1. Anak Kedokteran di Proposal KKN

198 24 1
                                    

Paling penting juga sebenarnya bukan, tapi kalau ada bakal lebih baik, yaitu keberadaan anak medika di sebuah tim KKN. Terutama kalau KKN di luar jawa.

Malam itu, tim pengusul KKN mengadakan rapat di meja outdoor Puvang (Nama burjo, singkatan dari Putra Vangkalan). Mereka tengah menunggu kepastian dari Cha Eunwoo, anak Fakultas Kedokteran Gigi yang mantannya Yuha (Yuha adalah mahasiswi Kedokteran angkatan 2015 yang satu kelompok ospek/PPSMB dengan anak-anak tim pengusul), dan Mbak Nayeon anak Kedokteran angkatan 2013, untuk bergabung dengan tim. Soalnya, tim pengusul membutuhkan nama mereka buat memperkuat proposal KKN supaya disetujui LPPM (Lembaga yang ngurus KKN).

Tidak ada aturannya sih kalau tim pengusul yang tercatat dalam proposal harus dari 4 kluster (Sosial Humaniora, Sains dan Teknologi, Agro, dan Medika). Tapi, siapapun tahu, proposal yang memiliki lebih banyak ragam manusia (?) bakal lebih gampang memenangkan persetujuan kampus, syukur-syukur sekalian didanai oleh kampus. Namun untuk sekarang, prioritas tim adalah memenangkan persetujuan kampus supaya mereka bisa terbang ke Maluku.

Soal Dana, mereka cukup tenang karena sudah mengantongi Mingyu.

Sik, sik, kalau Yuha temen satu ospek dan anak angkatan 2015 Kedokteran, kenapa nggak dia aja yang sekalian diajak KKN? Kan seangkatan. Maksudnya kan, udah kenal gitu lho.

Pengennya juga gitu, kan juga lebih enak to, sebenarnya. Sayangnya nggak bisa, Yuha belum koas. Kalau di UJ, anak Kedokteran yang dari FKKMK (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan) baru boleh ikut kalau udah koas. Artinya, kalau angkatan 2015 yang KKN minimal, anak Kedokteran yang ikut minimal harus dari angkatan 2013. Soalnya kalau dua tingkat dari angkatan tahun dilaksanakannya KKN, biasanya udah pada koas.

Lha kok Eunwoo bisa ikut? dia Kedokteran Angkatan 2015.

Dia anak FKG, Kedokteran Gigi, beda fakultas sama FKKMK (FKG aja punya rumah sakit sendiri) jadi regulasinya pun ikut beda. Anak-anak FKG/ Kedokteran Gigi biasanya ikut batch KKN secara umum, beda sama FKKMK.

Oke, kembali soal permasalahan tim.

Dari kacamata orang sosial humaniora, biasanya orang kedokteran itu memang sedikit eksklusif. Nggak sedikit sih, mungkin banyak. Karena itu, Mingyu, sebagai Luhut Binsar Pandjaitan-nya tim KKN, mentitahkan Jungkook buat jadi penyambung lidah tim dengan kedua orang dari kluster eksklusif itu. Alasannya bukan karena ia pintar ngomong seperti Yugyeom, tapi karena ia mau melakukan apapun untuk kepentingan orang banyak. Kalau Minghao bilang, "Truly the best hero." Kalau Mingyu bilang, "Truly the best babu."

Yang orang-orang dari tim KKN tidak tahu, Jungkook melakukan semua itu karena ia ingin membuat orang-orang terkesan. Tapi kita bahas itu nanti kalau sudah naik pesawat, lebih baik kita ke cerita soal bagaimana Jungkook mendapatkan Cha Eunwoo.

Tim pengusul sewaktu anak medika yang disasar belum bergabung, hanya ada Jungkook, Mingyu, Yugyeom, Dokyeom, Minghao, Bambam, Jihyo, dan Yuju. Walaupun pada akhirnya Bambam tidak ikut soalnya mamanya tidak ingin Bambam pergi jauh, terutama ke daerah endemik malaria, ia tetap sepenuh hati membantu tim.

Awalnya sebelum berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Prof Sutardi, ke delapan orang itu mau maju begitu saja. Mereka cukup percaya diri karena menjadi tim pengusul yang penting kan 8 orang.

Sampai kemudian mereka bertemu dengan Prof. Tardi dan tim KKN yang bertolak ke Maluku setahun sebelumnya yang juga bekerja sama dengan Prof. Tardi.

Ada tiga kakak tingkat angkatan 2014 yang membantu mereka, Mas Doyoung Kormanit, Mas Ten Kormater Soshum, dan Mbak Joy bendahara.

Doyoung adalah ketua dari tim KKN sebelumnya yang juga kakak tingkat Jihyo di jurusan Komunikasi, jadi obrolan kedua tim beda angkatan itu tidak canggung-canggung amat. Ia memberi saran kepada tim untuk membuat komposisi tim pengusul lebih bervariasi. "4 cowok, 4 cewek, dari 4 kluster, tiap kluster kalau bisa diisi satu cewek satu cowok. Lebih bervariasi lebih berbobot, dan yang penting tetep nyambung sama tema KKN."

"Kalian ada anak kedokteran?" Tanya Mbak Joy.

Semua orang langsung saling berpandangan.

"Bakal lebih bagus kalau ada, soalnya kalian bakal pergi jauh, dan di Maluku itu endemik malaria lho,"

"Kita ada kenal anak kedokteran kok, Mbak," Kata Dokyeom.

Dua nama pertama yang muncul di kepala Dokyeon, Mingyu, dan Jungkook adalah Kang Yuha dan Cha Eunwoo! Satu paket hemat!

Usai diskusi kecil dengan kakak tingkat itu, bergegaslah mereka bertiga, bersama mereka menyambangi kosan Kang Yuha, dan Ya Tuhan, seharusnya mereka nggak datang, atau malah mereka beruntung karena mereka juga bertemu Cha Eunwoo? Sekali mendayung dua pulau terlampaui? Masalahnya, di waktu lain, ini bisa dianggap jackpot, tapi sekarang adalah waktu terburuk. Kedua orang itu tidak bisa diajak berdiskusi dengan sehat karena tengah cekcok.

"Kenapa lagi, euy?" Bisik Dokyeom pada Jungkook.

"Gengs, gue balik dulu deh kalo begini," Kata Mingyu berpamitan.

"Iya, nih, nggak enak banget merusuh pas mereka lagi berantem," Tambah Bambam.

Mereka pun pulang, kecuali Jungkook yang setia menunggu di depan gerbang kosan Kang Yuha sampai pertengkaran kedua orang itu usai.

"Maafin aku, Yang, salah aku, maafin aku, kita pasti bisa, plis, kasih kita kesempatan."

"Nggak, Nu, kayaknya emang aku yang nggak bisa jadi pacar kamu, it's so hard! And people will never leave us alone. We can't be together, we're toxic and it's not healthy, it's breaking me down."

Jungkook berjongkok dan memeluk lututnya. Mendengarkan percakapan kedua temannya itu mengingatkannya pada sebuah cerita di masa lalu yang tak ingin ia ingat kembali. Namun apa yang dikatakan Yuha pada Eunwoo, membuatnya ingat pada apa yang dikatakan gadis itu padanya sebelum mereka berdua tak bersama lagi.

Jungkook mengambil dompet dari tas ranselnya dan menghitung uang di dompetnya. Sepertinya ada orang yang harus ditenangkan hatinya malam itu.

"Kita udahan aja ya, Nu?"

"Tapi aku sayang sama kamu."

"Kalau kamu sayang aku, bebasin aku dari hubungan ini, Nu. Aku mohon."

Yuha kejam, batin Jungkook.

Terdengar suara pintu ditutup, lalu tak terdengar suara apapun lagi. Hening, Jungkook jadi takut. Ia mengintip dari sela-sela pagar dan ia melihat Eunwoo memejamkan matanya, wajahnya merah dan air mata jatuh menuruni pipinya, mengingatkan Jungkook pada seorang aktor tampan di sebuah drama yang ditonton adiknya, Heejin.

"Nu, ke burjo yuk," Kata Jungkook.

Eunwoo mengusap air matanya dan terlihat bingung selama beberapa saat, ia celingukan mencari-cari asal suara yang didengarnya.

"Nu, di sini, Nu," Kata Jungkook.

Eunwoo melihat ke arah pagar dan terlonjak kaget, "Astaghfirullah," Katanya, "Anjir, ngapain lo, Kook?"

Jungkook meringis. []

by the way, catatan kaki doang, aku bener-bener nggak tahu soal ship-ship populer anak 97, dan di sini aku emang nggak fokus di cerita romance atau shipping karena ini ceritanya random banget, jadi aku cuma main tembak aja, siapa aja yang kena dah, sesuai jalur cerita.

anw, you can share ur thoughts or share your kkn experience here, kalo belum kkn, bisa juga cerita kkn ideal kamu yang kayak gimana.

Sobat Ambyar dan KKN || angkatan 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang