Chapter 5

1K 147 7
                                    

Baik Nie MingJue dan Jiang Cheng, keduanya memutuskan untuk mengabaikan keberadaan masing-masing saat ada pertemuan para pemimpin sekte.

Bahkan pada saat Jin GuangYao mengundang seluruh sekte untuk melakukan perburuan dan Wei Wuxian membuat ulah dimana hal ini mengakibatkan seluruh sekte memojokkan Jiang Cheng. Nie MingJue hanya diam tidak berkomentar, pria itu tidak ikut mengkritik ataupun membela Jiang Cheng.

Kali ini Lan Xichen membantu Jiang Cheng agar pemuda itu tidak terpojok lagi, tapi itu tidak membuat para pemimpin sekte memadamkan api kebencian mereka terhadap Wei Wuxian.

Semua berjalan dengan baik, setidaknya. Hingga saat para pemimpin sekte menghadiri undangan jamuan makan yang diadakan oleh Jin GuangShan.
Wei Wuxian kembali membuat ulah, kali ini karena dia meminta Jin Zixun untuk memberitahu nya dimana dia menahan orang-orang Wen yang dijumpainya dalam beberapa hari terakhir. 

Jin Zixun dan Wei Wuxian terlibat pertengkaran sampai akhirnya Wei Wuxian habis kesabaran dan mengancam akan membunuh Jin Zixun jika pria itu tidak mengatakan dimana dia menahan para orang klan Wen yang tidak bersalah itu.

Jin Zixun gentar, akhirnya dia memberitahu dimana dia menahan para orang klan Wen. Wei Wuxian tersenyum puas, kemudian memberi hormat pada para pemimpin sekte sebelum mengambil langkah untuk pergi dari sana.
Tapi sebuah suara dari salah seorang pemimpin Sekte menghentikan langkahnya.

“Seharusnya kau malu, menurutmu masalah apa yang akan diterima oleh Jiang-Zongzhu karna perbuatanmu ini. Dasar kau pembuat onar.” Kata-kata itu seolah menampar Wei Wuxian, dia terkejut kemudian melihat kearah Jiang Cheng yang juga sama terkejutnya dengannya. 

Wei Wuxian merasa dilema luar biasa, dia tidak ingin menyakiti Jiang Cheng dan seluruh sekte Jiang. Mereka adalah keluarga Wei Wuxian yang tersisa.

Pemuda itu melihat kearah kakaknya, Jiang Yanli sudah menangis. Gadis itu bisa melihat dilema yang dialami oleh Wei Wuxian dan tragisnya, Jiang Yanli puntidak bisa melakukan apa-apa.

Kepedihan kembali dialami Jiang Cheng, Wei Wuxian adalah saudaranya, mereka tumbuh bersama. Jiang Cheng tau hati Wei Wuxian itu bersih, dia hanya ingin menolong orang-orang klan Wen yang bukan Kultivator dari para kultivator tak punya hati nurani seperti Jin Zixun.
Sebagai saudara, Jiang Cheng ingin berdiri disamping Wei Wuxian tetapi tanggung jawab sebagai pemimpin sekte klan Jiang menahan Jiang Cheng.

Wei Wuxian juga bisa melihat dilema saudaranya itu, pasti Jiang Cheng ingin sekali berada disampingnya.

Wei Wuxian memantapkan hatinya dan keputusannya sudah bulat. Dia melihat kearah Jiang Cheng, untuk pertama kalinya dia memberikan senyum seorang kakak padanya. Tidak ada kejenakaan didalam senyum Wei Wuxian dan itu membuat Jiang Cheng khawatir.

Netra Jiang Cheng sudah merah karna mencoba menahan air mata turun dari kelopaknya.

“Kau benar Yao-Zongzhu, ulahku  kali ini akan membawa masalah pada klan Jiang. Maka mulai saat ini aku memutuskan hubungan dengan klan Jiang. Jiang Cheng juga Jiang Yanli bukan lagi saudaraku dan Jiang Fengmian juga Madam Yu bukan lagi orang tuaku.” Ujarnya lantang, membuat semua orang-orang disana terkejut.

Air mata yang sedari tadi ditahan oleh Jiang Cheng akhirnya meluncur juga, mata itu tidak sanggup menahan kepedihan seorang Jiang Cheng. Saat Wei Wuxian melewatinya, Jiang Cheng menahan tangan pemuda itu.

“Jangan pergi, kumohon! Hanya kau saudaraku.” Lirihnya. Wei Wuxian memegang tangan Jiang Cheng. “A-Yin, tenanglah. Dihatiku kau dan kakak tetaplah saudaraku. Ini kulakukan sebagai tanda cinta seorang kakak pada adiknya, aku melakukannya untuk melindungimu. Kumohon jangan biarkan ini sia-sia.”

Always Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang