Prolog

34 16 4
                                    

“Hai, langitku. Biarkan aku jadi tanahmu, kala kau tumpahkan hujan, aku yang resapi, kala kau barakan panas, aku yang terimbas. Aku akan tetap disini, walau kau hantarkan badai, walau kau sampaikan paceklik berkepanjangan, aku akan tetap disini, jadi tanahmu. Kita akan sejalan, aku pastikan itu.”
ㅡ Terram Arkaja.

“Hai, tanah. Jangan pernah bosan terimbas olehku. Jangan biarkan hama ada didekatmu, kamu tau, aku benci hama. Aku butuh kamu, tanahku. Kita akan selalu sejalan, selalu.”
ㅡ Aster Mooi.

Tanah dan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang