Bagian ketiga

23 2 0
                                    

'Berdoa dan berusahalah, karena sekeras apapun berusaha tanpa doa, akan sia-sia. Dan serajin apapun berdoa tanpa berusaha, semua tak ada hasilnya.'


★rifara★

Happy reading;-)
*
*
*
*
*

🍁🍁🍁🍁🍁

Saat ini Tasya sedang melangkahkan kakinya cepat untuk mencari ruang kepsek. Ia berjalan sambil mulutnya yang terus menggerutu. Tasya jadi terlambat untuk menemui kepala sekokah karena Jefan.

Kini ia sudah tiba didepan sebuah ruangan yang dipastikan itu adalah ruangan sang kepala sekolah. Mengapa Tasya dapat mengetahui letak ruang kepsek? Ya karena dia nanya lah sama orang. Ya kali siswa segitu banyak gak mau kasih tau yakan? Ok, back to topic

Tasya mengetuk pintu ruangan tersebut lalu masuk setelah dipersilahkan oleh sang kepsek.

*di ruang kepsek *

'Tok... Tok... Tok... '

"Permisi bu" tutur tasya dengan sopan saat memasuki ruangan kepala sekolah.

"Eh iya, kamu anak baru itu ya? "tanya kepala sekolah yang diketahui namanya adalah nurhalimah tersebut.

"Iya buk. Saya tasya, murid beasiswa " jawab tasya

"Oh, yasudah baiklah kalau begitu mari saya antar kekelas kamu" ucap bu nurhalimah dengan ramah

"Iya buk"tasya pun mengekori bu nurhalimah dari belakang. Tak terasa mereka sudah sampai di depan kelas 11 IPA1

"Tasya, ini kelas kamu. Mari masuk"ajak bu nurhalimah

"Baik bu"ujar tasya

Keadaan kelas sangat hening dan tidak berisik karena memang seperempat orang orang disini adalah orang orang kalem dan kutu buku jadi ya..... You know lah?

Semua pandangan tertuju pada murid yang berada disebelah kepsek. Pasalnya mereka tidak pernah melihat siswi tersebut

"Anak anak mohon perhatian nya sebentar"ucap bu nurhalimah

"Iya buuuk"jawab anak anak 11 ipa 1 serempak.

"kalian hari ini kedatangan teman baru. silahkan,perkenalkan nama kamu"pinta bu nur

"Baik bu"jawab tasya.
Lalu iapun mulai memperkenalkan diri.

"Perkenalkan, nama gue Fatika Agatasya Mananta, biasa dipanggil Tasya "ya.. Itulah tasya, tidak terlalu suka berbelit belit

"Buset, singkat banget"

"Cantik ya dia"

"Dingin banget ih. Cuek"

"Gilak.. Bening bat dah"

"Widiih cantik amat yak"

"Si Dona pasti kalah ini mah"

"Dia meskipun sederhana gitu, cakep nya alami"

"B aja kali. Gak cantik cantik banget "

"Id line dong tasya"

"Sok cantik banget sih. Dasar tebar pesona"

"Tasya sini jadi pacar gue, mumpung jomblo"

"Tasya ya tuhan, cantik banget"

"Tasya duduk sebelah gue dong"

'Tadi aja Sok kalem, eh ternyata pada rempong juga. Katanya anak ipa, lah ini? Alayy nya malah over, jauh banget dari kata pendiam'batin tasya menggerutu

Ya begitulah kiranya bisik bisik tetangga, ya tapi masih bisa di dengar oleh tasya, ada yang mencibir, ada yang memuji, ada yang suka dan ada yang benci. Tapi tasya tak menghiraukannya.

"Baik anak anak, ada yang mau bertanya? " Tanya bu nur

"Ya kamu? "Tanya bu nur pada seorang siswa yang mengacungkan tangannya ke udara

"Tasya, lo buka lowongan buat jadi pacar gak? "Tanya siswa tersebut yang langsung mendapat teriakan 'wuuuuu' dari seisi kelas. Bu nur hanya geleng geleng kepala melihat tingkat siswanya

"Sudah, sudah. Pertanyaan mu itu simpan saja Kendo. Tidak bermutu " ucap bu Nur yang langsung disambut gelak tawa dari seisi kelas

"Tasya, kamu bisa duduk disebelah Yaya ya. Yaya, angkat tangan kamu" suruh bu nur. Siswi yang bernama Yaya itu langsung mengangkat tangannya. Tasya pun berjalan dan duduk disebelah nya.

"Hay... Kenalin, gue Jena Ersya Yansen. Lo bisa panggil gue Yaya"ucap Yaya sambil mengulurkan tangannya kepada tasya yang langsung disambut baik oleh tasya

"Oh iya, Yaya. Gue tasya. Salam kenal ya" balas tasya

"Iya. Kenalin, ini temen temen gue" ucap Yaya sambil menunjuk dua cewek yang duduk didepan mereka. Dua cewek itu pun berbalik dan menghadap mereka

"Hayyyy gue Belicia Salsabila Gezira. Panggil aja Zira." Ucap cewek yang berada di depannya

"Kenalin, gue Riri Letinda Adijaya, panggil aja inda" ucap gadis yang di sebelahnya.

"Iya, gue Tasya . Semoga kita bisa berteman baik ya" balas Tasya ramah

"Iya.. Ih seneng deh gue, punya temen baru" heboh Zira. Ya, heboh dan berisik memang kata yang tak terlepas dari zira.

"Gue seneng bisa temenan sama lo" tambah Inda. Inda mempunyai sikap yang yaa 11 12 lah dengan zira. Lengkap dengan mulut toa dan suara membahananya

"Udeh kali... Ntar lagi kenalannya. Guru udah masuk itu" ujar Yaya membuat mereka langsung fokus pada guru yang baru masuk lalu mulai mendengarkan materi materi yang dijelaskan.

'Kriiingng... kriiing... '

Bel istirahat pun berbunyi semua murid langsung berhamburan keluar kelas.

"Kantin yuk, laper nih gue"kata inda sambil membereskan buku buku nya.

"Kuy lah"ucap tasya, zira, dan Yaya serempak.

Mereka pun lalu membereskan alat alat tulis mereka dan langsung bergegas berjalan menuju kantin.

Diperjalanan menuju kantin mereka mengobrol dan tak jarang pula mereka sesekali tertawa bila ada obrolan yang dirasa lucu.

Mereka terlihat sangat akrab seperti sudah bersahabat lama meskipun belum genap satu hari Tasya mengenal mereka.

Tasya sangat merasa senang karena ia dapat diterima baik oleh teman teman di sekolah barunya.


👑👑👑👑👑








Selamat bertemu di part selanjutnya :)
Jangan lupa vote dan coment

👇👇👇





Kamis, 12 Desember 2019
14.22

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JEFANOTASYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang