Burung dengan semangat berkicau di pagi ini. Sinar mentari menyeruak dari balik gorden berwarna gold itu.
Seorang pemuda tampan tampak masih damai dalam tidurnya. Tak lama dahinya tampak mengerut, seiring dengan tawa renyah seorang bayi berumur belum genap 9 bulan itu."Eughh" pria tampan itu menggeliat pelan, manik hazelnya tampak mengerjab beberapa kali.
"Hunnie, nakal sekali hmm." Ujarnya gemas dan menggelitik perut gembul putra nya.
Bayi lucu itu menggeliat dan tertawa, menunjukkan gusinya yang hanya dihiasi 2 gigi susu.
"Asik sekali hm." Sahut pria manis yang entah dari kapan menyaksikan dua pangerannya itu.
"Morning, love!" Sapa si tampan yang tak lain adalah Kris.
"Morning too!" Balas Suho dengan senyum Angelic nya dan menghampiri Kris dan Sehun.
Kris langsung menangkup pipi istrinya, mengecup singkat bibir cherry itu.
Ctakk
"Auuhh!" Kris mengelus pucuk kepalanya yang jadi korban kekerasan kekasihnya.
"Jangan rusak otak polos anak ku." Decak Suho melotot lucu, sedangkan si tampan dan si lucu Sehun hanya tertawa. Entahlah, bayi itu hanya merasa ibunya sangat manis.
"Mandilah, lalu turun untuk sarapan." Kata Suho dan menggendong anaknya.
"Love, biarkan aku memandikan Sehun. Kau pasti lelah." Ujar Kris mengambil alih Sehun, Suho balas tersenyum dan mengangguk.
Suho memilih turun menata sarapan yang telah dia masak. Tak lama Kris dan Sehun bergabung dengan pria manis itu. Si gembul duduk di kursi bayinya dan mulai menyendokan makanannya, Suho mengajarkan anaknya untuk mandiri. Namun bukan berarti dia tak mengawasi, sesekali dia menyuapi bubur bayi nya.
"Love, bagaimana kalau hari ini kita ke Lotte world?" Ajak Kris saat mereka bersantai di ruang keluarga.
"Baiklah, aku juga bosan di rumah." Jawab Suho menepuk-nepuk pelan pantat semok sang putra.
.
.
.
Keluarga kecil Kris tampak menikmati kebersamaan mereka. Sehun pun tak kalah antusias, bibir mungil nya terus berceloteh dengan bahasa khas bayi."Dear, ku pikir ice cream itu tampak sangat sexy." Kata Suho dengan wajah antusias.
Kris mendengus pelan.
"Bagaimana mungkin ice cream kau sebut sexy, love?" Ringis Kris.
"Karena dia menggoda." Kekeh Suho pelan, mata coffee nya tampak bersinar.
"Baiklah, kalian tunggu disini ok? Hunnie, kalau ada yang menggoda Mommy mu, kau tendang oke?" Pesan Kris dan mengajak putra nya berhigh five ria.
"Enyaaa eunn." balas Sehun riang.
Suho tertawa kecil menatap kepergian Kris yang berjalan mundur sambil sesekali bercilukba ria untuk menghibur putra tercinta.
Kekehan pelan Suho terdengar ketika melihat Sehun menguap lebar."Baby hun mengantuk?" Tanya Suho dan mencium gemas pipi gembul sang bayi, Sehun pun terkikik geli.
"Nyonya anda tidak apa-apa?" Suho berteriak panik saat wanita paruh baya jatuh di depan nya, pria manis itu langsung membantunya.
"Tak apa-apa." Jawab wanita itu dan berdiri dibantu oleh Suho.
"Ny- Nyonya Wu." Pria bersurai dark brown itu tergagap.
Wanita itu turut terpaku melihat kehadiran Suho.
"Nnyii..onyiie.." si gembul Sehun melonjak antusias.
Wanita itu tak asing baginya.
Atensi kedua orang itu teralih pada Sehun."Sehun, apa kabar mu nak?" Tanya wanita cantik itu dan mengelus pipi si bayi.
Sehun menggapai, meminta wanita itu menggendongnya.
Suho mengerti, langsung memberikan Sehun dan langsung digendong Nyonya Wu."Kau sangat lucu." wanita itu terkekeh, memilih duduk dan dikuti oleh Suho.
"Nyonya mengenal Sehun?" Tanya Suho takut-takut.
