10

1.6K 83 17
                                    

Gemericik suara air yg mengalir dari shower terus turun membasahi tubuh ringkih yg dipenuhi bercak merah, rasa dingin seolah tak pernah pria manis itu rasakan padahal ini sudah lebih dari satu jam ia terus bertahan dengan air dingin yg terus megguyur tubuhnya.

Air matapun seakan sudah tak terbendung, rasa sakit bukan hanya pada tubuh bagian selatanya saja, namun juga hatinya. tak terbayangkan olehnya, akan mendapatkan sebuh pesakitan seperti ini.

Terhina, itulah yg ada dibenaknya saat ini, takala ia mengingat kembali apa yg terjadi padanya beberapa jam yg lalu.
..

Flashback.

" hyung apa yg kau lakukan" tanya bin takut saat tiba2 eunwoo menarik tanganya hingga ia jatuh dan terduduk diatas kasur milik eunwoo.

" jawab, apa hubunganmu dengan penjaga itu hikk...?"sentak eunwoo kembali, bertanya hal yg sama saat tadi bin yg belum sempat menjawab pertanyaanya.

" jaehyun hyung maksudmu hyung?"

" ya.. siapa lagi hik.. hik" jawab eunwoo terlihat semakin marah saat bin menyebutkan namanya

" aku dan dia tak memiliki hubungan apapun hyung, aku dan jaehyun hyung hanya teman dia sangat baik"

" oh .. begitukah, lalu apa yg kau maksud dengan berpelukan mesra bahkan dia yg sangat trlihat menyayangimu itu hanya teman? Cih ...kau membiarkanya memelukmu hik.. kau kesepian dan menginginkan sentuhan begitu" ucap eunwoo tajam, membuat bin begitu merasa terhina saat mendengarnya.
Apa ia dipandang sebagai pria nakal yg butuh kehangatan oleh eunwoo?  Bin merasa sikap eunwoo saat ini sangatlah keterlaluan.

" CUKUP HYUNG... aku selama ini sudah cukup bersabar dengan semua sikap semena2 mu itu . Tapi apa ini kau menghinaku dan asal kau tau jaehyun hyung orang baik dia bahkan tak sepertimu. ia menyayangiku tulus "

Bruk ..

Ucapan bin barusan sukses membuat eunwoo yg tengah mabuk, begitu murka mendengarnya. Sungguh apa maksudnya dengan menyebut jaehyun orang baik bahkan tak seperti dirinya?

apa bin tengah mengolok nya, ia tak suka harga dirinya diusik seprti itu, tanpa peduli keyakinanya bahwa ia normal, atau mungkin karna otaknya yg setengah sadar.
Langsung saja tanpa basa_basi eunwoo mendorong tubuh bin yg tadi terduduk menjadikanya seketika berada dibawah kukunganya..

Dengan kasar  mencium bibir bin dan memegang kedua tanganya di atas kepalanya. sungguh bin yg kaget juga tak bisa berkutik terus berontak berusaha melepaskan diri kukungan eunwoo, dan jujur saja baik hati maupun bibirnya begitu sakit saat ini eunwoo memperlakukanya dengan sangat kasar.
 
Bukan.

Bukan ini yg bin inginkan.

ia memang menginginkan menjadi istri eunwoo seutuhnya, namun buka dengan cara seperti ini.
eunwoo yg memaksanya dan melakukanya dalam keadaan mabuk. Semua yg dialakukan pria itu karna dasar nafsu dan amarah bin tak ingin itu .
Sekalipun tanpa cinta, setidaknya eunwoo dalam keadaan sadar akan membuatnya tetap mengingat semuanya, tidak seperti sekarang ini yg sudah ia pastikan apapun yg dilakukan eunwoo padanya saat ini, pasti ia akan melupakanya esok saat ia sadar.
...

" hhhmmmmppptt .. hiks... hmmmp"
erang bin tetap berusah melepaskan diri.

Tidak, bukanya eunwoo berhenti mendapati penolakan bin padanya, eunwoo justru semkin kasar menciumnya, bahkan tadi untuk membuat bin membuka mulutnya, eunwoo menggigit bibir bawan bin kencanh, hingga dapat bin rasakan setelahnya rasa perih bercampur bau besi dari darah yg dia pastikan karna bibirnya yg kini terluka.

" hmm.. emhh..lep..has.. hmmm" etah setan apa yg merasuki sosok tampan itu, ia seolah menulikan telinganya mendengar erangan bin yg menolaknya eunwoo justru tampak semakin bernapsu menyerang sosok manis itu.

SomedayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang