chapter 7

15 2 0
                                    

Wellcomeback geys
Janlup komen and vote oke


"Kaka kapan" tanya mario

"Hah ko jadi aku si dad"

"Yakan ade udah ada masa kaka belum"

"Belum ada yang pas" ucap nya sama seperti deren dan mereka langsung bertos

"Dasar"

"Harus move on dong masa kalah sama adenya sih"
Dan Jeje hanya tersenyum itupun terpaksa

Dan tidak lama kemudian bell berbunyi

"Itu pasti mereka"

"Sama aku aja bi" ucap jeje saat melihat bi asri akan membuka pintu

"Yasudah non"

Saat berjalan menuju pintu jeje bertemu dengan deren yang baru saja keluar dari dapur

"Mau kemna"

"Buka pintu" setelah menjawab jeje langsung membuka kan pintu

Cklek

"Ka Nadia mana??"tanya aksa terlihat khawatir

"Tenang sa nadia baik baik aja ko"

"Nyari siapa je" kata sean saat jeje terlihat mencari seseorang

"Eh engga ko" bohong nya

"Bilang aja kali nyari denza"

"Apasi lo"

"Denza gabisa ikut dia tiba tiba ada urusan"

"Ga nanya"

"Emm tapi keliatan pengen tau" goda sean

"Udah ah Ayo masuk" ajak jeje

Saat mereka masuk

"Assalamualaikum om tante" sapa mereka dan sempat bingung karena melihat kepsek mereka ada disana

"Waalaikumsalam"

"Sini duduk" Vania

"mau minum apa" tanya vania

"Gausah tan kita kesini cuma mau liat Nadia dong ko" aksa

"Beneran"
Dan mereka hanya mengangguk

"Kalian anak baru itu kan yang pindahan dari London itu" mario

"Iya dia anak baru itu dad"jawab jeje

"Tan boleh ketemu nadia nya ga"tanya aksa

"Boleh ko kk anterin temen nya"

"Yaudah deh yu "kata jeje mengajak aksa dan sean

Mereka mengikuti jeje di belakangnya dan mereka pun sampe di kamar nadia dan melihat nadia sedang tertidur dengan seseorang dan aksa melihat itu tapi ia mencoba positif thinking

"Bang bisa keluar dulu" pinta jeje yang berada diambang pintu bersama aksa dan sean

"Ga" jawab deren tanpa melepaskan pelukannya dan melihat mereka

"Bang plis ada yang mau ketemu sama nadia" mohon jeje

"Nadia nya juga lagi istirahat"

"Emang abang ga kasian ini pacarnya jauh jauh kesini"

"Oke fine" final deren sambil beranjak dari ranjang

"Jangan lama-lama"

"Iya abang " jawab jeje dan mencium pipi deren

Deren keluar dari kamar adrian tinggal mereka berempat

"Posesif amat" sean dan jeje hanya tersenyum

DenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang