Ini

66 6 0
                                        

1 Minggu kemudian.

Jihoon yang telah siap berpakaian formal dan terlihat seperti orang dewasa. Sungguh.

Ia keluar dari dalam kamarnya setelah bersiap menggunakan tuxedo yang sangat mengagumkan







"tuan muda anda ingin pergi
kemana?"tanya ahjussi min.

Tatapan penuh selidik di luncurkan kepada jihoon.

Jihoon yang terlalu paham akan tatapan itu hanya merolling bola mata malas.

"Wae? Aku hanya ingin ke pesta. Di sana ada teman sekolah ku juga ahjussi. Ku mohon jangan terlalu curiga padaku. Apakah aku salah jika pergi ke pesta?"tanya Jihoon bertubi-tubi.

Ahjussi min hanya mengangguk tanda bahwa ia paham.

"Yasudah aku pergi dulu. Maaf merepotkan"dan berlalu tanpa tersenyum seperti biasanya.

_'ya tuhan jika anak itu memang jujur maka lindungilah dia. Namun jika ia tak jujur maka bukakanlah pintu hatinya agar kembali seperti dulu'_



******

"Kita akan hancurkan dia malam ini?"

"Boleh saja"

"Apa dia mengetahuinya?"

"Tidak"

"Ku dengar dia ke club Skot yang ada di daerah yang cukup terpencil"

"Dia bodoh"

"Otaknya sangat pandai bung"

"Cih bocah sialan"

*****

Jihoon telah sampai di sebuah club' tujuannya. Ya iya Tak akan pernah mau mengunjungi pesta bersama teman sekolahnya. Tahukah kalian jika Jihoon sangat memebenci riuh piuh perkumpulan anak sekolah?

Ah kalian tak tahu rupanya.

Jangan di bahas biar itu menjadi rahasia jihoon seorang.

Langkah jenjangnya mengarah ke satu pintu bercat biru tua yang sangat lebar. Cukup luas untuk ukuran club' sedang.

Tepuk tangan begitu meriah menyambut kedatangannya. Sangat dirindukan. Itulah perasaan yang dirasakan oleh semua orang yang berada di club itu.

"Sangat bagus"puji seorang pemilik club tersebut.

"Terimakasih suho-ah kau sangat perhatian hingga mengumpulkan jalang untukku siksa macam biasa kkk"dan terkekeh setelah mengucapkan kalimatnya.

Suho hanya tersenyum bahagia.

_sejak kapan anak polos ini menjadi sosok barbar seperti diriku?_

"Sungguh Tampan"

"Idamanku"

"Puaskan aku sayang"

"Beri sedikit siksaan pada lubangku"

"Joy ahhh aku tak tahan enghhh"

Begitulah ucapan jalang yang malam ini juga akan Joy habisi.

Pikirkan kawan bagaimana sadisnya Joy saat bermain di atas ranjang. Huh amazing

Namun sayang seribu sayang ucapan Joy berbanding terbalik dengan harapan jalang jalang itu.

"Ku tunggu kalian di kamar 196"dan melenggang pergi menuju kamar tersebut.

*****

2 jam. Ya mereka semua sama sekali tak mendapat kenikmatan yang di harapkan.

Jika kalian berfikir Joy mau menyerahkan keperjakaan miliknya. Kalian salah besar. Karena Joy masih ingin menjadi anak baik(?) Di masa depan. Biarkan mereka memandang Joy polos dan lugu. Namun kebalikan dari semua itu hanya akan membuat teman dan keluarga Joy terpongah dan tak percaya.

Three Heart's (2park) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang