Chapter O4

562 49 26
                                    

"Aku harus mendapatkan hatinya kembali"

——————————————————




Siang itu pria dengan rambut belah kirinya itu berjalan dipinggir jalan, dia sedang memegangi tali dari tas selempangnya sambil tersenyum Cool

Seketika ada mobil Alphard berwana biru berhenti ditepi jalan, tepatnya di tempat pria tadi berjalan "P'Off, ingin ikut denganku?" panggil wanita cantik dari kaca jendela yang masih berjalan kebawah.

Off memandangi wanita yang memanggilnya itu dengan heran, kenapa dia tiba-tiba menawari tumpangan? Kenapa tiba-tiba baik dengan dia sendiri?

"Tidak."

Tolak Off dengan nada lembut, agar tidak menyakiti sang wanita.

"Oh ayolah, rumahmu masih jauh, Off" ucap wanita tadi, jika dilihat ternyata dia Mook, tidak tau kenapa Off masih tidak mau, dia malah berjalan meninggalkan Mook dan langsung mempercepat langkahnya.

Mook masih kekeuh menyuruh Off untuk ikut, dia menjalankan mobilnya dengan merengek seperti anak bayi, dan memasang muka yang di imut-imutkan.

"Ayolah Off, ikut denganku~"

Off memutar bola matanya dengan wajah malas, dia tidak mau ber-urusan dengan Mook.

Pas ketika Mook merengek, Singto lewat dengan motor ninjanya, dengan warna merah Kharismatick langsung saja Off memanggil Singto "Singto, berhenti! Aku ikut denganmu!" ucap Off sambil sesekali melirik kearah Mook.

"Oi Off! Sebentar!" Singto langsung menepikan motornya.

"Aku sudah ada Singto, terima kasih atas tawarannya nona Sialan." ucap Off, tetapi dia mengatakan kata 'Sialan'nya itu sambil merendahkan suaranya, dia rasa Mook mendengarnya.

Off menginjak penopang kaki dimotor Singto dan menaiki motornya, dia menduduki jok belakangnya "Bawa aku pulang segera!" ucap Off yang dijawab dengan anggukan dari Singto.

Mook memasang muka masam seketika, ya belum apa-apa sudah ditolak.

Mook menutup kaca jendela dari dan menjalankan mobilnya untuk pulang kerumah.

Sedangkan disisi lain.

"Kenapa kau minta untuk aku mengantarimu? Biasanya tidak mau!" ucap Singto, dia memberhentikan motornya karna lampu diatas itu sudah berwarna merah.

"Aku tidak mau berurusan dengan wanita sialan itu, aku sudah muak dengannya sudahlah."

"Rupanya belum Move On dia, Off."

"Iya, aku sudah tidak mau lagi melihat wajahnya dan lagi, tadi saat dikantin dia memberi makanan kepadaku, karna aku lapar ya aku terima, tapi hatiku masih tidak mau melihat wajahnya! Eh sudah Hijau, ayo jalan!"

"Siap Boss!"



┉┅┄┄•ஜ•✧๑♡๑✧•ஜ•┄┄┅┉

"Mae, kalo Gun masih dimars, Gun masak tanah mars campur buntut komet yang usah copot!" ucap Gun dengan nada polos, polooss banget.

A Li EnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang