Pulang

51 4 1
                                    

       Pagi itu seperti biasa Amir datang ke sekolah dengan wajah Yang ceria. Ya baginya pagi merupakan waktu yang ia sukai diantara waktu 24 jam.

Ya namanya Amirul Mu'minin siswa kelas XII di salah satu sekolah ditempatnya ia tinggal.

"Ah seperti biasa keindahan Alam tempatku tinggal sangat lah bagus"kata Amir dalam hati. Pada saat ia sedang berkata dalam hati tiba-tiba ada Sosok Itu. Seketika ia terbangun dari tidurnya.

"Ternyata aku bermimpi dan semua itu mimpi"ujarnya.

""Ah mungkinkah Sosok dalam mimpiku masih ingat kepadaku? "ia bertanya pada dirinya.

"Apakah dia juga Mencintaiku? "

Tak lama datanglah Pak De Jarwo

"Ngapain kamu Le? ". Katanya

"Eh Pak De dateng-dateng main nylonong aja!

"Kenapa kamu Mir? "

"Nggak ada Pak De hehe!". Kata Amir

"Ya sudah mandi sana terus bantuin Bu De mu di dapur kasian"

"Oke, siap Pak De" Sambil hormat ala
Militer.

  Namanya Jarwo atau biasa dipanggil pak de jarwo sama Amir. Orang-orang sekitar biasa memanggil pak Jarwo. Amir tinggal bersama pakde nya dan budenya. Orang tuanya meninggal pada kejadian bom di Pekalongan  2 tahun lalu dan Amir kini tinggal bersama Pakdenya di Jogja.

 Selama 5 bulan Amir jatuh sakit setelah kedua orang tuanya meninggal. Ia begitu terpukul atas insiden itu, ia juga sering mengigau tentang orang tuanya dan Sosok Itu.      
                            * * * *
Dua Tahun lalu di pekalongan.

"Mir cepetan nanti terlambat! "Kata seorang gadis.

"Iya, iya duh sabar kenapa sih".

"Ye dasar siput lambat! "

"Mending siput dari pada kamu Mak Lampir yang kagak sabaran! "

"Apa katamu! "Sambil  melotot

"Eh, enggak-enggak!"kata Amir Sambil Cengengesan.

Waktu itu saat Amir bersama Sosok Itu, gadis yang dia cintai dan merupakan sahabat Amir waktu kecil. Aku ingat kau dulu bersepeda saat pergi ke sekolah dan malu-malu saat di panggil. Berharap aku bisa bersama Sosok itu. Tapi apakah aku punya Kesempatan?. Bagiku semua itu tertinggal jauh di belakang dan bagiku waktu selalu pagi.

                              * * * *
"Mir Owalah, malah melamun! "Kata bude.

"Iya bude"Suara bude memutus lamunanku.

"Itu nah ada surat ada surat buat kamu, pagi tadi datang saat kamu di sekolah".

"Dari siapa bude? "

"Enggak tau, Bude kan belum buka suratnya. "

"Ya sudah nanti Amir buka suratnya. "Siapa ya yang mengirim surat tumben? "Katanya dalam hati.

Saat ia membuka surat tersebut, ia terkejut Alamat itu berasal dari Pekalongan.

                   Amirul Mu'minin

Hai apa kabar Mir. Gimana kabar kamu aku tau pasti hari ini kamu selalu sehat kan. Ah orang sepertimu pasti selalu gembira, tak peduli walau sesakit apapun takdirmu kau selalu menapaki hari dengan semangat dan senyum. Kamu tau banyak selali yang berubah disini. Pasti panjang sekali kalau dimuat di surat ini, salam buat Pakde mu dan Bude mu ya. Kapan Kamu Pulang?.

                                     Dari

                             Lutfi Maulana

 

      
 
       Aku Tak tau apakah aku sanggup untuk pulang, separuh hatiku ingin sekali Pulang, tapi separuh hatiku menelikung ku. Berharap Sosok Itu aku bisa melupakanya dengan tidak Pulang.

Apakah aku masih punya kesempatan berat sekali beban yang harus ku bawa.

PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang