60%

925 117 9
                                    

Sudah seminggu Juyeon tak pulang. Membuat Chanhee gelisah menunggu kedatangan sang suami. Sudah seminggu Chanhee hanya makan roti dan minum air putih yang tersisa di kulkas.

Juyeon tak memberinya uang. Selama 3 bulan lebih Chanhee hanya makan roti tawar dan air putih. Juyeon pun jika pulang hanya membawa pulang makanan untuk dirinya sendiri.

'brum..'

Suara mobil memasuki halaman depan rumah. Chanhee bergegas membuka pintu rumah. Netranya menangkap seulet pria yang sampai saat ini masih berstatus sebagai suaminya, Juyeon. Namun, ia tak hanya melihat Juyeon, ia juga melihat seulet wanita yang sangat ia kenali. Wanita yang menyebarkan fitnah tentangnya, Ahn Yujin, sahabat dekatnya.

Juyeon dan Yujin tampak melangkah kedalam rumah dengan Juyeon merangkul pundak Yujin mesra. Chanhee yang melihatnya merasa sakit yang teramat dalam pada hatinya.

"Ouh, masih di sini rupanya. Kenapa ga ikut sama selingkuhan mu hah! Kemana dia?." Sarkas Juyeon.

Chanhee hanya menunduk seraya meremat kaos kusam yang ia kenakan.

"Sudah lah sayang, jangan terlalu kejam sama Chani. Dia masih istri kamu loh." Ucap Yujin dengan memegang pundak Chanhee lembut.

Juyeon mendengus, "Dia bukan istriku, kamu lah istriku Yujin." Ucap Juyeon.

Mata Chanhee memanas mendengarnya. Ternyata, tanpa Chanhee tau selama seminggu ini Juyeon pergi mempersiapkan pesta pernikahan antara dirinya dengan Yujin.

"Sudah, tinggal kan dia. Ayo sayang, masuk lah. Rumah ini sekarang juga rumahmu juga." Ucap Juyeon seraya mengulurkan tangannya.

Yujin pun tersenyum manis, lalu menerima uluran tangan Juyeon. Kedua nya pun masuk kedalam. Meninggalkan Chanhee yang diam-diam mengusap sayang perutnya.

"Mama udah ngga kuat sayang, kita pergi aja ya. Mama sanggup menjadi papa kamu juga kelak." Batin Chanhee.

Namun perutnya terasa amat sakit. Chanhee berpegangan dengan pintu didekatnya. Ah, anaknya tak setuju dengan permintaan nya.

~~~

Bersambung

ASMARA || JUNEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang