5. Lagi Kumpul Dulu Sambil Nunggu

123 19 2
                                    

Tidak ada yang tahu alasan sebenarnya kenapa ia bergabung dengan tim KKN itu. Orang lain cukup tahu kalau ia 'ngebet' masuk karena Cha Eunwoo, tapi buatnya, cukup dirinya sendiri saja yang tahu kalau alasannya bergabung adalah karena sesuatu yang tertinggal di masa lalu.

Ia melepas helmnya dan menggantungkannya pada spion kanan motor. Ia lalu mengikuti Jihyo masuk ke arah teras Le Waroenk. Warungnya emang di teras sih, jadi ya, kalau jalan ke teras ya itu emang warungnya di teras rumah di pinggir jalan gitu. Le Waroenk itu warung bebakaran yang terletak di dekat Panti Rapih, yang kalau dari jalan kelihatan remang-remang. Alasan tempat itu dipilih karena..., karena nggak tahu juga ya, pihak sono yang minta.

Jieqiong melihat ke arah sekumpulan mahasiswa yang duduk lesehan di atas tikar. Ada tujuh cowok dan satu cewek, Jieqiong tidak mengenal siapa cewek itu tapi ia membuatnya takut. Ia terlihat seperti orang yang akan mengabaikannya dan ia paling takut diabaikan. Lalu tujuh cowok yang lain, ia hanya mengenal Cha Eunwoo, karena, hello, hampir semua orang di UJ tahu siapa Cha Eunwoo FKG 2015, lalu ada Mingyu yang ia kenal dari Himavia, dan cowok itu, cowok yang nyaris tidak pernah pergi dari pikirannya meski mereka tidak pernah bicara selama tiga tahun terakhir. Kulit cowok itu tampak seperti karamel dalam keremangan warung bebakaran itu, rambutnya makin gondrong,  ia tidak yakin jika cowok itu tahu kalau ia terlihat menawan dengan rambut gondrong. Tapi, hei, dia memang tidak pernah peduli pada apapun.

"Ju," Jihyo memanggilnya, "Duduk! Kesambet lo?"

Jieqiong meringis ke arah Jihyo sambil melepas sepatunya dan berjinjit ke tempat di samping Jihyo. "Ini Jieqiong," Kata Jihyo kepada orang-orang di sana.

Cowok-cowok itu ditambah cewek dengan tatapan dingin itu melihat ke arahnya dan mengucapkan, "Hai, Jieqiong!"

"Kalo di kosan, kita nggak pernah panggil dia Jieqiong, ribet soalnya, kita panggil dia Juju. Tapi kalo di kampus dia dipanggil Jieqiong."

Cowok itu melihat ke arahnya, lalu mengerjap-ngerkapkan matanya. Sesaat pandangannya menerawang jauh, barangkali ia tengah berpikir, kenapa Jieqiong memperbolehkan orang lain memanggilnya Juju, atau kenapa ia tidak lagi benci dipanggil Jieqiong? Jieqiong sudah menyiapkan semua jawabannya untuk suatu hari, kalau ia menyempatkan waktu buat bertanya.

"Juju aja, biar nggak ribet."

"Hai, Juju," Cowok-cowok itu mengulangi sapaan mereka lalu tertawa.

"Aku boleh panggil kamu Jieqiong aja?" Ujar gadis bermata dingin yang duduk di samping seorang mas-mas berkaos wajah macan, membuat Jieqiong sedikit terkejut.

"Kenapa? Apa nggak ribet?" Tanya Jieqiong.

"I don't know, it sounds pretty"

Jieqiong tersenyum mendengar hal itu, lalu melihat sekilas ke arah cowok itu, dan ia berani sumpah ia melihatnya tersenyum kecil.

Cowok itu pernah mengatakan hal yang sama, beberapa tahun yang lalu, saat Jieqiong benci di panggil nama itu.

¤•¤•¤•¤

Ia tampak seperti bagaimana ia membayangkan gadis itu beberapa tahun yang lalu. Lebih dewasa, lebih bersahaja, selera pakaiannya selalu baik, senyumnya masih sama, hanya tidak lagi sesinis Zhou Jieqiong saat berumur 16 tahun.

Ia terlihat ... lebih mencintai dirinya. Ya, ia tidak tahu kata yang lebih tepat. Begitulah bagaimana ia terlihat sekarang dan hal itu membuatnya lega. Seperti, ia tahu gadis itu tidak akan pecah.

Aneh memang saat menjabat tangan gadis itu, berpura-pura tidak pernah mengenal sebelumnya. Padahal sejarah mereka terlalu luas dan dalam sampai rasanya terlalu kurang ajar kalau harus didegradasi pada satu kata yang bersinonim dengan bekas. Tapi begitulah adanya, sejarah itu telah hilang bersama waktu dan hanya disimpan kalau mau ingat saja. Pada situasi seperti ini, bersikap seperti orang asing pada satu sama lain akan jadi lebih bijak, Jieqiong atau Juju, atau siapapun dia sekarang, ia bukan lagi luas dan dalam kehidupannya, ia hanya seorang rekan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sobat Ambyar dan KKN || angkatan 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang