ALNIS 18

6.8K 341 33
                                        

Sejam berkendaraan dengan motor, Aldy dan yang lain akhirnya tiba di tempat tujuan yaitu Danau Beratan Bedugul. Cuaca hari ini tidak terlalu terik karena diselingi kabut tebal serta hujan yang turun sesaat. Waktu yang tepat untuk mengunjungi tempat tersebut sekitar jam 09.00-11.00 pagi, karena untuk menghindari kabut turun dan menutupi keindahan pemandangan objek wisata Danau Beratan Bedugul. Selain menghindari kabut, di kawasan tersebut hujan sering terjadi pada sore hari. Cuaca terlihat cukup cerah, secerah senyum Aldy terus terukir manis tak bertepi. Pasalnya, di sepanjang jalan Nisa tak segan untuk memeluk pinggangnya setiap dia melajukan motornya dengan kencang. Aldy yang mendapat respon pelukan erat dari sang gebetan, tentu semakin sengaja ngebut demi diraba oleh Nisa, modus.

Mereka langsung masuk ke area parkir yang sudah tersedia khusus pengguna roda dua. Berhubung hari libur, situasi di sana cukup ramai oleh para turis, baik lokal maupun internasional. Berjalan berdampingan layaknya pasangan, mereka membeli tiket yang harganya cukup murah yaitu Rp 20.000/orang, kemudian masuk dan langsung disuguhi pemandangan yang asri. Banyak para turis yang asik berfoto demi mengabadikan kunjungannya di sana bersama pasangan, keluarga, ataupun sahabatnya. Sesampainya di depan Pura yang terlihat berdiri kokoh dengan air jernih yang mengelilinginya, diam-diam Aldy mengambil foto Nisa yang sedang berdiri membelakanginya.

"Dari depan, begok!" suara Nico terdengar dari belakangnya seraya menjitak kepala Aldy.

"Ish, dari belakang dululah biar jadi misteri. Gue mau kirim ke Soimah biar dia penasaran sama depannya, hahaha ...," sahut Aldy sambil terkekeh.

"Anak durhaka! Ngerjain orang tua lagi. Ambil lagi fotonya dari belakang!" kecam Nico dengan kelakuan Aldy yang bisa-bisanya jahil kepada orang tuanya sambil cengengesan.

"Ssssst, cocot lo mingkem bentar, kadal!" cicit Aldy tak ingin diganggu. Nico memutar bola matanya malas, kemudian tersenyum mencurigakan.

"Nis!" teriak Nico dan membuat Nisa memutar kepala dan tubuhnya.

"Hm?"

"Hadap sini, gue fotoin!" perintah Nico dan langsung dituruti oleh Nisa yang tersenyum bahagia. Biasalah, cewek-cewek paling suka kalau difoto dan langsung banyak gaya layaknya selebgram dadakan.

Baru dapat beberapa foto, Niken yang baru kembali dari toilet langsung ikut bergabung dengan Nisa, sedangkan Aldy menatap dengan wajah kesal karena objek yang akan difoto malah direbut oleh Nico. Wajah kesal Aldy tentu terlihat oleh Nico yang hanya mengulas senyum. Senyum kemenangan karena berhasil membuat Aldy kesal karena gebetannya direbut.

"Sekarang gantian. Ken, sini kamu! Al, sana sama Nisa!" perintah Nico dengan suara keras layaknya seorang fotografer professional.

Ucapan Nico disambut senyuman oleh Aldy yang langsung bergabung dengan Nisa. Awalnya, Nisa dan Aldy terlihat sedikit kaku ketika mereka berdiri berdampingan dan bertemu pandang. Nisa tersenyum kikuk dan Aldy menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Tenang Nisa, tenang!" gumam Nisa dalam hati menenangkan diri sambil menautkan kedua telapak tangannya yang dingin.

"Ya Allah, serasa pre-wed kalau begini!" suara batin Aldy yang terus tersenyum mencoba mengalihkan dari perasaan gugupnya. Niken berdiri di sebelah Nico yang siap membidik dan keduanya mengulas senyum.

"Kita kawinin mereka. Yoman, Ken?" kata Nico kepada Niken dan dibalas anggukkan.

"Yoyoy!" sahut Niken cekikikan.

'Cekrek cekrek cekrek'

Entah sudah berapa banyak foto yang diambil Nico. Pada awalnya mereka terlihat gugup, lalu berangsur-angsur terlihat santai. Bahkan, Aldy tak segan lagi merangkul pinggang ramping Nisa dengan erat layaknya pasangan. Keduanya terlihat sangat bahagia dan dipastikan telah tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya. Setelah cukup banyak foto yang sudah didapat, mereka memutuskan untuk meninggalkan lokasi tersebut dan mencari tempat untuk makan siang.

TELAT JODOH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang