"Kau ini sebenarnya mau apa sih? Sakit tau!" Ucap Seungmin sambil mengelus pinggangnya ketika Christ membantingnya di kasur kabin Hades.
Seungmin kembali panik ketika melihat Christ mendekatinya, membuat Seungmin berfikir yang tidak-tidak. Karena tentu saja saat ini ia sedang berada di kasur anak Hades, di kabinnya, hanya berdua, dan sekarang lelaki itu mendekatinya. Bagaimana jika lelaki itu ingin membakarnya?
Hmm, dibanding membakar sepertinya Christ lebih suka mengotorimu Seungmin, dengan tubuhnya heuheu.
"Kenapa kau selalu panik sih? Aku hanya ingin duduk disini. Dengar ya anak kecil, kita satu team dalam game ini dan aku akan memberikanmu pelatihan khusus sebelum game dimulai." Jelas Christ pada Seungmin membuat Seungmin mengerenyit.
"Aku tidak peduli, aku tidak ingin ikut game itu sekarang lepaskan aku." ucap Seungmin sambil berdiri dari kasur dan mendekati pintu kabin, namun dengan cepat Christ kembali menahan lengannya.
"Tidak, kau tetap partnerku dalam game ini dan aku tidak ingin kalah." ucap Christ dengan tegas.
"Oke, aku akan menurut tapi bisakah kau berhenti mencengkeram lenganku? Dan kendalikan emosimu. Saat kau emosi suhu tubuhmu semakin panas, aku tinggal disini bukan untuk menjadi daging panggang." Ucap Seungmin dan Christ pun melepaskan tangannya.
"Bagaimana kau tau suhu tubuhku akan meningkat ketika sedang emosi."
"Itu sangat terlihat Christ, saat pertama kali kita bertabrakan tubuhmu tak sepanas itu namun ketika kau emosi rasanya suhumu meningkat sedikit demi sedikit," jelas Seungmin.
"As i expected, kau cerdas."
"Kumohon jangan terlalu emosi yang berlebihan, kau bisa membakar tubuhmu sendiri." Ucap Seungmin sambil mengusap lengan berotot Christ, jangan sebut ia modus ia hanya ingin menenangkan.
Dan hal itu berhasil, suhu tubuh Christ kembali normal seperti orang pada umumnya.
"And i guess, kau selalu emosi kan?"
"Dan kenapa kau tau lagi?"
"Karena sekarang suhu tubuhmu normal Christ."
Christ terdiam kemudian memeluk Seungmin dengan erat membuat Seungmin terkejut menerima tubuh besar Christ memeluk tubuh kecilnya sehingga tubuhnya tenggelam.
"Seungmin, biar kuberitau rahasiaku. Aku selalu emosi, kupikir setiap tempat tinggal tidak menginginkanku meskipun aku dapat tempat yang sangat istimewa namun aku tidak merasakan hal itu.
... Di dunia ibuku adalah seorang designer handal dan ia sangat kaya aku mendapatkan apa yang aku mau hanya dengan uangnya namun entah rasanya dia menjauhiku dan sekarang saat aku berada disini kalian semua menjauhiku juga meskipun aku mendapat tempat yang istimewa karena posisi ayahku tetap saja aku tak mendapat kebahagiaan, apa aku tak pantas mempunyai teman?"
"Christ, mereka sangat ingin berteman denganmu, tapi kau terlalu menyendiri belum lagi karena kau selalu emosi suhu tubuhmu menjadi panas, memangnya ada orang yang ingin di panggang?" ucap Seungmin sambil melepaskan pelukan Christ kemudian menangkup rahang lelaki itu dan menatap matanya.
"Pertama kali kita bertemu kau selalu marah-marah padaku, itu artinya kau tidak mau berteman denganku kan?" goda Christ sambil menaikan satu alisnya.
"Itu karena kau menyebalkan! Huh seharusnya ku buang saja bajumu itu." Seungmin memukul dada Christ dengan pelan dan mengerucutkan bibirnya sedangkan Christ terkekeh kecil melihat ekspresi Seungmin yang menggemaskan baginya.
"Suhu tubuhku entah mengapa bisa normal, dan ini sekali dalam seumur hidupku. Terima kasih Seungmin sudah membuat ku tenang," ucap Christ dan menatap Seungmin dengan intens lalu memajukan wajahnya berniat mencium pemuda manis itu, namun dengan cepat Seungmin menahan tubuh Christ dengan tangannya dan mengalihkan pandangannya kesamping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades To Him [ ChanMin ]
FanfictionOneshoot dan Short Story dengan pair Bangchan dan Seungmin (ChanMin) dari Stray Kids. Mostly Fantasy! Warning BoyXBoy