Aneh

18 5 0
                                    

Awali dengan bismillah dan akhiri dengan hamdalah.

Jika aku punya salah padamu maka maafkanlah aku namun, jika aku tidak punya salah kepadamu lalu kenapa kamu bersikap seolah-olah membenciku?

(Rani Widiyanti)

Tidak terasa setelah beberapa hari berkutat dengan soal-soal ujian, akhirnya hari terakhir ujian telah tiba.

Pagi ini aku sudah bersiap dengan pakaian seragam sekolahku yang sudah rapi. Aku segera menuju ruang makan untuk sarapan pagi bersama umy dan adikku.

"Assalamualaykum, selamat pagi umyku tercinta dan pangeran kecilku"!! Sapaku sambil memeluk umy dan adikku

" Waalaykumussalam kak, selamat pagi juga"katanya berbarengan

Semuanya sudah berkumpul dan kamipun makan dengan khidmatnya tanpa ada percakapan yang mengisi kegiatan makan kami. Dan sarapan pagi inipun telah selsai dengan khidmat.

"Umy, kakak sama adek berangkat dulu yah takut telat, soalnya hari ini terakhir ujian penentu kelulusan, doain kakak ya myy supaya kakak lulus dengan nilai yang memuaskan." kataku

"Aamiin. Iyh umy selalu doain yang terbaik buat anak-anak umy."

Aku langsung memeluk umy dan adikku Latief diapun ikut berhambur dalam pelukan.

"Udah ahk pelukannya nanti kalian telat deh" kata umy

"Ehh iyh umy, kak Esha hayu nanti kita malah telat."

" yuk!!"

Ketika aku dirumah aku selalu dipanggil dengan sebutan Esha tapi lain halnya dengan disekolah aku suka dipanggil dengan nama depanku yaitu Uzma.

"Umy kita berangkat dulu yah." kataku

"Iyh, hati-hati yah nak." balas umy

" Assalamualykum!!"salamku dan Latief serempak

"Wa'alaykumussalam"balas ibu

Aku dan adikkupun menyalami umy bergantian.

Adikku Latief memang selalu berangkat sekolah setiap hari denganku, jadi sebelum aku pergi sekolah aku harus mengantarkannya terlebih dahulu, untung sekolah kami searah. Aku dan Latief berangkat sekolah menggunakan sepeda dengan posisi Latief yang di bonceng olehku.

Namun ketika pulang aku tidak menjemput Latief karena dia sudah terlebih dahulu pulang sebab jadwal pulang sekolah SMA dan SD itu beda, masa iya Latief harus nunggu aku pulang kan kasian sekaliehh.

Sekolah adikku dengan rumah kami memang tidak terlalu jauh hanya membutuhkan 10 menit untuk menempuhnya dengan menggunakan sepeda, hingga tidak terasa kita susah sampai di SD tempat adikku menuntut ilmu.

Adikku pun turun dan menyalami tanganku.

"Makasih kak Esha, semoga ujian terakhir kakak lancar yah, Aamiin"

"Sama-sama dek, aamiin. Yaudah gih masuk."

"Assalamualaykum, dah." katanya sambil melambaikan tangan

"Waalaykumussalam, dahh." balasku

Saat aku sudah memastikan adikku masuk area sekolah lalu akupun tak sengaja bertemu dengannya, dengan dia yang selalu membuat hatiku tertegun. Pandangan kami beradu seperkian detik.
1

2

3

DEG..

Tatapan tajam dan dingin itu seolah mengunciku seperkian detik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang