Part 1

2.8K 166 10
                                    

Wajah manis terkesan cantik itu tampak murung, senyum malaikat yang selalu membuat orang-orang terpesona kini terlihat sangat dipaksakan.

"Dear, kau sudah pulang? Duduklah aku akan memasak makan siang sebentar." Ujarnya dengan senyum angelic yang sedari tadi belum ditunjukkannya saat sang kekasih telah pulang, tumben sekali pulang lebih awal.

"Tidak usah, aku akan keluar." Jawab lawan bicaranya.

Pemuda tampan bersurai pirang itu memang terkenal dingin tapi jika berhadapan dengan Suho_kekasih cantiknya_ Kris pastilah berlaku sangat hangat dan lembut serta selalu tersenyum manis yang menjadi hal langka bagi yang lain.
Suho kembali bersedih, Kris-nya berubah, dan dia sangat terluka akan hal itu. Suho menghempaskan tubuh lelahnya diranjang kingsize mereka, air matanya mengalir dari iris kelamnya. Dan larut dalam mimpi di sore harinya.
.
.

"Terima kasih atas segalanya, Jessica"

Samar-samar Suho mendengar suara barintone itu, pemuda manis itu terkesiap, siapa gadis itu? Bahkan nada suara Kris sangat lembut saat berbicara dengannya.

"Kris?" Panggil Suho pelan, pemuda tampan itu menatap datar si cantik.

"Kau sudah makan?" Tanya Suho mengambil alih jaket maroon yang tersampir dilengan Kris.

"Aku sudah makan dengan Jessica." Jawab Kris dan berlalu dari sosok bersurai caramel itu, tanpa mempedulikan perasaan Suho.

"Kris aku ingin bicara." Pemuda cantik itu menduduki dirinya diranjang menghadap punggung Kris yang tidur membelakanginya.

"Kris?" Ulang Suho lagi.

" Kau kenapa hah? Aku ini lelah, jangan berisik aku mau tidur!" Bentak Kris membuat Suho tersentak.

"u..uh.. ok" Balas Suho terbata dengan nada pelan.

Air matanya kembali menetes, ini kali pertama Kris membentaknya. Pemuda berkulit susu itu beranjak menuju dapur, dia memilih memakan ice cream untuk memperbaiki moodnya. Ice cream vanilla yang dimakannya bahkan terasa hambar. Jemari lentik itu menjauhkan cup ice cream yang belum habis dimakannya. Hatinya  benar-benar sesak dan hanya dengan menangis dia dapat meluapkan emosi labilnya. Bahkan tanpa sadar, Suho tertidur di sofa ruang keluarga.
.
.
Mata sipit dengan iris sekelam langit malam milik Suho tampak memicing merasakan cahaya matahari yang menusuk retinanya, onix indahnya tampak menyendu.

"Kris, kau sudah siap?, Akan ku siapkan sarapan." Kata Suho melihat Kris yang telah rapi dengan setelan kerjanya.

"Tidak perlu, aku akan makan dikantor." Balas Kris datar dan langsung menuju pintu keluar.

Suho hanya terdiam, mana panggilan sayang Kris untuknya? Mana kecupan selamat pagi dan kecupan perpisahannya? Mengapa Kris jadi begini?.
.
.
"Hay, Suho?" Sapa seorang pria berpipi chubby.

Bibir merah yang tampak kering itu membalas dengan sebuah senyuman paksa.

"Ada apa dengan mu, Suho? Kau seperti mayat hidup." Decak pria bernama Xiumin tersebut.

"Masa kau tidak tahu? Ini karna pangeran es nya tidak mencintainya lagi, ku rasa pemuda dari kutub Utara itu bosan dengan Suho hyung, ku lihat kemarin dia makan di cafe dengan model Jessica Jung" Oceh pria lainnya dengan suara melengking, Chen.

"Diamlah, kalian membuat Suho hyung semakin sedih" Marah seorang pemuda cantik, Baekhyun.

Suho hanya menghela nafas berat, apa benar Kris bosan dengan ku? Apa Kris malah mencintai gadis cantik yang dibicarakan temannya? Pikir Suho semakin kalut. Empat sahabat yang terdiri dari dua komposer_Suho dan Xiumin_ serta dua penyanyi _Baekhyun dan Chen_ itu pun melangkah menuju jalan pulang.
.
.

It's yours✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang