Selang beberapa minggu, suasana canggung melingkupi Sanctuary dan selama itu pula kuil Scorpio terasa sangat dingin, bahkan melebihi dinginnya kuil Aquarius. Semua gold saint pun tidak ada yang bisa meyakinkan Milo untuk keluar dan menghentikan suasana dingin di kuil Scorpio akibat pancaran kosmonya.
"Tuan Milo?" Bahkan para pelayan sudah bingung untuk berbuat apa dengan penjaga kuil Scorpio ini, beberapa bahkan izin keluar karena tidak tahan dengan suhu dingin kuil.
.
.
.
In Milo's Dream
Rerumputan bergoyang di terpa lembutnya angin, suara gesekan daun dan ranting karena angin menderu lembut. Siluet dua orang anak yang berlarian di padang rumput terlihat sangat gembira seakan dunia sepi mimpi itu tidak sanggup mematahkan kegembiraan dua anak tersebut.
"Mil! Mil! Ayo tangkap aku! Ayo tangkap. Hahaha..." Seorang anak dengan surai biru tua berlarian kesana kemari di kejar oleh siluet anak yang sangat mirip dengannya.
"Jangan berlarian terus menerus Ilo!" Mil berhenti sejenak untuk memperhatikan anak di depannya, senyum tersungging dibibirnya meski ia menggunakan nada kesal untuk meminta Ilo berhenti berlari meski sebenarnya ia cukup bahagia.
Karena hanya dalam mimp ia bisa bebas berimajinasi bahwa baik dia dan saudara kembarnya bisa hidup menjalani hari-hari dengan bahagia meski kadang terjadi perdebatan yang tidak perlu. Dan ia hanya 'Mil' dan bukan 'Milo' seorang saint yang merindukan seseorang yang tidak bisa dikembalikan padanya seberapa keraspun ia meminta pada para dewa, ia hanya 'Mil' yang memutuskan untuk tetap bersama 'Ilo' tidak peduli bahwa kenyataan berbisik menyakitkan.
"Mil." Ilo bergumam rendah, cukup untuk didengar oleh Mil seorang di dunia mimpi itu.
"Ada apa?" Mil menjawab tanpa barang sejengkal pun bergerak dari tempatnya berbaring di bawah pohon tempatnya dan Ilo beristirahat.
"Kau tidak akan bangun?" tanya Ilo.
Melirik ke arah Ilo sebentar, Mil menjawab "Kurasa untuk hari ini aku akan tinggal disini."
"Yah... Aku akan disini kalau begitu. Aku akan tetap disini"
![](https://img.wattpad.com/cover/203417532-288-k196769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
This Destiny For Which We Are Not Too Lucky
Fanfiction'ne..ne.. sekarang kita ini bentuknya sudah seperti apa?' 'tidak terlalu tahu, mungkin kita masih berupa gumpalan darah.' 'begitukah?' 'begitu.' *** Sebuah hubungan itu sangat berharga terutama bagi sepasang anak kembar. Karena mereka sudah terik...