Wanita itu tersenyum dan dia mulai menceritakan kejadian dimana ia bertemu Kris dan Sehun.
Diam-diam Suho menggeram, kekasihnya itu menyembunyikan hal besar seperti ini dari nya. Tapi Suho paham, Kris pasti tak mau dia khawatir atas peristiwa hilangnya sang anak."Suho, maukah kau memaafkan ku?" Tanya Nyonya Wu tiba-tiba, menatap sendu manik coffee milik Suho.
"Ny- nyonya, anda tak perlu minta maaf. Kau tak salah, bagaimanapun aku seorang ibu juga. Aku tau bagaimana perasaan mu dan Tuan Wu." Balas Suho lembut sembari mengelus lengan ibu dari suaminya itu.
"Aku benar-benar bodoh menyia-nyiakan menantu yang cantik dan baik seperti mu." kekeh wanita tersebut.
"Eomma aku kan pria!" Bibir Suho mengerucut, protes atas perkataan ibu mertuanya. Nyonya Wu tertawa pelan.
Suasana menghangat begitu saja, seolah mereka berhubungan baik sejak awal. Si tampan Sehun tak memperdulikan, dia nampak terlelap di dekapan sang nenek.
"Apa yang kau lakukan disini?" Kris yang entah sejak kapan ada disana berujar datar. Menatap tajam sang ibu.
"Yak! kau berani-beraninya membuat putra ku hampir saja diculik orang!" Suho dengan semangat menjewer telinga kekasihnya. Suho sebenarnya hanya ingin mengalihkan suasana.
"Eomma, kau bilang pada Suho?" Protes Kris masih kesakitan.
Nyonya Wu mengangguk dengan polosnya."Eommaa!!" Pria tampan itu merengek layaknya anak kecil.
"Dyyyy...dyy!" teriakan bayi menghancurkan suasana dramatis itu.
Sehun tampak terganggu dengan suara berisik ayahnya, dengan semangat tangan gembulnya memukul Kris. Sedangkan tangan lainnya menggapai cup es krim yang dipegang sang ibu. Namun karena tangannya tak memegangi dengan benar, ice cream itu pun tumpah di kemeja Kris.
"Evil hunnnieee!" Ujar Kris geram, sang putra tertawa renyah diikuti Suho dan nyonya Wu. Dengan gemas hot daddy itu mencubit pipi anaknya.
.
.
.
4 years laterSekumpulan anak kecil tampak bermain dengan riang di taman. Berlarian kesana kemari dengan semangat.
"Eommaa!" seorang anak berkulit Tan menangis kencang mendekati ibunya.
"Nini sayang,ada apa?" Ujar sang ibu panik.
"Hunnie memakan Nini huwee!" Bocah gembul itu menangis histeris.
Xiumin tampak bingung, begitu pun dengan yang lainnya. Mereka sedang berpiknik bersama. Orang tua Kris dan Suho ikut serta.
Tak lama tiga bocah lainnya muncul, Taehyung, Jungkook, dan Sehun."Tae, kenapa Nini hm?" Tanya Baekhyun pada putranya. Mungkin bocah tampan itu tahu kejadian sebenarnya, secara Taehyung sudah berusia 6 tahun.
"Emm.. Hunnie bilang mau makan bakpao." Jawab Taehyung ragu.
Para orang tua mengernyit.
"Huwaaaaa.. sebenarnya Kookie menyebut pipi Nini bakpao hiks, jadi Hunnie menggigit pipi Nini huwaa!!" Jungkook tiba tiba menangis kencang.
Bahkan Jongin berhenti menangis
Melihat sepupunya itu."Eum, pipi Nini besar dan enak." Angguk Sehun dengan polos.
Para orang tua itu menganga tak percaya.
"Astaga evil Hunnie!" Decak Kris menggeleng.
Sehun menatap polos sang ayah.
"Kau benar-benar putra Daddy!" Sorak Kris tiba-tiba.
"Jadi seme emang harus agresif!" Tawa Kris pun pecah.
"Hati-hati dengan mulut mu, Wu!" Dengus Suho dan mencubit manja_kasar_ kekasihnya itu.
Yang lain tertawa renyah atas kekonyolan bocah-bocah tersebut.
End
Beneran
KAMU SEDANG MEMBACA
It's yours✔️
Romance"Kau..kau berubah, Kris" "Mencintai mu adalah sebuah kesalahan" "Maafkan aku love"