3. Rekrutmen Tertutup Bagian 1

137 17 8
                                    

Barangkali KKN memang kuliah tentang kerja nyata, maksudnya, tentang kerja di dunia nyata, it really give you the picture tho, no lies.

Apa tuh yang suka dibilang orang-orang aplikasi kicau soal karir?

Ah, sukses itu tidak hanya perlu usaha keras tapi juga bantuan orang dalam—dan duit. KKN sih kurang lebih begituKarena itu salah satu kepanjangan dari KKN adalah kuliah kerja nepotisme, karena biasanya, anda direkrut ke tim kalau nggak karena koneksi, ya karena berduit, skill juga sih, tapi biasanya itu buat para anggota yang di oprek(open recruitment) Soalnya, nggak bisa bohong sih, KKN butuh duit, sayang, apalagi kalau KKN-nya jauh dan programnya gede, butuh sponsor gede juga. Makanya, kalau anda anak orang Pertaminul, Telkom, atau BUMN gede lainnya, dirimu biasanya juga bakal di close rec. atau nggak kalau dirimu punya drone tuh. Kenapa drone? Karena di UJ ada lomba video KKN, kayak bikin teaser soal KKN-nya gimana, semakin teaser KKN tim kamu semakin kayak dokumenter Nat Geo, semakin besar pula peluang menang, hadiahnya duit lho, 10 jeti, kan lumayan, makanya, punya drone.

Mingyu, sama aja kayak semua orang, beralasan kalau rekrutmen tertutup itu karena, "Biar lebih bersinergi aja kalau sama orang-orang yang udah kenal." Walaupun basi banget, dia, nggak salah sih. Jujur aja yang membuat KKN jadi menyenangkan emang orang-orangnya. Makanya Kalo ada temen tim KKN-mu yang kayak asu, walaupun satu aja, dijamin pengalaman KKN-mu pun bisa ikut jadi kayak asu.

Jadi begitulah, Mingyu pun memikirkan siapa-siapa saja yang sekiranya akan ia rekrut ke timnya. Nama pertama yang muncul di pikirannya adalah Mina, teman gugus fakultasnya waktu masih Maba. Sejak semester satu, entah kenapa, ia telah membayangkan pergi KKN jauh bersama Mina (KKN tuh sesuatu banget buat beberapa orang, terutama anak-anak K8, karena buat mereka KKN nggak cuma kerja, tapi liburan). Dan baru saja ketika ia memikirkan nama itu, ia melihat gadis itu muncul dari arah pintu masuk Kansas (Kantin Sastra). Mingyu tersenyum, hendak melambaikan tangannya pada gadis itu sampai gadis itu menarik tangan seorang laki-laki berpakaian layaknya kebanyakan anak FIB (celana jins, kaos santai, dan totebag paling hipster se-UJ). Cowok itu, tentu saja Mingyu mengenalnya dengan baik, namanya Taehyung, ia mengenalnya lewat Jungkook saat bertemu di pesta-pesta Kolektif BTS, lalu jadi tambah akrab karena ia sering mampir ke markas Kolektif BTS alias rumah Bang Joon alias tempat tinggal Jungkook di Jogja. Ia baru tahu dua bulan yang lalu dari Jungkook, kalau Taehyung jadian dengan Mina. Sejak tahu, Mingyu jadi agak canggung dengan Taehyung, tapi sepertinya Taehyung tidak sadar.

"Weh, kok dewe an, Gyu?" Sapa Taehyung dari arah kasir warung pecel lele saat melihat Mingyu.

"Temen-temenku udah pada kelas, Mas," Jawab Mingyu lantang. Mingyu melihat Taehyung berbisik ke arah Mina, "Aku duduk sik, ya, Dek?" Katanya. Mina mengangguk, lalu Taehyung berjalan menghampiri Mingyu dan duduk di hadapannya.

"Udah habis makan to?"

Mingyu mengangguk dan tersenyum, "Udah, Mas, cuma ngeteh sambil ngerokok aja," Jawabnya.

Mina kemudian duduk di samping Taehyung sambil meletakkan nomor pesanan di atas meja. Untuk sesaat mereka bertiga terdiam, Taehyung hendak menyalakan rokoknya, Mina memang tidak biasanya bicara atau beramah-tamah, sedang Mingyu terlalu sibuk mengalihkan pandangannya dari Mina dan meredakan gemuruh yang berisik di kepalanya.

"Kamu KKN kemana, Gyu?" Tanya Taehyung pada Mingyu.

"Aku ngusulin ke Maluku, Mas, sama anak-anak K8, ini lagi nyari anggota juga, soalnya kita baru bertiga belas, terus Bambam juga belum jelas jadi ikut di tim kita atau nggak."

Mingyu melirik sekilas ke arah Mina lalu kembali memfokuskan pandangannya pada Taehyung. Sialan, bisakah ia berhenti memperhatikan Mina tiap kali gadis itu dekat? Sedang ada Taehyung nih, ia harus jaim.

Sobat Ambyar dan KKN || angkatan 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang