Chapter O7.

578 45 29
                                    

"Aku alien dan dia manusia, haram hukumnya jika bersatu, dan jika bersatu, salah satu dari mereka akan mati."

—————————————

Gun POV

Aku tengah membantu mae memasak, entah apa nama makanannya, aku lupa, tapi intinya ada rasa manis-manisnya gitu..

"Mae, eung, aku ingin bertanya." ucapku sambil memotong benda panjang, berwarna oren itu, aku nda tau apa nama benda itu.

Tapi kata Mae, kalau makan benda itu, kita akan menjadi kelinci, bahkan aku tidak tau apa itu kelinci, aku hanya taunya Rabbit.

"Apa sayang?" ucapnya sambil menengok ke arahku, tapi aku malah masih menunduk kebawah.

"Eung, tidak jadi." ucapku, aku tadinya ingin menanyakan soal P'Off, tapi aku malu.

Mae tersenyum kepadaku lalu mengusap kepalaku, dia sangat lembut, dan cantik, pantas saja P'Off tampan.

Dan aku jadi membayangkan bagaimana rupa ayah P'Off, pasti akan terlihat lebih tampan, maybe?

"Baiklah, sana kamu kekamar, biar mae yang melakukan semuanya." ucapnya, yang diangguki olehku, aku langsung pergi ke kamarku, yang bernuasa pink itu, entah dari mana.

Ruangan itu wangi, eh tapi, perasaan tadi ada P'Off dia kemana ya? Oh mungkin dia keluar.

Saat aku tengah berdiri, entah aku melakukan apa, aku bingung, aku masih sakit dengan perkataan P'Off tadi.

Tiba-tiba ada tangan kekar melingkar dipinggangku, tangan itu putih, sangat putih, itu yang aku lihat.

"Hai, baby." ucap pria dibelakangku dengan nada deep voice, yang membuatku merinding mendengarnya.

Aku hanya diam, speechless, bungkam, tidak bisa berbuat apa-apa.

Dia membalikan badanku, seketika terkaget, dada bidangnya berada tepat didepanku, apa dia telanjang dada? Ahh benar, dia telanjang dada.

Dia menyeringai kearahku, entah apa yang ingin dia lakukan.

Tiba-tiba.

Chups~

Dia mencium bibirku dengan lembut, tidak ada nafsu, sama sekali tidak ada nafsu.

Author POV

Off memeluk pinggang Gun dan mengikis jarak antaranya, sangat menempel sekali.

Off yang masih mencium bibir Gun, tangannya tidak tinggal diam, dia menggerakannya untuk mengangkat sedikit baju Gun, dan mengelus perut ratanya.

"Engghh.."

Lenguhan pertama keluar dari mulut Gun, ternyata Off tengah memainkan nipple merah mudanya, tanpa melepas tautan bibir mereka.

Lama-lama, ciuman panas mereka menjadi panas, dengan nafsu yang tinggi, Off melumat bibir Gun dengan kasar, sampai sang submisive berkali-kali mengeluarkan lenguhannya.

Selang beberapa detik, Gun memukul dada telanjang Off karna pasokan udara Gun sudah mulai menipis, dengan berat hati, Off melepaskan tautan tersebut.

Muka Gun memerah, seperti kepiting rebus, dia pun terkekeh melihat Gun yang mukanya memerah seperti itu.

Kini, Off menggerakan tangan kirinya untuk memainkan bokong sintal milik Gun, entah Off sudah dimasuki jin mana? Menjadi seperti ini?!

"P-Phi.. Off... Ahhh."

Off meremas-remas bokong sang submisive, dan sesekali menampar pelan, dan sekarang, entah kapan mereka melepas baju mereka, Off dan Gun tidak memakai sehelai kain pun.

Off membalikan badan Gun, sampai kini Gun menungging, hey, Gun kan hanya dibalik badannya, kenapa dia malah menungging?

Gun mengigit bibir bawahnya, dan kini tangannya bertumpu pada ranjangnya.

Off menyeringai dan dia kini memegang penisnya dan siap untuk memasuki lubang surganya Gun.

Dia menusuk-nusuk kepala penisnya pada hole milik Gun.

"Ph—phi Off.. Ahh..."

Off mulai memasukan penisnya, dan baru kepalanya saja, karna Gun sudah teriak kesakitan, lihat, seberapa besar penis Off?!

"P—Phi Off... S-sakithh.. Hiks..." ucap Gun, dia tersenyum lalu berkata.

"Tahan baby."

Dan Off langsung memasukan semua penisnya, sampai memenuhi lubang anal Gun.

"Ahh, d—daddyhh.."

"Kau memancingku, babyhh, sshh."


—————————————



"Apa sudah ditelpon bang?" tanya pria manis dengan kerjapan matanya.

"Sudah dek, tapi belum dibales sama P'Off." jawab pria tampan disebelah pria manis tadi.

"Nanon! Chimon!" panggil pria dengan kulit putih dengan kerjapan mata kucing dari belakang mereka.

"P'New!" ucap mereka serentak.

"Kalian ngapain disini? Ga kuliah?" tanya Newwiee, yang hanya dijawab dengan gelengan dari mereka berdua.

Newwiee tau, pasti mereka berdua sedang menelpon Off, karna dia juga ingin menelpon, tapi tidak di angkat, padahal tadi dia ada kelas.

"Abang~"

Panggil Chimon, sontak Nanon menengok kearah Chimon, dia tengah memasang wajah imutnya.

"Apa dek?"

Perasaan Nanon udah gak enak, pasti minta aneh-aneh, mana dia ga bawa uang cash.

"M—Mau chatime, beliin ya?"

Nah kan bener, dia kan kesini cuma buat nanya soal pelajaran, kok si Chimon minta aneh-aneh.

"Iya sayang, nanti beli ya, abis ketemu P'Off." ucap Nanon dengan senyuman yang dibuat-buat, emang si, biar si Chimon ga minta aneh-aneh.

"Ishh, Chimmy maunya sekarang!!" ucap Chimon, nahkan malah masang muka imut, mana si Nanon langsung lemah, dasar. Padahal author sendiri juga lemah :')

"Iya sayang, nanti tunggu P'Off datang.."

"Mamao! Maunya sekarang!"

"P'New juga mau dong Chatimenya."

"Yaampun, cobaan apa lagi ini" batin Nanon berteriak sejadi-jadinya.

"Iya-iya, ayo beli." ucap Nanon, yang sudah pasrah, yaudah deh, ya gimana lagi, ya yaudah.

"Yayy/Asikkk" ucap NewMon bersamaan, mereka pun pergi kearah Chatime berada, sekalian foto-foto, aplot diinstagram, biasa, anak alay.

Saat yang bersamaan, New melirik kearah toilet, dia melihat seseorang yang dia sangat kenal, kenal banget malah.

Dia agak-agak gasuka banget... Malah..

Iya, itu kan Tay sama Saint.

Oh, New pen ngamuk sekarang juga, itu mereka pegangan tangan, abis dari WC, abis ngapain coba?!

"Kok gitu sih..?"























































KATAKAN PADA KU KALAU DIATAS ITU PART NC KU?! KATAKAN, ASTAGA, AKU SUDAH MENDEBUTKAN PART NC KU.

hayolooohh, konflik konflik, author suka konflik ahaqq..

Udah ah, see you guys.

A Li EnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang