Beku yang Menipu

16 0 0
                                    


Tanpamu...


Bukankah malam kali ini terasa panjang?
Menatap tingginya langit-langit kamar dengan semburat senyum.

Aku tak tahu bahwa malam begitu berkuasa,
Merekah dan membedah mata pada rintik kenangan,
Pada kau yang entah melukis kenang senyum mentari.

Di bawah selimut kutanam batok kepala,
Menjambak rambut,
Perihal kenang mawar atas pasir yang tenggelam menyerang buih ombak.

Kau, kelam mata indah itu bersinar jail menyilaukan pagi,
Berusaha menyelesaikan mimpi sebelum fajar,
Memaksa batu menjadi beku,
Memaksaku memanjat tubuh luka masa lalu.

Kau, entah sadar aku telah memilih seberkas harap pada bungkus kristal yang tergores.

Aku,
Aku apalah dalammu?
Yang tak tahu menahu perihal rasa.
Kau yang telah berhasil memancing makhluk ganas dalam diri ini.
Telah kuserahkan makhluk itu untuk kemudian kau jinakkan.

Jakarta, 29 Desember 2016.

Kumpulan Puisi RomanceWhere stories live. Discover now