Chapter 6

1K 139 8
                                    

Nie MingJue saat ini sedang berada disamping pembaringan Jiang Cheng. Wajah pemuda itu sudah bersih, pakaiannya juga sudah diganti. Kini Jiang Cheng menggunakan jubah tidur.

Sesekali pemuda itu mengigau menyebut anggota keluarganya. Keringat bercucuran dari kening pemuda itu dan Nie MingJue dengan sabar menyekanya.

Melihat jubah tidur Jiang Cheng sudah basah karna keringatnya, Nie MingJue mengambil jubah tidur yang diberikan adiknya untuk dipakai Jiang Cheng.

Ketika dia membelakangi pemuda itu, terdengar erangan halus dari arah Jiang Cheng. Nie MingJue langsung berbalik dan menghampiri Jiang Cheng.

“Wanyin.” Panggilnya, Jiang Cheng membuka matanya perlahan.

“Dimana aku?”

“Di Qinghe, aku membawamu kesini.”

“Terima kasih.” Nie MingJue hanya membalasnya dengan senyuman.

“Wanyin, apa kau bisa duduk? Tabib bilang padaku kalau kau harus meminum ini agar tenagamu cepat pulih.” Jiang Cheng melihat minuman yang ditunjuk Nie MingJue, pemuda itu tampak berpikir sebelum akhirnya mencoba untuk duduk. 

Nie MingJue membantu Jiang Cheng dengan membuat sebuah gulungan kain dibalik punggung pemuda itu, agar dia bisa duduk dengan rileks.
Nie MingJue memberikan minuman yang diberikan tabib kepada Jiang Cheng.

Pemuda itu meminumnya perlahan, setelah habis dia memberikan cangkirnya pada Nie MingJue. Kemudian pria itu terlihat membereskan alat seduh yang digunakannya untuk menyajikan obat dari tabib itu.

Jiang Cheng memperhatikan Nie MingJue, ‘Bahkan setelah semua penolakanku, bahkan saat aku mendorongnya menjauh pun pria ini tetap berdiri disampingku. Betapa kejamnya diriku ini kepada seorang Nie MingJue.’ Pikirnya.

Setelah selesai membereskan peralatan itu, Nie MingJue mengalihkan perhatiannya kembali pada Jiang Cheng. Pria itu sedikit tersentak saat melihat Jiang Cheng menatapnya.

“Ada apa? Akhirnya kau terpesona padaku?” tanya nya pada pemuda itu.

“ Apa ini? Seorang ChiFeng-Jun sedang menggodaku?” tantang pemuda itu balik.

“Tergantung. Kalau kau tergoda, bisa dikatakan aku menggodamu.”

“Kalau begitu kau harus berusaha lebih keras lagi, karna aku tidak mudah tergoda.”

“Aku tahu kau bukan orang yang mudah tergoda, itu sebabnya aku menyukaimu.” Telinga Jiang Cheng memerah saat mendengar perkataan Nie MingJue, ‘Apa dia memujiku?’ pikirnya.

“Hanya seorang Jiang Wanyin yang pantas disukai oleh ChiFeng-Jun” lanjut pria itu sambil tersenyum pada pemuda didepannya. Jiang Cheng sudah memerah sampai kewajahnya.
Nie MingJue terkekeh melihat reaksi Jiang Cheng, ‘Manisnya.’ Pikir pria itu.

“Wanyin, maaf telah mengabaikanmu.” Jiang Cheng menoleh kearahnya.

“Tidak, kau tidak perlu minta maaf. Aku pantas mendapatkannya, berulang kali aku menyakitimu.”

“Wanyin, percayalah. Sudah berulang kali juga aku mencoba menghilangkan perasaan ku ini, tapi aku tidak bisa. Jadi kumohon, beri aku kesempatan membuktikan perasaanku padamu bukan hanya rasa tertarik semata.” Nie MingJue memegang tangan Jiang Cheng dan mengarahkan jari pemuda itu untuk menyentuh wajahnya.

‘Jiang Wanyin, untuk kali ini saja turunkan egomu. Untuk kali saja ikuti kata hatimu, kumohon.’ Jiang Cheng memohon pada dirinya sendiri.
Dengan hati-hati Jiang Cheng membalas, “Mari kita mencoba.”

Nie MingJue terkejut dan langsung menatap lurus ke netra Jiang Cheng, berharap dia tidak salah dengar. Melihat Nie MingJue seperti ragu dengan pendengarannya, Jiang Cheng menangkup wajah pria itu.

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang