry maaf aku ga...." ucapnya terhenti ketika melihat wajah seseorang yang ia tabrak.

"hai.." sapa nya.

Aku mematung ditempat ku sambil memegang botol mineral yang baru saja aku beli.

"apa kabar?" ucapnya dengan menampakan senyum nya.

"baik" ucapku.

Andai kamu tau aku tidak baik baik saja, aku sangat kehilangan kamu. Aku menginginkan kamu kembali. Aku sangat mencintai mu . Aku hanya berpura pura seakan semua nya baik baik saja mengertilah  ~ Batinku.

"kamu kesini sama siapa?" tanya nya mengalihkan semua pembicaraan ku.

"revan."

"ohh... Mana dia sudah lama aku gak ketemu sama revan, boleh aku kesana?"

"engga usah kita udah mau pulang. Aku duluan"

Akupun meninggalkan nya sendiri disana. Aku berlari tidak sanggup menahan bulir buliran air mata yang sedari tadi tak kuasa untuk aku tahan.

Kenapa dia datang kembali? Apakah ia datang untuk pergi lagi? Apakah ia akan menggores luka ini kembali? Ataukah ia datang untuk mengobati semua luka ini? Sedang apa ia dikota ini? Tuhan ku harap ia datang bukan untuk pergi kembali. Aku harap dia tidak lah lagi menyayat nyayat hati ini seperti sebelumnya.
~Reysha~

 

.
.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote semoga kalian duka dengan cerita ini . Commen juga kira kira siapa yang cocok jadi reysha dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian supaya aku makin semangat nulisnya😚
Aku sayang kalian ❤

Tentang Hati Yang Sulit Kugenggam (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang