He's In Pain

{2}

Taufan's Pov

Hai,namaku Taufan.Anak kembar ke-2.Ya,di hari kemarin kita semua kecuali Gempa telah merencanakan sebuah investigasi mengenai apa yang terjadi dengan Gempa tahun dulu sampai sekarang.

Kami dibantu oleh 4 sahabat dekat kami,yaitu Yaya,Ying,Fang dan Gopal dan diikuti Ochobot dan Tok Aba.Awalnya mereka tidak ingin membantu,tapi setelah melihat kondisi Gempa sebenarnya mereka kini membantu.

Kami melakukan ini hanya untuk Gempa yang sudah murung,pucat,dan tidak ceria lagi hanya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padanya.

Kami sudah mendiskusikan langkah pertama,yaitu mengecek kamarnya saat ia dipanggil oleh Atok kami.Idea ini dipenggang oleh Halilintar,karena ia cepat sekali mengecek satu kamar.Ia juga akan memfoto kamarnya Gempa sebagai bukti.

Langsung saja ke-ceritanya yang dimana kami telah mendiskuisikan langkah pertama,ini dia apa yang terjadi...

Taufan's Pov End

•Di rumah•
-Ruang Tamu-

"Oke,aku akan menyelinap kedalam kamarnya setelah Atok memanggilnya untuk turun."Ujar Hali,yang lain  mengangguk.

Tok Aba pun langsung berdiri,yang lainnya pun menghindar dan bersembunyi ditempat mereka masing-masing agar tidak ketahuan Gempa saat ia turun dan berbicara sebentar dengan Atoknya.

"Gempa!Mari turun,atok pengen ngasih tau sesuatu nih!"Jerit Tok Aba."Ya,tok...Gempa turun.."Ujar Gempa dengan nada pelan seperti sedang menangis.Tapi ia belum mengunci atau menutup pimtu kamarnya.

Setelah Gempa turun,Tok aba pun membawanya ke Halaman Belakang.Kesempatan ini diambil oleh Hali untuk pergi kekamarnya yang pintunya masih terbuka.

'Syukurlah,masih terbuka!'Batin Hali.Saat sudah didalam kamarnya Gempa,Hali tersentak terkejut karena ia melihat darah berlumuran dimana-mana.

Hali pun menyadari bahwa darah tersebut adalah darah Gempa,karena dirinya sudah pernah melihat darah Gempa dan aromanya.Aroma dan warna darah tersebut berwarna merah kegelapan dan aroma seperti cherry yang sudah busuk.

Darah dimana-mana,darah itupun tercetak juga di sepatu Hali.Ia pun memfokuskan diri untuk mengamati sekitarnya.Tidak ada perubahaan selain darah yang berlumuran beserta buku hitam yang terbuka dan berada di kasurnya Gempa.

Hali pun berjalan kearah buku tersebut dan memegangnya,ternyata isinya adalah informasi-informasi tentang Dunia Reversed.

Perasaan Hali merasa tercampur,yaitu bingung,kaget,dan takut.Ia bingung tentang Dunia Reversed,kaget karena dibuku tersebut ada sebuah jarum pentil yang dilapisi darah Gempa,dan jika benar semua darah ini adalah milik Gempa,ia takut Gempa dilukai oleh sesuatu yang hidup di Dunia Reversed ini.

Hali pun mendengar langkah suara kaki yang ingin menuju kekamar Gempa.Ia langsung berlari dengan kecepatan penuh kekamar miliknya,dan wujud asli dari suara langkah kaki tersebut adalah Gempa,untungnya Gempa tidak melihat Hali dan sedang menunduk.

Hali yang masih bersembunyi dikamarnya mencoba melirik Gempa yang berhenti didepan pintu kamar miliknya.Ia ingin sekali merubah Gempa seperti dulu.

Gempa masih menunduk,kini ia telah memposisikan kepalanya kearah atasnya.
Gempa menutup matanya sejenak dan membuka matanya kembali kini warna bola matanya adalah merah berkilau.Hidungnya pun mulai mengeluarkan cairan darahnya.

"Rev...ada yang masuk kamar aku..?"Tanya Gempa,pertanyaan tersebut membuat Hali terkejut dan bergemeteran dan jantungnya berdetak secara cepat.

"Ya..ada yang masuk..tapi aku belum tau siapa itu...intinya dia adalah salah satu dari kembarmu......ia juga memfoto seluruh kamarmu..."Jawab ???.Mendengar jawabannya Gempa menghela nafas panjang dan masuk kedalam kamarnya.

Hali yang masih gemeteran sambil memegang foto-foto yang dihasilinya saat mengamati kamar Gempa.Ia mengambil foto-foto tersebut dengan 8x kecepatan saat ia sudah tersadar dari lamunannya.

Setelah Gempa benar-benar mengunci kamarnya ia segera lari kearah Ruang tamu yang dimana dirinya sudah ditunggu oleh yang lain.

"Bagaimana?Ada apa didalam situ,Hali?"Tanya Ying.Hali menarik nafasnya dengan masih gemeterannya.

"G-gempa...sudah..dihantui.dan tubuhnya..dikendalikan..oleh sesuatu. .dan banyak darah di kamarnya.."Jawab Hali,ia pun memperlihatkan foto-fotonya kepada yang lainnya.

Mendegar ucapan Hali dan melihat foto-foto yang sudah dipotretkan Hali melalui HandPhonenya,kini yang lain pun menelan ludahnya karena merasa takut dicampuri rasa binggung dan khawatir.

"Kita harus melanjutkannya investigasi ini sebelum makhluk atau apapun itu menyakiti Gempa lebih buruk lagi..kita tidak boleh putus asa untuk menyelamatkan Gempa"Ujar Hali,yang lain pun mengangguk dengan masih rasa takut.

-Akan Berlanjut-