Milo sedang bermimpi dan ia sadar akan hal itu akan tetapi ia membiarkan dirinya terlarut dalam mimpi itu karena hanya dalam mimpi ia bisa bebas mengekspresikan dirinya sendiri tanpa takut menahannya.
***
Tidak diketahui pasti minggu atau bulan keberapa kedua calon anak manusia itu mulai memiliki kesadaran yang tidak seharusnya dimiliki seorang calon anak manusia. Namun ketika keduanya memiliki kesadaran secara bersamaan mereka langsung merasakan ikatan yang sangat kuat satu sama lain. Seolah mereka dibuat sebagai suatu entitas yang satu dan bukan dua entitas.
Itu adalah dua minggu setelah kedua calon anak manusia itu memiliki kesadaran dan saling mendiamkan satu sama lain, salah satu dari keduanya akhirnya memulai percakapan setelah mereka mendengarkan percakapan kedua orang tua mereka mengenai nama mereka.
"Ayah dan ibu telah memutuskan nama kita, jadi kau ingin dipanggil siapa?" tanyanya pada saudara setempat tinggalnya.
"Namanya sama-sama bagus dan aku sudah memiliki pilihanku apakah kau sudah?"
"Ya. Kalau begitu dalam hitungan tiga kita akan menyebutkan nama pilihan masing-masing."
"Oke."
1
2
3
"Mil" "Ilo"
***
Sementara itu diluar kandungan kedua calon anak manusia itu, sang ibu dari keduanya merasakan kebahagiaan aneh yang melingkupinya setelah tadi ia dan suaminya melakukan percakapan mengenai nama anak kedua anak mereka.
Memang memiliki anak kembar adalah hal yang sangat jarang dikalangan masyarakatnya dan sebagian besar dari mereka masih tidak menyetujui adanya anak kembar sehingga sebisa mungkin mereka dipisahkan sejak usia muda atau salah satunya harus dibunuh namun berbeda dengan kedua pasangan ini, mereka bertekad untuk mempertahankan kedua calon anak mereka terlepas dari ketidaksetujuan berbagai pihak yang tidak menyukai prospek anak kembar dikalangan masyarakat mereka. Keduanya bertekad akan melakukan apa saja agar kedua anak mereka dapat hidup sebagaimana seorang manusia.
TBC*
.
.
.
Terima kasih telah membaca cerita ini, untuk saat ini saya baru bisa meng-update secara singkat, jika tertarik untuk kelanjutannya silakan tunggu beberapa hari lagi untuk episode barunya. ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
This Destiny For Which We Are Not Too Lucky
Fanfiction'ne..ne.. sekarang kita ini bentuknya sudah seperti apa?' 'tidak terlalu tahu, mungkin kita masih berupa gumpalan darah.' 'begitukah?' 'begitu.' *** Sebuah hubungan itu sangat berharga terutama bagi sepasang anak kembar. Karena mereka sudah terik...