part 6

50 1 0
                                    

Apa kabar hati yang sepi ?
Apa kabar rindu yang kian menjadi-jadi ?
Apa kabar cinta yang mulai bersemi ?
Bersabarlah, aku tahu tidak ada yang lebih indah dari pertemuan.
Tapi ? Tolong Cermati, resapi, hayati, bahwa mencintai sebelum pertemuan itu biasa terjadi.
Kau tahu pasti setelah pertemuan perpisahan pasti terjadi. Berjanjilah pada hati jika sudah betemu nanti, jangan tangisi jika perpisahan mengakhiri.

*****

Tak terasa, sudah masuk minggu kedua ramadhan, sudah seminggu mahendra disini tapi tak kunjung menuntut pertemuan, tak kunjung memberi kabar menggembirakan, tak kunjung membuktikan kata-kata yang ia lontarkan sebelum-sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa, sudah masuk minggu kedua ramadhan, sudah seminggu mahendra disini tapi tak kunjung menuntut pertemuan, tak kunjung memberi kabar menggembirakan, tak kunjung membuktikan kata-kata yang ia lontarkan sebelum-sebelumnya.

Hmmmmm.
Yasudalahhh, mungkin ia masih sibuk dengan keluarga, gumamku dalam hati .

..

Kringgg..
Kringgg..

Nada whatsap ku berbunyi, kini semua orang telah menggunakan whatsap, sudah tidak ada lagi yang memakai BBM, karena di BB tidak bisa dwonload whatsap, kini semua orang menggunakan android. Tidak terkecuali dengan ku.

"dimana ? Sini main kerumah kalau engga shalat tarawih, ada nisa juga.

Pesan singkat yang dikikimkan kak dea kepadaku, ia tetangga nisa yang udah kayak kakak kandung ku sendiri. Rumahnya bersebelahan dengan rumah pamanku, kami selalu main bersama-sama.

"iya kak, ini mau kesana" .
Aku membalas pesan whatsap kak dea.

Sesampainya di rumah kak dea, kami pun bercanda-canda seperti biasa bersama kak dea dan nisa.

Ntah mengapa, aku iseng membuka menu whatsap kak dea di handponenya. Aku membaca pesan dari mahendra .

"kak ? Sebenarnya mahendra udah satu minggu disini . Tapi belum pernah ngajak milka buat ketemu, belum ada keberanian, mahendra bener-bener deg deg an. Ini belum pernah ku rasakan sebelumnya. Tapi aku juga gamau milka berburuk sangka kepadaku jika pertemuan semakin lama. Gimana ya kak ?

"hahhahahhah, dasar bocah SMA. Yaudah ketemu aja ngapa ? Apa yang salah sih, emang mau nyiapin mental sampe kapan ? Ngumpulin niat mulu gak jadi-jadi ntar wkwkkwkwk".

Iya kak, aku juga ingin secepatnya mengajak milka ketemu.

-_-

Begitulah kira-kira percakapan mereka.
Aku ingat nomor kak dea ada di hanpone mahendra pasti karena dulu aku ngechat mahendra melalui hp kak dea, dulu kouta ku abis, jadi ngabarinnya lewat hp kak dea

Aku tidak menanyakan itu pada kak dea, aku pura-pura tidak tahu.

Kak ? Udah malem banget ni, aku pulang dulu ya, ntar di cariin sama tante dan nenek, soalnya tadi engga izin.

"oh yaudah, tihati yaa ".

Kukira mahendra memang tidak ingin bertemu dengan ku, berkali-kali aku kecolongan, berburuk sangka kepadanya, padahal ia juga begitu menginginkan pertemuan, sama seperti aku.

KEPERGIANMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang