KONTEN DEWASA! Mohon yang belum cukup umur menjauh dan munafik people (baca tapi report) menyingkir. 201219
Adam Ridges dengan seksama mengamati wanita yang berdiri di depan mejanya, dari atas hingga bawah, mencoba menilai setiap aspeknya. "Bolehkah aku tahu siapa namamu?" tanyanya dengan nada tenang.
Wanita itu, Layna Ayres, menjawab dengan suara kecil dan lembut namun jelas, "Aku Layna, Layna Ayres."
Dengan tangan yang menyatu, Adam meletakkan sikunya di atas meja, terus memperhatikan Layna dengan pandangan intens. Dia melihat ekspresi wajahnya, bahasa tubuhnya, dan semakin merasa seperti melihat seekor anak kucing kecil yang cemas karena diganggu.
"Nama yang bagus. Jadi Layna, sekarang kau bisa melepaskan pakaianmu," kata Adam tegas, suaranya memenuhi ruangan.
"Eh?" Layna Ayres amat sangat terkejut, matanya bulat besar melebar. Dia mencoba memastikan bahwa telinganya tidak salah mendengar.
Adam mencoba menahan sudut mulutnya yang terangkan makin tinggi pada saat bersamaan merasakan sesuatu yang unik tentang Layna. Adam juga tidak pernah mengira kata mengemaskan bisa juga ditujukan pada seorang wanita dewasa. Ekspresi dan sikap Layna benar-benar seperti anak kucing yang diganggu, semakin dia digoda, semakin menarik ekspresinya.
Meskipun Adam telah berurusan dengan berbagai jenis wanita sebelumnya - dari yang manis hingga yang angkuh, dari yang menarik hingga yang biasa-biasa saja - dia belum pernah bertemu dengan wanita seperti Layna.
Layna Ayres memiliki daya tarik unik tersendiri yang jarang dimiliki wanita lain, mata bulat besar dan berair membuatnya terlihat patuh dan lugu, tetapi Adam merasa pada saat bersamaan bahwa ada pemberontakan seorang remaja yang terperangkap dalam tubuh dewasa Layna.
Adam merasa puas dengan reaksinya dan melanjutkan, "Aku tidak akan mengulanginya. Lepaskan pakaianmu."
Layna tampak gugup, tapi tetap tegar. "Ah,ya," gumamnya, mencoba mengatasi kebingungannya.
Dia bisa merasakan semacam keberanian tiba-tiba memenuhi dirinya, entah itu dorongan untuk menghadapi situasi atau hanya sekadar mengucapkan sejumlah patah kata dalam benaknya.
Adam tersenyum puas, mata tajamnya menatap Layna yang berdiri di hadapannya. Wanita itu mulai melepaskan pakaian kerjanya dengan gemetar. Blazer pertama, lalu rok ketat di bawah lutut, diikuti oleh kemeja putihnya. Meskipun dia berusaha menyembunyikan gelisah dan gugupnya, Adam tetap bisa melihat semuanya dengan jelas.
Ketika Layna berjuang untuk membuka kancing kemejanya, Adam melihat kesulitan yang dia alami. Tapi dia juga melihat kegigihan dan keteguhan di dalam dirinya yang membuatnya semakin menarik.
Pipi berisi Layna semakin merah, dan bahkan telinga dan ujung hidungnya ikut berubah warna karena malu.
Adam menghentikannya, "Semuanya!" katanya tiba-tiba, melihat betapa malunya Layna. Dia memutuskan untuk tidak membuatnya semakin merasa malu dengan melepaskan sports bra dan celana dalam sutra berwarna krem yang sangat konservatif.
Dia merasa senang bisa menggoda Layna seperti ini. Tidak pernah dalam hidupnya dia merasa seperti anak kecil yang nakal, menikmati kegembiraan atas penderitaan orang lain.
Layna adalah wanita yang dikirim oleh ibunya. Lebih tepatnya salah satu wanita dari banyaknya wanita yang di kirim ibunya. Adam tahu apa yang dipikirkan ibunya tentang kesukaannya - gadis cantik, seksi, dengan riasan tebal yang menggoda dan bahkan mungkin mandi dengan parfum sebelum bertemu dengannya.
Karena pada awalnya dia mengenalkan beberapa anak perempuan kenalan yang berada di kalangan mereka, yang anggun dan bermartabat tentu saja, tapi Adam Ridges tidak tertarik sama sekali. Karena sebenarnya dia tahu semua wanita-wanita itu palsu, dan kaku dengan etiket yang mengikat, bahkan terkadang Adam melihat mereka semua tampak sama dan serupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD SEDUCTIVE
RomanceLayna Ayres harus untuk mengkompensasi tas edisi terbatas milik seorang wanita bangsawan kaya yang tidak sengaja si rusaknya dengan harga yang tak pernah dia pikirkan. Menemui seorang pria!!! Dan... Ya... Tapi hubungannya dengan anak lelaki wanita i...